chap 2. Abah kangen?

123 7 0
                                    

Raya mau berjalan ke ruang tamu untuk menunggu kedatangan pembantunya. Karena sudah lama menunggu ia menyalakan tv. Lalu ia mendengar ada yg mengetok pintu rumah. Raya membukanya ternyata yg mengetok pintu ialah pembantu yg ia tunggu dari tadi.
"Maaf ini non raya ya". Ucap pembantu itu dengan tersenyum
"Iyh bi saya raya". balas raya
"Kenalin saya bi salma pembantu yg diutus oleh bos Rama yaitu ayah nya non".
"Iyh , saya tau kalau Abah udah mengutus satu orang yg jadi pembantu raya selama di Jakarta".

Raya menyuruh bi Salma untuk masuk ke dalam. Setelah itu Ia menyuruh bi Salma menaruh barang² nya ke dalam kamarnya. Raya mengantar bi Salma ke kamarnya . " Non makasih ya sudah mengantar saya ke kamar". Ucap bi Salma
"Iyh sama ² bi, yaudah saya mau ke kamar dulu bi".
"Non nanti mau dibuatin makanan apa untuk makan malam". ucap bi salma
"Apa aja deh bi, yg penting enak".

Raya melangkah ke tangga kamarnya. Ia membuka pintu kamar dan membaringkan badannya. Ia mendengar suara nada dering telefon berbunyi. Raya yakin yg telfon itu Abah. Ia mengangkat telfon dari abahnya.
"Halo Abah, ada apa".ucap raya
" Abah kangen sama kamu".
"Abah lebay deh, kan belum ada 1 hari "
"Ya mau gimana lagi, soalnya kamu kan anak satu-satunya Abah".
"Iyh raya tau , tapi Abah jangan terlalu protektif sama raya".
"Tapi kamu harus janji ,kamu di Jakarta gk boleh bawa cowok di rumah". dengan menasehati raya
"Iyh Abah".
"Owh ya Ray, kamu kapan daftar untuk masuk kuliah ".
"Owh gitu, kamu harus semangat belajar ya"
"Siap Abah".

Setelah itu Abah menutup telfon raya. Lalu ia merdengar ada yg mengetok pintu kamarnya. Ia yakin itu bi Salma. "Masuk bi"

Pintu terbuka. Bi Salma memberitau raya bahwa makanannya sudah ada di di atas meja makan. "Iyh bi, tolong panggilin pak Imron ya". Ucap raya dengan meminta tolong sama bi salma
"Iyh non, yaudah kalau gitu bibi mau manggil pak Imron".

Raya mengangguk. Tak lama kemudian, bi Salma pergi meninggalkan kamar raya. Dengan cepat, dia segera melangkah ke meja makan. Lalu pak Imron dan bi Salma datang.
"Ada apa non memanggil saya ke sini". Tanya pak Imron
" Bapak udah makan belum".
"Belum sih non".
"Kalau gitu sekarang bapak dan bi salma makan bersama saya ya di meja makan".
"Jangan deh non, biar kami nanti aja makannya di dapur".
"Ihh pak Imron dan bi salma kok gitu sih, emang kalian tega ngelihat aku makan sendirian di meja makan sebesar ini!!".
"Hmmm, yaudah deh kalau non raya memaksa".

Raya senang karena ia bisa makan sama bi Salma dan pak Imron. Lalu setelah makan bersama ia izin sama pak Imron dan Bu Salma mau ke depan teras. Ia berjalan ke depan teras . raya menghirup dalam-dalam aroma malam dengan angin kencang yang menyapu setiap inci wajahnya. Saat sebelum masuk ke rumah, dia menatap bulan sambil tersenyum.
Terimakasih Bulan kamu adalah teman yang baik yg selalu menemaniku di saat sedih.

Dia berjalan ke kamarnya . Kemudian ia membaringkan badannya di tempat tidurnya, lalu menyelimuti dirinya dengan selimut merahnya yang hangat.bulu matanya yang lentik kini tertutup. Dia sudah tertidur pulas. Siap menyambut esok hari yang cerah.
Mungkin besok akan menjadi hari yang sangat menyenangkan ke kampus baru.

  Love you readers.❤️
Jangan lupa vote cerita ini Dan kasih ide dan kritik di dalam komentar

cowok Cool Vs cewek tomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang