Mashiho sudah lama tidak kembali, dia selalu menyakinkan pada semua orang bahwa dirinya tidak akan kemana-mana. Dia pasti menepati janjinya, berbulan-bulan penantian itu selalu dijaga agar tetap bertahan, dan selalu kuat dalam menunggu seseorang yang berharga. Semuanya berharap lebih, menunggu sebuah waktu seolah-olah itu sebuah janji. Pada kenyataannya mereka juga tidak tahu sama sekali. Janji seperti apa yang mereka percayai.
Anggota treasure lainnya selalu melakukan yang terbaik demi kelangsungan grub mereka. Bersamaan dengan kabar hiatusnya Mashiho dan Yedam, treasure melakukan pelirisan album baru mereka. Mungkin itu hanya untuk menghibur penggemar, agar mereka tidak merasa sedang di biarkan sendirian. Treasure masih bersatu guna menyenangkan hati para penggemar.
Saat melakukan rekaman Jihoon bersandar pada bahu sempit milik Hyunsuk, dia tidak mengatakan apapun sekedar tersenyum simpul sembari memejamkan matanya. Hal ini menyakitkan untuknya, bagaimana jika akhirnya mereka juga dipaksa untuk melepaskannya? Jujur Jihoon belum sanggup untuk hal seperti itu.
Hyunsuk tahu anak itu pasti merasakan kesedihan, dia tidak bisa melakukan apapun saat harus berusaha sebaik mungkin ketika hatinya hancur berantakan. Sementara itu Asahi pun sama saja, dia selalu murung dengan tatapannya yang berkaca-kaca. Padahal sebelumnya Asahi tidak pernah seperti itu. Barangkali saat-saat seperti ini, tidak ada yang benar-benar kuat untuk menerima keadaannya masing-masing.
Tidak ada yang berani bertanya apa yang sedang terjadi, bahkan Jaehyuk yang paling banyak menghabiskan waktunya bersama Asahi saja tidak berani untuk mempertanyakan hal-hal yang mengganjal. Mereka saling diam, dan berusaha untuk mengerti sebuah keadaan yang menyakitkan.
"Asahi, bagaimana dengan demo lagumu?" Tanya Hyunsuk setelah menenangkan Jihoon.
"Sebentar lagi selesai, aku juga belum memberikan judul. Tapi kemungkinan akan menghabiskan banyak waktu, aku butuh istirahat malam ini. Maaf karena mengecewakan."
Perkataan yang aneh untuk mereka dengar dari seorang Hamada Asahi. Tatapan Yoon Jaehyuk tertuju padanya, dia menarik pergelangan tangannya, dan membawanya untuk keluar dari studio rekaman. Jaehyuk tidak bisa menahan diri lagi, dia takut Asahi kenapa-kenapa karena menyembunyikan kesedihannya sendirian.
Yoshi sekedar memberikan tatapannya yang sendu, dan tepukan lembut dari Haruto. Pasti Hyung nya itu punya banyak hari-hari tersulit yang membuatnya berubah tak bersemangat. Bagaimana tidak, mereka di ambang kebingungan. Antara percaya jika bisa bertahan, dan tidaknya.
Baru kali ini ketika mereka melakukan banyak pelatihan untuk comeback selanjutnya, tidak ada yang benar-benar serius. Air mata mereka selalu saja mengalir meskipun mencoba untuk kuat, entah apa arti dari kesedihan mereka itu sendiri.
"Kau ini kenapa?!" Sentak Jaehyuk yang sedikit meninggikan nada suaranya. Dia bukannya marah, dia hanya sedikit kesal pada tingkah laku Asahi belakangan ini.
"Kenapa kau mempertanyakan hal seperti ini? Memangnya aku kenapa? Aku baik-baik saja."
Jaehyuk memalingkan wajahnya ke arah lain, dasar Asahi. Dia bahkan tidak bisa mengekspresikan keadaannya sendiri, sudah jelas-jelas dia menahan tangis dan tidak bersemangat.
Belum sempat ada pertanyaan selanjutnya, Yoshi meminta Jaehyuk untuk tidak mempertanyakan apapun. Anak itu juga memerintahkan Asahi untuk segera pulang ke dorm, dia harus istirahat setelah melakukan yang terbaik.
Entah kenapa J-line terlihat sangat berbeda akhir-akhir ini, mereka tidak mengatakan apapun namun berusaha untuk kuat dalam setiap kebimbangannya. Hal seperti itu saja sudah membuat rumit, bagaimana jika nantinya sebuah fakta justru terungkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanyalah Kenangan[✓] Revisi
Fanfic❝𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙙𝙪𝙖𝙗𝙚𝙡𝙖𝙨 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣𝙮𝙖, 𝙞𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙖𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣𝙠𝙖𝙣.❞ 𝐼𝑡𝑢 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑡𝑎, 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑦𝑎𝑡...