Chapter 8

711 76 8
                                    

Selamat membaca.

Pertengkaran keduanya berhasil di lerai tetapi suasana masih cukup rumit, wajah yibo menggelap sedangkan sean nampak canggung ia mencuri-curi lirikan mata ke arah yibo sesekali juga memalingkan wajah seperti anak kecil, tetapi tiba-tiba sean mengambil keputusan tak terduga memecah suasana.

"Wilayah itu aku lepaskan kepadamu..." lirih sean menghela nafas.

????!!!!

Yang yang kaget dengan keputusan frontal yang di ucapkan sean tiba-tiba.

"Hei-hei! Tunggu sebentar sobat ada yang salah ini-" perkataan Yang yang terpotong ketika melihat senyum pasrah sean.

Yibo mengangkat wajah tercengang kemudian menyadari sepasang mata dan wajah sendu menatapnya juga ia langsung memalingkan wajah ikut menghela nafas mulai buka suara.

"Aku tahu ini soal hubungan kita di masalalu tapi tidak perlu semunafik itu" ucap Yibo menutupi gengsi.

"Yah bagaimana ya!" sean tertawa kecil namun renyah memecah suasana karam.

"Kau calon gege iparku soalnya!" celetuk santai sean, urat di dahi yibo tercetak ia ingin sekali menjitak gegenya namun ia tahan.

"Kau.." Yang yang mulai menimbrung.

"Dan gadis ini pasangan?"

"Dia calon istriku!" dengan enteng sean merangkul Dilraba di hadapan Yibo maupun Yang yang.

"Lepaskan adikku bajingan miskin!" teriak yibo, sean segera melepaskan dilraba dengan wajah mengejek yibo.

Dilraba tersenyum lepas seakan telah berhasil menyatukan dua saudara terpisah sejak lama, namun ia tidak tahu dalam hati sean seperti apa sebenarnya, ia cukup takut merasa rencananya akan gagal ketika yibo dan dirinya saling menyadari soal ikatan masalalu mereka. Di samping itu sean tidak di rugikan karena dengan begini kesalahpahaman di antara keduanya sudah selesai hal yang ingin ia lakukan saat ini?

Memelukmu...

Ingin rasanya sean melompat menghamburkan segala kerinduan yang ia pendam selama bertahun-tahun, tahun-tahun berlalu hanya bisa melihat mereka tumbuh dewasa tanpa bisa saling menyapa dan menyentuh hanya bertengkar, berkelahi bahkan sampai mengancam nyawa masing-masing.

"Tapi..." sean melanjutkan perkataannya kali ini dengan ekspresi penuh keseriusan.

"Aku ingin kita membuat perjanjian." Tambahnya mengulas senyum miring.

"Apa?" jawab dingin yibo.

"Aku ingin penjaminan untuk setelah ini geng besarmu bisa menerima kerja sama, ehem!" sean berdehem teridiam sejenak.

"Aku ingin anggota gengku menjadi bagian dari anggotamu, bagaimana?"

Yibo tertegun bola matanya sedikit membulat dengan perjanjian yang di minta sean, jantung yibo hampir melompat dari tempat jika di pikir-pikir ini keinginan yang tidak terpikir dan terduga juga justru ini kesempatan yang baik untuk kembali dekat dengan gegenya.

"Apa kau yakin?" yibo menahan ekspresi agar tidak keliatan begitu senang, jika sepi mungkin ia sudah melompat yes-yes seperti anak-anak memperoleh candy manis.

"Hei? Sean apa maksudnya ini?" Yang yang mengambil posisi dekat sean berbisik kecil di telinganya.

"Yah aku yakin, dan aku ingin." sean menegaskan sekali lagi tentang permintaannya.

"Baiklah, itu berarti anggotamu akan menjadi bawahan dari anggota ku." tutur yibo benaknya mengira sean akan memikirkan kembali keputusannya namun dugaannya salah.

RIVAL ZERO(yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang