Blurb

131K 6.4K 97
                                    

List cerita tahun 2022 jg, semoga berjalan lancar semuanya.
Wlu kadang authornya males, moody-an.

"Denger-denger Pak Ervan katanya udah punya istri dan anak. Patah hati berjama'ah kita."

"Ah, yang bener lo? Kata siapa?"

"Ada yang bilang gitu, dan gue dengar."

"Gue penasaran kalau memang dia udah menikah, istrinya kayak apa, sih? Pak Ervan itu 'kan dingin dan galak, kalau sama istrinya gitu juga nggak, ya?"

Aku tentu saja terkejut mendengar teman-teman di divisiku sedang mengghibah mantan kekasihku itu. Hampir setiap hari mereka membicarakan atasan kami yang terkenal dingin dan arrogant itu.

Apakah benar Ervan sudah menikah?

Rasa nyeri tiba-tiba saja menghantam dadaku. Kenapa rasanya sesakit ini? Di saat aku masih berusaha mencari tahu penyebab sikap dinginnya kepadaku, aku malah dihadapkan pada kenyataan lain.

Tapi, bisa saja itu hanya sekadar gosip, bukan?

"Sama istrinya beda kali! Wah, gue yakin kalau istrinya pasti cantik banget. Bisa jadi sekelas model atau artis."

"Pasti lah. Mana mungkin Pak Ervan mau sama orang yang punya wajah pas-pasan kayak kita. Ya nggak, An?" Temanku yang bernama Siska meminta pendapatku.

"Iya." Aku mengangguk, tanpa mau berkomentar panjang lebar.

Dulu, aku tak ambil pusing mengenai perbedaan antara aku dengan lelaki bernama Ervan itu. Tak ada yang mencolok persis. Hanya saja, dia yang tentunya lebih kaya dari padaku. Dan sekarang, aku rasa, aku berbeda jauh darinya. Ervan sekarang menjadi seorang CEO perusahaan, yang mana aku yang hanya merupakan karyawan biasa terlihat kerdil di matanya. Belum lagi, wajah tampan lelaki yang sudah beranjak dewasa itu. Rahangnya yang tegas, hidung mancung dan alis yang tebal menunjukkan sosok lelaki dewasa yang tegas pada dirinya. Hal itu tentunya membuat perempuan mana pun akan tertarik pada pesonanya. Tak peduli betapa dinginnya sikap lelaki itu, justru hal itu yang membuat perempuan semakin penasaran.

Aku masih berharap bahwa yang dibicarakan teman kantorku itu hanya sekedar gosip saja. Hingga kenyataan pahit menamparku. Teman-temanku berhenti menggosip saat objek yang baru saja mereka bicarakan muncul. Dan... dia membawa seorang anak kecil.

"Ini kantor Papa? Asik... banyak aunty di sini, rame nggak kayak di rumah, sepi."

Jantungku serasa diremas ketika mendengar suara anak kecil itu yang memanggil Ervan dengan sebutan papa.

Tbc...

Kapan ya, komen d crtaku sampe ratusan bahkan ribuan? 😂

Vote-nya jgn sampe lupa, bestie! 😘





PS: Baca cerita ini selagi on going, karena setelah tamat akan terbit ebook atau pindah ke apk lain.

First Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang