Chapter 3

2.8K 262 14
                                    

Keesokan harinya di pagi yang cerah, rumah besar kediaman seorang ayah tunggal bersama 7 anak gadisnya sudah dipenuhi oleh teriakan heboh milik anak sulung di keluarga tersebut.

Siapa lagi kalau buka Ruka si manusia alarm.

Bukan tanpa alasan Ruka dijuluki manusia alarm, hal ini dikarenakan Ruka memang bertugas menjadi alarm di pagi hari untuk membangunkan adik-adiknya. Terutama Ayona, Hara dan Canny yang paling susah untuk bangun pagi.

"Yuhuu waktunya bangun adik-adikku tercinta! Udah pagi, jangan kebo!" suara melengking Ruka yang amat nyaring dan memekakan telinga langsung memenuhi seisi rumah.

Ruka terkenal dengan whistle voice-nya yang bisa merusak gendang telinga bagi siapapun yang mendengarnya, suara nyaring yang sangat membantu saat ia membangunkan para adiknya.

Ruka memasuki satu persatu kamar adiknya yang saling bersebelahan dan ada juga yang berhadapan, memeriksa apakah penghuninya sudah bangun atau belum.

Pertama ia memasuki kamar Pritha, didapatinya adik pertamanya itu tengah memoles wajahnya dengan make up tipis andalan gadis itu sebelum berangkat ke sekolah.

"Udah siap Prit?" kepala Ruka melongok di pintu membuat Pritha yang tak menyadari kehadirannya sedikit terlonjak. Sementara Ruka hanya menyengir lebar dengan wajah sok polosnya.

"Ketuk dulu pintunya kak, ngagetin aja." ujar Pritha sambil geleng-geleng kepala karena tingkah kakaknya itu.

Walaupun memiliki selisih usia 3 tahun dan terbilang cukup jauh, namun kadang Pritha merasa bahkan ia akan lebih cocok untuk disebut kakak daripada Ruka.

"Udah siap?" Ruka mengulang pertanyaannya karena tak kunjung mendapat jawaban dari Pritha.

"Udah bentar lagi, tinggal make liptint sama ngambil tas doang. Adik-adik yang lain udah pada bangun?"

Ruka sontak menggeleng mendengar pertanyaan Pritha di akhir. "Belum tau, ini baru mau ngecek." sahutnya.

"Yaudah, kakak cek aja dulu. Aku bentar lagi siap kok."

Ruka mengangguk, kemudian beranjak pergi dari kamar Pritha.

Tujuan Ruka selanjutnya adalah kamar si kembar Ayona dan Hara. Mereka memang di tempatkan di satu kamar yang sama hanya saja dengan tempat tidur terpisah.

Mereka khusus diberikan kamar paling luas oleh Lucas, karena permintaan mereka yang tak ingin pisah kamar.

Walaupun kerap bertengkar karena hal sepele, dan bahkan tak jarang saling berbeda pendapat, namun Ayona dan Hara paling tak bisa jika dipisahkan satu sama lain.

Nyatanya ikatan mereka sebagai anak kembar selalu melebihi apapun. Jika ingin tau, Ayona dan Hara adalah gambaran nyata dari love-hate relationship.

Saat memasuki kamar si kembar, Ruka langsung disuguhi pemandangan yang amat sangat sudah tidak asing setiap harinya.

Dimana kini Ayona dan Hara tengah berdebat di depan pintu kamar mandi. Saling berebut siapa yang akan lebih dulu mandi.

Ruka memandang jengah kedua anak itu, tak habis pikir bagaimana dua gadis kembar yang saling merengek tak ingin pisah kamar pada kenyataannya bahkan tak pernah akur bila bersama. Bukankah aneh?

Daddy's Girl ; BabyMonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang