Chapter 6

2.4K 250 9
                                    

Kringg

Setelah hampir 1 jam lamanya harus berhadapan dengan guru Bahasa yang membosankan, Ayona akhirnya bisa bernafas lega saat bel istirahat berbunyi nyaring.

Ia mengerang, merasakan tubuhnya yang pegal karena duduk terlalu lama. Sambil sesekali menguap, ia lekas merapikan buku dan alat tulisnya.

Setelah memastikan guru yang mengajar sudah benar-benar keluar, Ayona langsung menghampiri bangku sang kembaran.

Kendati berada di kelas yang sama, Ayona dan Hara sepakat untuk duduk secara terpisah.

Bosan katanya jika terus bersama setiap saat.

Bagaimana tidak, mereka bahkan sudah bersama sejak masih dalam kandungan.

"Ra, kantin gak?" sambar Ayona tanpa basa-basi terlebih dahulu.

Hara yang masih sibuk merapikan alat tulisnya hanya melirik sekilas. "Terserah lo, gue ngikut."

"Yaudah, kuy lah."

"Oke, bentar." Hara tampak mulai memasukan semua buku dan alat tulisnya ke dalam tas.

"Selesai, yuk!"

Ayona berjalan terlebih dahulu diikuti Hara tepat di belakangnya. Hara mempercepat langkahnya agar bisa sejajar dengan Ayona.

"Ay."

"Hmm."

"Kak Pritha sama Kak Asa gimana? Gak diajak sekalian?"

"Boleh, telfon gih!"

Hara mengangguk, lantas mengambil ponsel di saku almamater miliknya. Ia kemudian mendial nomor milik Pritha.

Hara memilih menghubungi Pritha, biarlah Pritha yang mengajak Asa nantinya.

Jika boleh jujur, nyali Hara tidak sebesar itu untuk menelfon Asa. Kakaknya satu itu terlalu menyeramkan bahkan saat hanya terdengar suaranya saja.

Walaupun Asa memiliki tipe suara yang kalem dan lembut, namun jika dibarengi dengan mengingat wajah datarnya itu jadi terasa menyeramkan.

Dalam deringan ketiga, terdengar suara Pritha menyahut di seberang.

"Halo?"

"Halo kak, kakak dimana?"

"Masih di kelas, kenapa?"

"Aku sama Ayon mau ke kantin, mau makan bareng gak?"

"Hmm, boleh. Tapi kalian duluan aja, nanti kakak nyusul. Sekalian kakak mau ke kelas Asa dulu."

"Oke kak. Kakak mau dipesenin apa? Biar nanti aku sama Ayon yang pesen."

"Mmm, bakso sama es teh aja ya Ra, baksonya pedes."

"Oke kak, terus kak Asa?"

"Samain aja, tapi punya Asa jangan pake sambel. Tau sendiri dia gak bisa makan pedes."

Daddy's Girl ; BabyMonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang