3 | Meminta Maaf

1.7K 248 55
                                    

Semoga tetap berlanjut sampai ending yaಥ‿ಥ

Semoga tetap berlanjut sampai ending yaಥ‿ಥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah terlalu lama, hampir lima bulan terakhir Yedam tidak memberikan kabar apapun pada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah terlalu lama, hampir lima bulan terakhir Yedam tidak memberikan kabar apapun pada mereka. Dan kini, dia datang sambil tersenyum menggemaskan.

Jihoon dan Hyunsuk tidak mengalihkan tatapannya sama sekali, masih sama-sama menggenggam tangan Yedam seakan-akan takut akan kehilangan. Selama bertahun-tahun lamanya mereka telah melewati banyak masa-masa sulit bersama, ketika jatuh bangun dan menikmati kebahagiaan. Yedam selalu ada di dekat mereka, itu sebabnya juga mengapa kehilangan merupakan hal yang paling tidak pernah terbayangkan.

Namun, hari ini kemungkinan sesuatu akan segera terjadi. Cepat ataupun lambat semuanya tidak harus di sembunyikan. Memang berat tapi tidak mungkin keterusan agar tak mengatakan apapun. Pada akhir kenyataannya itulah yang mesti terungkap.

Sembari menarik napasnya, Yedam meminta mereka semua untuk mendekat padanya. Menatap mata yang berbinar itu satu-persatu, di saat itu pula Yedam tidak sanggup untuk mengatakan yang sebenarnya. Tapi dia harus tetap mengatakannya, tangisan pasti ada dan semuanya tidak dapat di hentikan. Yedam juga sudah menduganya juga.

"Yedam apa yang akan kau katakan? Apa kau juga bakalan ikut comeback bulan ini? Pasti masih bisa, kita juga baru ngapalin koreografi nya," tutur Jihoon yang mendapati tepukan lembut dari junkyu.

"Sebenarnya aku kesini bukan untuk mengatakan hal baik."

"Yedam?" Ucap Asahi yang pemikirannya sudah tidak tertuju pada hal-hal yang membahagiakan. "Jangan bilang kau---"

"Hyung maafkan aku!" Seru Yedam sambil mengepalkan tangannya dengan kuat. Dia sebenarnya tidak sanggup, tapi apalah daya.

Setelah mengatakan kalimat tersebut Yedam menunduk prihal yang sebenarnya ingin sekali dia katakan. Bagaimana bisa dia tetap tegar, sedangkan para saudaranya menatap dengan penuh harap agar dia kembali.

Kenangan indah di masa-masa itu merupakan anugerah terindah yang Tuhan berikan. Sampai pada akhirnya mereka melupakan sesuatu yang seharusnya di ingat, jika selalu ada perpisahan disetiap pertemuan.

Hanyalah Kenangan[✓] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang