Magic item

24 9 11
                                    

Happy reading...

Hoseok melihat Yoon Ji datang dengan mantelnya yang tengah mengambil sebotol air minum di dalam lemari es. Hoseok disitu memang sedang memakan anggurnya menjadi penasaran.

"Ingin kemana?"

Yoon Ji baru menyadari jika ada orang di belakangnya. Tadi sejak ia berjalan kesana rasanya ia tidak melihat ada orang duduk.

"Yoongi mengajakku."

"Kemana?"

"Entah."

Jawaban yang Hoseok benci mendengarnya. Hoseok memasang wajah julit setelah kepergian Yoon Ji.

Ia jadi teringat sesuatu. Lantas ia menyudahi makannya lalu buru-buru beranjak, menghampiri Yoongi.

"Hyung, kau ingin kemana?"

"Studio."

"Yoon Ji ikut bersamamu?"

Satu alis berhasil Yoongi angkat. "Kau tahu?"

Hoseok mengangguk. "Hm, Yoon Ji sendiri yang bilang padaku."

Yoongi hanya mengangguk saja dengan bentuk bibir yang sedikit melengkung ke bawah.

"Ah iya, aku juga ingin keluar sebenarnya."

"Dengan Ha Eun?" Kata Yoongi tanpa menoleh. Ia sedang merapikan rambutnya di depan cermin.

"Ya iyalah. Memangnya sama siapa lagi?"

"Joe?"

"Aaaahhh dia sedang sibuk." Jawab Hoseok.

"Kalian sudah baikan?"

"Sudah."

"Cepat sekali."

Hoseok mendengus kesal. "Kau ini Hyung!"

Yoongi tertawa lirih dengan smirk khasnya. Rambut telah rapi, kini beralih mengambil parfum, menyemprotkan cairan itu pada titik yang mudah berkeringat.

"Jika kau keluar, siapa yang menjaga mereka?"

"Mereka siapa? Gadis-gadis itu maksudmu?"

Yoongi mendesah sebelum mengembalikan botol parfum di tempat semula. "Memangnya siapa lagi yang harus di jaga? Mereka itu lincah sekali."

Hoseok tertawa keras mendengar kata lincah.

Yoongi sendiri menatap aneh pada Hoseok. Ada apa dengannya? Tidak ada yang lucu padahal.

"Astaga woahh ini lucu sekali. Parah sih jika tidak di tertawakan." Hoseok memegangi perutnya sambil bergeleng. Bahkan pipinya terasa sakit. Akibat terlalu terbahak-bahak.

"Aku saja tidak tahu letak kelucuannya dimana." Yoongi beralih pada lemari sepatunya.

"Huh ya ampun. Perutku sakit sekali menahan kebengekan ini."

"Lepaskan jangan di tahan."

"Kau ingin membuatku mati ya Hyung?"

Yoongi mengangkat bahu enteng. "Akan sangat langka berita kematian mu karena penyebabnya tertawa terbahak-bahak tanpa henti. Mantap bukan?"

"Mantap Hyung, mantap sekali." Hoseok terpaksa mengangguk dengan senyum dalamnya. Jengkel juga berbicara dengan Yoongi lama-lama.

"Hoseok, kemari."

"Apalagi?"

"Cepatlah."

Hoseok merotasi bola mata malas dan beranjak menghampiri Yoongi di depan lemari sepatu.

Seven In The Blue SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang