Bagian 6

1.5K 279 34
                                    

Jin berjalan dengan tergesa-gesa memasuki lift dengan tak sabar.

Menatap arloji dipergelangan tangannya. "Sial !! Jangan sampai aku telat!" Ujar Jin.























❄️





















Jisoo berjalan beriringan dengan Irene.

"Oh iya, kau pulang dengan apa?" Jisoo menatap Irene dengan penuh tanda tanya.

"Ah aku bisa jalan kaki, apartemen ku tak jauh" balas Irene.






























"Kalau begitu aku duluan ya? Sampai bertemu besok!" Ujar jisoo sembari bergegas pergi kearah mobilnya.

Irene menatap supir yang membuka pintu mobil untuk jisoo, dirinya menghela nafas.

"Sempurna sekali hidupnya, berbanding terbalik denganku" ujar Irene dan berbalik berjalan menuju apartemennya.























"Jadi wanita itu sudah berhasil bertemu dengan jisoo?!"

Irene tak mengetahui bahwa Kim SeokJin tengah mengintainya dari jauh, mengikuti kemana ia melangkah.
























❄️



















Irene keluar dari apartemennya, setelah cukup untuk membersihkan diri, kini tujuannya kearah cafe tempatnya bekerja.

Walau ia cukup lelah dengan kegiatan kampus, namun dirinya tak bisa untuk sekedar mengistirahatkan tubuh, demi masa depannya wanita itu rela melakukan apapun.































"Sebenarnya kemana wanita itu akan pergi?" Ujar SeokJin yang tak berhenti mengikuti kemana irene melangkah.
















Di cafe.

Hari ini hari pertamanya bekerja, setelah memakai celemek khususnya ia melangkah menuju kearah pegawai lain bernametag 'Kang seulgi'.

"Maaf, boleh aku bertanya?"




























Seulgi menoleh kearahnya.

"Ah pegawai baru? Bos menugaskanku untuk memberitahumu kalau kau bisa bekerja di kasir pemesanan" ujar seulgi.

"Ah terima kasih-" ujar Irene.

"Seulgi namaku seulgi!" Seulgi dan Irene bergandeng tangan.

















"Enak sekali ya memiliki wajah cantik, kita yang sudah bekerja selama 6 bulan masih saja di belakang" dua orang pegawai lainnya menatap Irene sinis sembari melontarkan kalimat yang mungkin bisa disebut dengan sindiran (?).

Seulgi membalas mereka dengan tatapan sinis.

"Sudah tidak usah dihiraukan , mereka memang seringkali bergosip" ujar seulgi.























Irene menatap kearah seulgi dengan senyum tipis.

"Terima kasih"
















THE TWIN PRINCESS DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang