Chapter 1

66 6 0
                                    

Elfara tarsa

Elfara tarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Regina

Regina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Steffi isabella

Steffi isabella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Elllllll!!!!"
Teriak perempuan cantik dengan rambut tergerai dari seberang lorong kampus mahasiswi kesenian, regina namanya.
"El ell.....!!!!!!!! emang budeg ni anak"
"ELFARA TARSAAAAA!!!!" Teriak perempuan itu sembari berjalan menuju sosok yang dipanggilnya.

Elfara tarsa, nama gadis cantik itu. El biasa ia dipanggil, dengan tampilan yang tergolong sangat sederhana tanpa polesan muka. Yap! El adalah satu satunya gadis yang tidak suka berdandan bila hendak ke kampus, bisa dibilang sangat sangat biasa, tidak seperti gadis di kampus itu pada umumnya.

"Woi"
Sapa gina sembari melepaskan earphone dari telinga el.
"Eh gin" jawab el dengan sedikit terkejut
"Emang bener ya lo, kalo udah denger puisi mau gempa bumi, tsunami, hujan badai sekalipun lo ga bakal sadar" cetus gadis itu dengan kesal.
"Ih apaan si gin, iya iya maaf deh, btw tumben nih kamu pagi bgt, kan kamu gak ada kuliah pagi ini" El bertanya heran.
"Gue pindah jadwal el, malas bgt gue gak ada lo, gak bisa nyontek gue" jawab gina santai.
"Bisa bisanya yaaa" El mencubit kecil pinggang sahabatnya itu dengan gemas "ya udah ayo ke kelas" lanjut El
"Letss gooo"
El hanya membalas dengan senyum yang menunjukkan bahwa iya sangat mengenali sahabatnya itu, dan mereka berjalan bersama menuju kelas.

***

Dikelas
"Diatas aja kali ya ?" Tanya gina sembari memilih tempat duduk.
"Boleh ayok"
Mereka kemudian duduk dikursi yang dimaksud oleh gina.

"Eitssss,, apa-apaan lo berdua! Ini tempat gua! Minggir!!!" tegur seorang gadis cantik dengan 3 orang teman di belakangnya.
"Enak aja, kita yang duluan nyampe, apa hak lo ngelarang gitu, emang ini kursi punya bapak lo??!"
"Emang!! Emang punya bapaknya dia! Kenapa lo? Gak suka??!!" Balas perempuan lain di belakang
"Belagu lo ya.. kita gak.." ucapan gina kemudian di pangkas oleh el.
"Udah gin udah, iya stef kita yang pindah" ucap el sembari menggenggam tangan gina dan mengajaknya beranjak pergi.
"Awas lo yaa!!" Teriak gina sembari menoleh ke arah stefani.

Stefani isabela adalah putri dari salah satu donatur terbesar di kampus itu. Ia adalah gadis cantik yang sangat bergengsi. Hidup mewah dan segala berkecukupan. Tetapi karena seringkali apapun yang ia inginkan selalu terwujud, stefani sangat tidak bisa menghargai teman-teman di sekelilingnya dan juga semena-mena.

***

"Apa sih el,, gue mau ngasih teguran sama tu anak, seenaknya aja"
"Udah dong gin kamu gak bosen ngeladenin mereka?? Gak kelar2 tau gak, biarin aja lah" pangkas el
"Lebai luu"

"Bukan gitu gin, kamu lupa? Aku bisa kuliah disini juga karena beasiswa, jadi gak mungkin aku bikin masalah sama stefani yang ayahnya donatur terbesar di kampus kita, bisa-bisa beasiswa aku dicabut" jawab el
"Hmm iya el maafin gua ya, gua cuman kesel aja,, maafin gua ya plisss maafin"
"Iya-iya, udah,, tuh pak Egi udah didepan" jawab el dengan menunjuk ke arah dosen yang hendak mengajar.

Tetapi ada yang aneh, sepertinya pak Egi membawa seseorang yang asing.

To be continue

Rain of endlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang