02.

952 108 28
                                    

"Kra..k Kra...k Kra...k"
"Maaf tuan, tapi anda tidak boleh masuk." Ucap seorang perawat, menghentikan langkah pemuda berusia 21th itu.

"Tolong... biarkan saya masuk suster, saya hanya ingin melihat kondisinya, saya mohon..." ucap pemuda itu memohon ke2 tangannya terlipat di depan dada.

"Maaf tuan, tapi ini prosedur rumah sakit, jika anda bersikeras masuk, itu akan membuat konsentrasi dokter kacau dan mungkin bisa mengakibatkan ..." jeda suster itu tak melanjutkan perkataannya.

Pemuda yang sebelumnya terlihat keren dan mampu membuat kaum hawa manapun terpikat,
    Kini siapapun yang melihatnya akan meringis melihat kondisinya.
Rambut yang berantakkan, mata yang memerah dan baju yang berlumuran darah.

"Tidak-tidak, tolong lakukan yang terbaik untuknya selamatkan dia apapun caranya." Ucap pemuda itu kalut.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin." Ucap suster itu lalu menutup pintu ruang oprasie.

"Duk." Pemuda itu langsung menundukkan dirinya di lantai rumah sakit, dirinya kembali menangis tersendu-sendu.
     Menatap ke2 tangannya yang masih berlumuran darah orang yang sangat di cintainya.

"Ini salahku!! Seharusnya aku tidak mengajak nobita kesini, maka kejadian ini tidak akan terjadi!! Kalau saja, kalau saja, Kau bodoh dekisugi!! Kau bodoh, kau telah melukainya." Ucap pemuda itu ternyata Hidetosi Dekisugi menyalahkan dan memukul dirinya sendiri.

"Dekisugi" panggil seseorang dari jauh dengan beberapa orang di belakangnya.

"Dekisugi, bagaimana keadaan nobita??" Tanya pemuda berambut miring bermanik hitam aka.Honekawa suneo.

"Ini salahku." Bukannya menjawab justru hanya gumaman tak jelas yang keluar dari mulut putra tunggal Hidetoshi itu.

"Sret." "Jawab! Apa yang sebenarnya terjadi." Ucap pemuda berbadan tabun aka.Takeshi Goda.

"Aku.. aku tidak tau, kami baik-baik saja, lalu kami bertengkar dan nobita pergi dan dia di tengah jalan dan ada mobil dan me.. menabrak nobita dengan kencang! Ini salahku. Giant ini salahku, seharusnya aku tidak mengajak nobita kesini, pasti nobita sekarang baik-baik saja, dia tidak akan berada di sana dia kesakitan, ini salahku! Salahku! Giant aku menyakiti nobita, tolong selamatkan nobitaku, selamatkan nobita." Ucap dekisugi prustasi bahkan tanpa malu mengeluarkan air matanya, pada hal pantang bagi seorang laki-laki untuk menangis apa lagi di depan banyak orang sperti ini.

Giant yang melihat itu jadi bingung dia marah tapi juga simpati kepada teman berprestasinya.
    Tidak pernah seorang giant melihat dekisugi seterpuruk ini bahkan yang lainpun TIDAK.

"Dekisugi-kun, tenanglah! Nobita pasti akan baik-baik saja, sekarang kita serahkan pada dokter semoga oprasinya berjalan lancar." Ucap gadis berambut putih keperakkan bermata hijau aka.Tsukino Luna

"Ya... luna-chan benar, sekarang kita berdoa saja semoga nobita-chan baik-baik saja." Ucap gadis biru tua di kepang2 bermata biru aka.Shopia.

"Kawan, lebih baik kau ganti pakainmu kau terlihat sangat kacau." Nasehat laki-laki berambut pirang barmanik hijau aka.Smith Flock.

"Tapi" ucap dekisugi ragu, menatap pintu ruang oprasi yang masih tertutup.

"Nobita, tidak akan senang jika melihat keadaanmu sperti ini." Ucap suneo. Tapi masih berat buat dekisugi untuk meninggalkan rumah sakit.

"Tenanglah, kami akan menelponmu jika oprasinya sudah slesai." Ucap laki-laki lainnya berambut merah bermanik violet aka.Hartoman Kuruto.

Dekisugi mengaguk dan pergi dengan berat hati menuju ketempat penginapan.

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang