HALLOO, HAPPY READING !!
JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YANG BELUM FOLLOW, FOLLOW DULU YAAAA.
****
Sierra sedang duduk manis di motor besar milik Daniel sedari tadi dia menunggu Daniel keluar kelas tapi tak kunjung keluar jugga.
"Huft lama banget si." monolog Sierra sambil melihat keliling mencari Daniel.
Seseorang datang dari belakang Sierra dengan senyum yang mengembang, ia mencolek bahu Sierra membuat sang empu menoleh "Lama?"
Sierra memutar bola matanya malas "Lama banget tau sampe lumutan aku disini gatau apa laper." ujar Sierra, setengah kesal.
"Iya iya maaf, ya udah ayo naik kita cari makan sama susu karamel." ajak Daniel yang langsung menaiki motornya dan langsung di ikuti Sierra.
"Leggooo!"
Setelah memastikan Sierra sudah duduk dengan nyaman Daniel langsung menarik pedal gasnya.
"Mau makan apa Ra?" tanya Daniel yang masih sibuk menyetir.
Sierra yang sedang sibuk dengan hlem kebesarannya menautkan kedua alisnya, bingung "Kenapa Niel?" tanya balik Sierra.
"Mau makan apa?" tanya Daniel lagi.
"Hah? Ke makam siapa? Emang siapa yang meninggal Niel?" bingung Sierra.
"Makan Ra makan bukan makam." ucap Daniel lagi.
"IH APA SI GA DENGER KAMU NGOMONG KECIL BANGET MANA KEDENGERAN!" teriak Sierra, kesal.
Daniel berdecak malas "MAU MAKAN APA SIERRA ADELINE KU YANG TERSAYANG?" tanya Daniel lagi yang sudah tersulut emosi.
"OH BILANG KE MAU MAKAN APA MALAH BILANG KE MAKAN DIKIRAIN KAMU MAU DI MAKAMIN HEHE."
"Astaga Daniel sabar, orang sabar jodohnya cantik kaya Sierra." batin Daniel.
"YA UDAH MAU MAKAN APA?" ulang Daniel.
"SETERAH KAMU DEH." ucap Sierra.
"Nah kan, astagfirullah untung sayang kalo engga udah gue turunin tengah jalan." gumam Daniel.
Setelah perdebatan itu selesai akhirnya Daniel memutuskan untuk pergi ke restoran seafood.
Sesampai di sana mereka memutuskan duduk di lantai dua paling pojok dekat jendela agar bisa sekalian melihat padatnya ibu kota.
Seorang pelayan menghampiri mereka berdua. Dengan ramah pelayan tersebut menanyakan pesanan Sierra dan Daniel.
"Silahkan kakak, mau pesan apa?" tanya pelayan itu sopan.
"Em aku mau nasi goreng seafood sama jus avocado aja deh." ucap Sierra setelah melihat menunya.
"Saya samain aja mba tapi jusnya di ganti jus mangga." sambung Daniel.
"Oke baik ada lagi?" tanya pelayan tersebut.
"Engga, eh mba nasi gorengnya yang satu ga pedes ya." ucap Sierra.
"Baik, di tunggu pesanannya." ucap pelayan tersebut lalu pergi begitu saja.
Daniel menatap Sierra "Inget aja aku ga suka pedes."
"Inget lah masa enggaa." ujar Sierra lalu mereka berdua tertawa kecil.
Sesuai perkataan Daniel setelah mereka makan Daniel akan membelikannya susu karamel. Dan sekarang mereka sedang ada di supermarket untuk membeli susu karamel dan cemilan lainnya.
"Udah segitu doang?" tanya Daniel memastikan.
Sierra nampak berfikir sebentar "Em udah deh enam aja."
Daniel memutar bola matanya malas lalu mengambil empat susu karamel lagi dan menaruhnya di keranjang yang ia bawa "Kalo masih kurang mah bilang Ra."
Sierra menatap Daniel dengan cengirannya "Hehe Daniel tau aja."
"Udah ayo mau apa lagi?" tanya Daniel lagi.
"Em aku mau promina puffs yang blueberry dirumah abis soalnya." kata Sierra.
Daniel mengangguk lalu mereka berdua berjalan kearah rak promina puffs itu dan mengambil lima kotak dengan rasa blueberry.
"Entar aku mau kerumah kamu jadi sekalian aja beli cemilan sesuka kamu, sekalian buat kamu sama Kenzo dirumah." suruh Daniel.
Sierra mengangguk lalu mengambil beberapa cemilan yang menurutnya enak dengan di bantu Daniel.
"Udah nih yu." ajak Sierra yang diangguki Daniel.
Saat sudah sampai dikasir dan ingin membayar Daniel lupa membelikan susu formula untuk keponakannya yang masih bayi "Eh aku lupa beli susu buat Della, bentar ya aku cari dulu."
Saat Daniel ingin pergi tanganya dicegah Sierra "Biar aku aja, aku tau ko susunya Della." kata Sierra lalu pergi tanpa persetujuan Daniel.
Daniel menggelengkan kepalanya lalu maju satu langkah memberikan belanjaannya kepada mas-mas kasirnya.
Sedangkan Sierra sedang kesusahan mengambil susu formula yang letaknya di rak paling atas.
"Duh susah banget si, mana ga ada pegawainya lagi." monolog Sierra.
Tangan besar dan kekar diatas kepalanya mengambil susu formula yang ingin ia ambil. Sierra mengerutkan keningnya lalu menoleh kebelakang saat tangan yang memegang susu formula itu berada tepat di depan dadanya "Eh makasi ya kak." ucap Sierra yang langsung mengambil susu formula itu.
Lelaki itu mengangguk "Kalo ga bisa minta tolong." ucapnya lalu pergi begitu saja.
Sierra bengong mendengar penuturan orang tersebut lalu ia mengangkat kedua bahunya dan pergi ke kasir.
****
TIPIS TIPIS DULU AJA YAA HEHE
OKE JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN FOLLOW YA BESTIEEEHHH
KALO UDAH MARI KITA LANJUT
see u next chapter! bay bay~
KAMU SEDANG MEMBACA
college time.
Teen FictionCerita ini tentang Sierra Adeline yang di jodohkan dengan seorang ceo muda ternama yang bernama Mahendra Xendrick. Sierra yang kini sedang melanjutkan S2-nya di Universitas Indonesia dengan jurusan kedokteran. Seorang gadis yang memiliki wajah canti...