Prolog

108 38 5
                                    

Karena kalian tak akan pernah tahu.
Seberapa besar jiwa ini berteriak ingin menyerah, menyerah pada hidup yang terlalu kejam ini. Yang tak pernah adil dalam fikirku.
Terlalu banyak manusia di sekitar yang bersimpati, namun tak sedikit pun yang berempati membantuku berdiri. Dan hanya meninggalkan diriku dengan kekosongan atas jiwaku.

***

"Dari banyak yang kudengar, di banyak film yang ku tonton, anak perempuan akan menyandarkan kepalanya pada bahu tegap milik Ayahnya. Membiarkan air matanya membasuhi bahu milik Ayahnya. Tapi Ayah kenapa bahumu itu terlalu jauh untukku bersandar? Aku sangat membutuhkan mu sebagai sandaran dalam menjalani hidup ini."

Disini bukan hanya menceritakan tentang seorang anak yang dibenci oleh Ayahnya. Tetapi juga tentang sebuah lika-liku sebuah hubungan dan pertemanan, semua akan diuji di dalam cerita ini.

_NAZIVA_

NAZIVA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang