Chapter 19

1.6K 198 20
                                    

Sesuai janjinya, saat ini Hara akan mentraktir Canny makan. Sepulang dari Dojo karate tadi, Canny langsung mengutarakan keinginannya untuk makan nasi goreng di tempat langganan mereka, dan disinilah mereka sekarang. Duduk sambil menunggu pesanan mereka.

"Gue gak ada bilang lo boleh pesen sebanyak itu ya dek, tekor gue gilak!" sungut Hara setelah Canny selesai menyebutkan pesanannya.

Ia cukup terkejut karena tanpa diduga Canny memesan beberapa porsi nasi goreng yang beberapa gadis itu minta untuk dibungkus.

Melihat banyaknya pesanan Canny, bisa dipastikan uang jajan Hara akan terkuras habis karenanya.

Sementara itu Canny malah teramat puas melihat wajah frustasi kakaknya. Salah sendiri mau nraktir Canny makan, ya sudah pasti menguras dompet lah.

"Habis ini adek mau cilok ya, kak!" tanpa memperdulikan omelan Hara, si bungsu malah mengutarakan keinginannya yang lain.

Mumpung ditraktir, waktunya morotin Kak Hara!

"Ngelunjak ya lo, nyet! Niat banget nguras isi dompet gue." umpat Hara kesal.

"Mending nih ya, lo pikirin tuh gimana caranya lo ngabisin nasi goreng yang lo pesen. Mana banyak banget lagi."

"Lah, yang bilang adek bakal makan semuanya siapa?"

"Ya terus? Lo mesen nasi goreng sebanyak itu buat apaan?"

"Adek sengaja mesen lebih buat kakak-kakak yang lain, makanya sebagian adek bungkus." sahut Canny enteng.

Lagi dan lagi Hara dibuat naik darah oleh perkataan adiknya kali ini. "Eh bocah dajjal, gue bilangnya cuma traktir lo ya. Ngapain jadi beliin orang sekampung." sungutnya.

Canny mencebik. "Ya emang kenapa sih, pelit amat sama saudara sendiri. Inget, kata Papa sesama saudara harus saling berbagi, kalau beli apa-apa inget beliin yang lain. Kak Hara gak boleh pelit-pelit, nanti kuburannya sempit." coleteh Canny panjang lebar.

Hara sampai terdiam dibuatnya. "Ck, ya gak gitu juga dek.." Hara jadi serba salah, ucapan Canny membuatnya mati kutu.

"Udah-udah, Kak Hara berisik. Mending makan, tuh pesenannya dateng." Canny kembali duduk manis sambil tersenyum lebar saat melihat makanan pesanannya tiba.

Hara pun hanya bisa menghela nafas, ia memilih diam. Lagipula tak akan ada habisnya bila mendebatkan sesuatu dengan Canny, anak itu selalu mempunyai 1001 cara untuk memutar balikan kata-kata Hara.

"Ini yang dibungkus ya neng." abang-abang nasi goreng meletakan sebuah plastik hitam di sebelah Canny.

Canny tersenyum dan mengangguk di sela kunyahannya. "Iya, makasi bang."

"Sama-sama neng."

Canny kembali melanjutkan kegiatan makannya, ia makan dengan sangat lahap. Hara yang melihat cara sang adik makan bahkan dibuat bergidik. Mulut julidnya tidak tahan untuk berkomentar.

"Buset, lo laper apa doyan?"

"Dua-duanya."

Hara terus saja curi-curi pandang ke arah sang adik yang makan seperti orang kesetanan.

Daddy's Girl ; BabyMonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang