Prolog

958 111 10
                                    

"SERANGG!!"

Tawuran pun terjadi antara SMA Pancasila dan SMA Darmawangsa. Dua geng yang terkenal di sekolahnya masing masing saling pukul memukul namun tanpa senjata. Mereka hanya menggunakan tangan.

"MAMPUS LO MONYET!"

"AKHIRNYA DENDAM GUE TERBALASKAN YA BABI!"

"RASAIN LO TONGGOS! GUE OMPONGIN JUGA GIGI LO!"

"WOI KAKI GUE KEINJEK ELAH!"

"MINGGIR DULU NAPA! BADAN LO GEDE! KAGAK SADAR BADAN ANJ! GUE CEKING WOI, GUE BISA GEPENG INI!"

Bacotan dan bogeman dari masing masing lawan terdengar nyaring di jalanan sepi itu. Disini jauh dari rumah warga makanya tidak ada yang menghentikan aksi tawuran mereka. Merekanya pun sengaja memilih tempat ini, karena memang ini jalanan yang jarang dilewati oleh warga sekitar sini bahkan lebih sering digunakan untuk tawuran anak sekolah seperti mereka ini.

Vi Alaska, ketua geng Avathor terus asik dengan kegiatannya yang sedang memukuli ketua geng Bwaby, Esa Fauzan.

Bugh! Bugh!

"Wanjay seru juga ya liat bos gebukin Esayang." sumringah Erkin, salah satu anggota inti Avathor.

Vi meliriknya sekilas kemudian terkekeh sinis dengan tangan masih memukuli wajah Esa yang sudah berantakan dan penuh darah.

"Bisa lebih seru kalo lo yang gebuk sendiri." sahut Vi datar.

"Kapan kapan aja deh, Pi. Kesian, mukanya udah jelek banget itu." ledek Erkin.

Vi tak menanggapi lagi. Tangannya mengangkat lagi hendak melayangkan tinjuannya lagi sebelum suara teriakan nyaring khas orang yang disayanginya terdengar di indra pendengarannya.

"EMPHII!!"

Vi langsung menoleh ke belakang dan melotot,"Ji?!"

Cowok itu langsung bangkit dari atas tubuh Esa dan langsung berlari mendekati pujaan hatinya yang berdiri berkacak pinggang tak jauh dari tempatnya tanpa mempedulikan Esa yang sudah merintih kesakitan akibat pukulan dari Vi.

Yang paling membuat Vi ingin cepat cepat menghampiri pacarnya adalah karena pacarnya itu berdiri di tengah tengah banyaknya orang yang sedang baku hantam. Khawatir gadisnya itu terkena pukulan.

Vi langsung memeluk tubuh Jisea begitu satu anggota dari Bwaby terpental ke arah Jisea berdiri dan hampir menabrak Jisea jika Vi tidak buru buru memeluk tubuh gadisnya dan mendorongnya menjauh.

Vi melepaskan pelukannya lalu memegang kedua pundak Jisea menatapnya cemas,"Lo ngapain kesini?!"

"Samperin Emphi lah!"

"Siapa yang ngebolehin?!"

"Gak ada. Tapi Ji mau Emphi pulang sekarang! Emphi gak boleh pukul pukulin orang lagi! Emphi udah janji sama Ji! Kok diingkarin?! Katanya kalo janji itu ditepatin tapi kenapa Emphi sendiri malah ingkarin?!" oceh Jisea memarahi kekasih badungnya itu.

Vi membuang napas kasar. Ia pun berbalik kemudian menarik baju belakang salah satu anggotanya yang hendak kembali ke area pertempuran, pemuda yang ditarik bersungut kesal namun tak berani memarahi bosnya.

"Apa bos?"

"Gue balik duluan. Bayi gue bacot banget." kata Vi melirik malas Jisea membuat anak buahnya itu ikut melirik Jisea lalu mengangguk.

"Oke bos. Nanti gue sampein ke yang lain." jawabnya yang diangguki oleh Vi kemudian Vi langsung mengodenya untuk kembali ke medan perang.

"Ayo." ajak Vi melangkah meninggalkan tempat membuat Jisea mengejarnya dengan raut bingung.

"Ayo kemana?"

"Hotel." asal Vi.

"Ngapain?"

"Nanem bibit unggul." asal Vi lagi sembari menaiki motor besarnya kemudian menyerahkan helmnya pada Jisea.

Jisea menerimanya sambil masih mengernyit heran,"Maksudnya Pi apasih?"

"Gak usah banyak tanya, cepet pake helmnya terus naik." sebal Vi.

Jisea merengut lalu memakai helm Vi,"Emphi gak pake helm?"

"Kan dipake sama lo."

Jisea melepaskan kembali helm dari kepalanya,"Kalo gitu Pi aja yang pake." sambil menyerahkan helm Vi pada pemiliknya.

Vi melirik itu sekilas, tanpa bicara ia mengambil helmnya lalu memakaikannya ke kepala pacar oonnya itu.

"Kok—"

"Diem." potong Vi dingin membuat Jisea kembali memanyunkan bibirnya.

Setelah selesai memakaikan helmnya pada kepala Jisea, Vi pun menaikkan standar motornya kemudian menyalakan mesin dan menyuruh Jisea untuk segera menaik ke jok belakangnya. Untung saja gadis itu tidak banyak omong lagi, ia langsung menurut.

***

a/n:

wwk aku bikin cerita baru lagi...

semoga suka! jangan lupa vote komen juga ya biar semangat aja wkwk.

see you in next chapter!

V & JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang