REPUBLISH #19

54.1K 1.3K 37
                                    

Nathasa masih tertidur begitu ia merasakan sebuah tangan kecil mengusap pipinya. Nathasa berbalik ke arah sebaliknya, menguap lebar dengan mata tertutup dan kembali melanjutkan tidurnya. Ia merasakan ada sesuatu yang merangkak di kakinya, Nathasa lagi-lagi hanya menguap dan melanjutkan tidurnya.

"Jwe nyi~" suara itu samar-samar menembus gendang telingannya.

Nathasa menggaruk kepalanya yang tak gatal, mencoba menghilangkan halusinasi yang mengganggu tidurnya.

"Gwenny..." suara itu semakin terdengar begitu dekat. Nathasa menarik selimutnya menutup wajahnya.

"Mommy~" teriak suara itu melengking tinggi. Nathasa merasa terusik.

"oh cmon.. Jo, please turn the TV volume down. I need some sleep" teriak Nathasa dengan suara serak dari balik selimut yang menutupi wajahnya.

Suara tangis anak perempuan berusia empat tahun memecah keheningan di kamar Nathasa.

"Jooo... Seriously. I need some sleep. no scary movie in the morning" teriak Nathasa lagi

Suara tangis tadi semakin kencang. Nathasa membuka selimutnya, dan mendapati Sadie sedang duduk menangis di atas tempat tidurnya.

"Sadie?" tanya Nathasa tak yakin

Nathasa mengucek matanya berulang kali, tak percaya dengan apa yang ia lihat di hadapannya.

"Lil princess~" teriak Nathasa memeluk Sadie

"Why are you crying?" bujuk Nathasa sambil mengusap airmata di kedua pipi Sadie.

"Gwenny...doesnt want me~" airmata Sadie semakin deras

Nathasa membawa Sadie dalam pelukannya, mengusap lembut punggung Sadie.

"No... who said gwenny doesnt want to play with lil princess?"

"Gwenny doesnt miss me~" Sadie masih menangis, bibir mungilnya manyun.

"Gwenny miss you a lot, lil monster. Smooch~" Natahasa mengecup semua sisi wajah Sadie tanpa henti. Sadie menggeliat mencoba melepaskan diri dari Nathasa.

"Mommy~" lagi-lagi Sadie berteriak melengking

Alya yang baru saja kembali dari minimart di lantai dasar langsung berlari menuju kamar Nathasa begitu mendengar teriakan Sadie.

"Oh my God,.. you scared me~" Alya mengelus dadanya begitu mendapati Sadie menangis di pelukan Nathasa. Ia sempat berpikir sesuatu yang berburuk terjadi pada keduanya.

Sadie langsung merentangkan tangannya ke arah Alya, meminta Alya untuk menjemputnya dari pelukan Nathasa. Nathasa tertawa...

"Why?" tanya Nathasa menarik kembali Sadie kepelukannya. Sadie menjauh. "dont you miss me?"

"mommy~" Sadie menangis pelan. Bibir tipis berubah memble dan memerah begitu ia menangis.

Alya menghampiri tempat tidur Nathasa dan menggendong Sadie kepelukannya.

Sadie langsung diam begitu berada dalam gendongan Alya.

"why? tanya Alya mengusap wajah Sadie yang sudah lembab karena airmatanya.

"dont you miss your aunty princess?" tambah Alya menunjuk Nathasa yang sedang memasang muka memelas di atas tempat tidur.

"gwenny smells so bad, mommy~" jawab Sadie dengan gaya bicara khas anak usia 3 tahunnya. Sadie mencibir ke arah Nathasa lalu menyembunyikan mukanya di lekukan leher Alya.

Love HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang