chapter 1

6 5 0
                                    

"uang memang bisa buat beli apa saja tapi tidak dengan kasih sayang dan cinta"
-author

♡(> ਊ <)♡

_____________________________________

Awal dari semuanya
~~~~~
Okta kecil gadis kecil yang mempunyai pipi bulat dan mata yang sipit serta hidung yang mancung sempurna tapi tidak dengan kehidupan dia yang suram sejak kecil ia harus melihat orang tua nya bertengkar setiap malam, ibu okta yang selalu sibuk dengan bisnis nya dan ayah nya yang selalu kesal dengan istrinya karna selalu tidak memperhatikan okta tidak dipungkiri Okta pun kesal dengan ibunya tapi rasa kesal Okta terkalahkan dengan rasa sayang Okta kepada ibu okta

Okta kecil selalu berangan diantar sekolah oleh ibunya tapi ibunya selalu berangkat kerja sebelum Okta bangun dari tidurnya ayahnya lah yang selalu mengantarnya ke sekolah dia suka iri dengan teman temannya yang selalu di antar ke sekolah oleh ibu mereka tapi Okta kecil mengerti karna ibunya sibuk untuk mencari makan untuk mereka tapi ayahnya sudah kerja mengapa ibunya juga harus bekerja?

"Okta mau sekolah di antar ibu ayah"pinta Okta kepada arsha dimeja makan

"Ibu terlalu sibuk dengan kerjaan dia Okta, biarkan saja berangkat dengan ayah saja"tolak arsha dengan lembut karna putri kecil arsha adalah kesayangan arsha, okta selalu dijadikan ratu oleh ayah okta dan itulah yang membuat Okta menjadi gadis manja

"Baiklah ayah"lirih Okta karna tidak bisa berangkat sekolah dengan ibunya, lenyap sudah angan angan Okta untuk di antar sekolah bersama ibu

"Anak pintar belajar yang rajin supaya ayah bangga punya anak seperti kamu"puji arsha agar putri kecilnya tidak bersedih lagi arsha masih kesal dengan istrinya karna istri ia tidak pernah mengurus putri semata wayang mereka dengan baik

Seperti biasa Okta kecil pergi bersama ayah arsha ke sekolah

Okta dikenal sebagai gadis yang ceria disekolah, cepat bergaul, dan murah senyum jarang ada orang yang tidak mau berteman dengan dia karna mereka senang dengan sifat okta

"Hai okta"
"Halo okta"
"Kamu baru sampai okta?"
"Sini okta kita main"
"Ihh okta lucu"
"Mama kamu mana okta kan hari ini semua orang tua harus hadir?"

okta termenung mendengar kalimat terakhir yang di lontarkan teman satu kelasnya ia berlari keluar untuk menemui ayahnya dan syukur ayah okta belum pergi ia pun cepat cepat menemui ayahnya

"Ayah"panggil okta karna ayah okta sudah ingin pergi dari sana

"Kenapa cantik?"tanya arsha heran mengapa putri kecilnya balik lagi

"Hari ini ada rapat untuk orang tua murid ayah"ujar okta memberitahu ayahnya karna okta lupa memberitahu ayahnya semalam

"Oh iya?oke ayah akan hadir untuk menghadirinya nak"ujar arsha

"Gomawo ayah"ujar okta dan berlari untuk memeluk arsha dan tertawa sehingga mata sipitnya tidak terlihat

Arsha senang melihat putrinya yang selalu tertawa apapun keadaannya arsha tau semua yang dirasakan putrinya, karna arsha selalu melihat buku diary putrinya saat okta sedang tidur

okta pun masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran.

Istirahat siapa yang tidak senang saat bel istirahat berbunyi, begitupun dengan okta karna setiap istirahat lah ia bisa bermain dengan teman temannya

"okta ayo main "ajak caca teman okta yang mempunyai sifat yang sama seperti caca

"Ayo caca kita main di lapangan"ujar okta

Okta selalu senang bermain dengan caca karna Caca lah yang mempunyai nasib yang sama seperti nya

"Caca tangkap bolanya"ujar okta sambil melempar bola yang ada di genggaman nya

Hap

"Ketangkap yey"mereka pun tertawa bersama sederhana namun cukup berarti buat mereka

"Heh cewe"ujar seseorang cowo dengan membawa teman temannya

"Kenapa sih kamu"ketus caca tidak suka karna diganggu saat dia sedang bermain dengan okta

"Kami mau pake lapangan nya"ujar kiko yang tadi mengganggu permainan bola okta dan Caca

"Bawel deh tinggal pake aja kan lapangan luas"ujar okta sambil menunjuk ke arah lapangan yang lumanyan luas untuk bermain berdua

"Nanti kena bola nangis kamu"ucap althar dingin karna dialah diantara semua temannya yang mempunyai sifat yang dingin

"Oke ayo kita ke kelas aca"ajak okta dan menggenggam tangan aca dan mengajak aca ke kelas

Bagi okta pulang sekolah adalah hal terburuk karna okta lebih suka berada di sekolah daripada dirumah

"aca aku pulang duluannya ayah aku udah jemput bye"ujar okta sambil melambaikan tangan karna ayahnya sudah menjemput nya untuk pulang ke rumah

"Bye okta sampai jumpa besok"balas aca melambaikan tangan sambil tersenyum ke arah okta

"Ayah okta mau makan eskrim"pinta okta karna eskrim adalah kesukaaan anak itu

"Ayo kita beli eskrim habis itu kamu ikut ayah ke kantor nya hari ini bi Siti tidak bekerja dirumah jadi kamu ikut ayah ke kantor mau?"ajak arsha karena takut putri kecilnya kenapa kenapa saat ditinggal sendirian dirumah bi Siti sedang cuti untuk pergi ke kampung halaman

"Oke ayah okta mau"ucap okta

Setelah membeli eskrim Okta pun langsung di ajak ke kantor ayahnya

Okta sampai di kantor asrha dan sudah di sambut dengan karyawan ayahnya

"Halo dek okta"
"Eh halo okta"
"Sini okta main sama tante"
"Sini okta main sama kita"

Banyak karyawan ayahnya yang menyambut nya dengan ramah kecuali sekertaris ayahnya yang selalu menatap dirinya dengan tidak suka saat dia ke kantor ayahnya

~~~~~~~~~~
♡(> ਊ <)♡

Ada masalah apa sekretaris ayahnya okta dengan okta?

ᕙ( ͡◉ ͜ ʖ ͡◉)ᕗ

See you di chapter selanjutnya
Bye 😁

OKTAVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang