Bagian 10

1.4K 225 27
                                    

Irene duduk termenung di depan cermin yang terdapat di kamarnya, tatapan matanya kosong, memorinya penuh dengan reka adegan dimana kehormatannya diregut oleh pria yang baru dikenalnya begitu saja.

"Bagaimana ini, dasar bodoh! Percuma bercita-cita tinggi kalau kau saja kotor begini!" Gadis itu berkali-kali berbicara dengan dirinya sendiri.






























Irene berdiri dari duduknya, menghampiri nakas yang berada tepat disebelah tempat tidurnya, mengambil sebuah cutter.

"Kurasa tak ada gunanya aku hidup" ujarnya lirih disertai dengan derai air mata.





























Secara perlahan tangannya mengarahkan cutter tersebut ke pergelangannya,

Kali ini gadis itu benar-benar putus asa, frustasi dengan kehidupannya, ia kuatkan tekatnya kalau saja-




























Kalau saja bunyi dering telfon tak menyita perhatiannya, terlonjak sadar seketika Irene melempar cutternya kesembarang tempat.

Gadis itu beberapa kali memukul kepalanya, "astaga!! Astaga!! Apa yang kau lakukan Song Irene!!"




























Mengambil telfon yang tak jauh darinya, dadanya kembali berdegup kencang saat membaca nama yang tertera di ponselnya saat ini.

'Kim SeokJin'































Secara perlahan gadis itu mengambil ponsel dan memencet tombol hijau, mengarahkan ponselnya tepat di samping telinga kanannya.

"H-halo!"













"Hai sweety, kudengar hari ini kau absen kuliah hm?" Entah tau dari mana pria itu.

"I-iya, ada apa jin?" Irene memberanikan bertanya, menanti dengan penasaran jawaban dari pria diseberang telfon.




























"Mau berkencan denganku hari ini? Kau tau , baru 3 jam tak bertemu aku sudah merindukan mu" SeokJin kembali berceloteh dengan rayuan manisnya.

Seketika Irene tersipu malu. "E-eh aku.. eh.."

































"Aku tak terima penolakan, bersiaplah, 30 menit lagi aku sampai-

Oh iya satu lagi! Jangan pakai-pakaian pendek! Aku tak suka milikku dilirik pria lain!" Setelah berucap seperti itu, pria itu mematikan sambungan telfonnya.

Irene menyentuh pipi kirinya yang terasa panas, oke! Sebut saja dia gila karena termakan dengan semua rayuan maut Kim SeokJin!.
































Sedangkan di tempat SeokJin, pria itu menatap ponsel pintarnya dengan seringai tipis.

"Aku akan membuatmu candu, sampai kau menyerah dan memberikan segalanya padaku!"




















❄️




























Jisoo berlari menaiki tangga rumahnya, dan mengetuk salah satu pintu yang ada diruang lantai 2.

THE TWIN PRINCESS DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang