Chapter 25

2K 204 21
                                    

Sesuai permintaan readers gue tercinta, jd gue update walaupun blm 100 vote.

Tp part ini hrs 100 vote bru gue up lagi😂

###

Ruka membuang nafas ketika keluar dari ruang rawat sang bungsu, tubuhnya benar-benar terasa letih. Sementara itu Asa yang kebetulan baru kembali dari ruangan dokter langsung berpapasan dengan kakaknya.

"Yang lain mana, kak?" tanya Asa karena tak melihat keberadaan saudari-saudarinya.

Ruka tak langsung menjawab, ia memilih duduk dan menyandarkan tubuh lelahnya di kursi ruang tunggu.

"Mereka udah gue suruh pulang, besok kan sekolah." sahut Ruka dengan mata terpejam. Tangan kanan Ruka terangkat mulai bergerak memijat kepalanya sendiri.

Asa yang melihat wajah lelah si sulung tentu saja merasa iba.

"Kak Ruka pasti capek banget ya?" ujar Asa sambil ikut duduk di sebelah Ruka.

Dengan inisiatifnya sendiri Asa mulai memijat pelan bahu sang kakak, walau Ruka tak mengatakan apapun Asa tau pikiran Ruka sedang terbebani oleh banyak hal.

Kakaknya itu sudah berada di semester akhir perkuliahan dan sedang sibuk-sibuknya, tapi ada saja masalah yang membuat Ruka tidak bisa menikmati waktu istirahatnya.

Terkadang Asa kasihan melihat bagaimana Ruka yang dibuat selalu kerepotan setiap kali sesuatu terjadi pada dia dan saudaranya yang lain.

Jika Asa yang ada di posisi Ruka, sudah pasti Asa tidak akan sekuat kakaknya itu. Memikirkan Canny saja terkadang sudah membuat tenaga Asa terkuras habis, bagaimana dengan Ruka yang harus memikirkan mereka berenam.

"Ya disitu, Sa. Ahh, enak banget pijitan lo." Ruka tampak begitu menikmati gerakan tangan Asa di bahunya.

"Kenapa Kak Ruka gak ikut pulang? Kan bisa tidur di rumah, kakak dari pulang kuliah belum sempet istirahat kan."

Ruka langsung menggeleng sambil menunjuk bagian bahunya yang terasa pegal agar Asa kemudian memijatnya disana.

"Gue gak tenang kalau harus ninggalin adek, toh besok gue kuliah siang. Masalah tidur gue bisa kok tidur disini."

Sesaat kemudian Ruka membuka matanya dan beralih menatap Asa. "Lo sendiri? Gak pulang?"

Asa pun menggeleng. "Gak. Aku mau disini."

"Terus sekolah lo gimana?"

"Gampang. Tinggal izin."

Ruka berdecak, agak sebal mendengar jawaban santai yang keluar dari mulut adik keduanya itu. Ia paling tak suka jika adik-adiknya mengabaikan sekolah mereka untuk alasan apapun.

"Gak usah segitunya, Sa. Lo pulang aja, malam ini adek biar gue yang jagain."

"Aku tetep mau disini, titik." sanggahnya.

Asa tak akan mau pergi kemanapun saat ini. Pasalnya ia memang harus tetap berada disini jika ingin mengetahui soal kondisi Canny.

Bagaimanapun caranya, besok saat Lucas datang Asa harus ada dan ikut mendengarkan penjelasan dokter.

Ruka yang mendengar bantahan Asa pun tak berniat mendebat lagi, ia sangat hafal soal keras kepala adiknya yang satu ini. Jika sudah menyangkut Canny, siapapun tidak akan bisa merubah pendirian Asa.

"Yaudah, terserah lo aja."

Ruka kembali memejamkan matanya, mengabaikan keberadaan Asa yang juga ikut terdiam. Pijatan Asa pun sudah berhenti atas isyarat yang diberikan Ruka.

Daddy's Girl ; BabyMonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang