chapter 4

3 1 0
                                    

Pagi yang indah menyambut hari yang buruk karna hari ini ibu tiri Okta akan pulang dari kampung halaman.

"Ribet banget sih tuh wanita tua kenapa harus balik"Okta mendengus karna pikir dia kenapa hari cepat sekali berlalu.

Tanpa babibu okta mandi dan sarapan agar dia tidak telat masuk sekolah.

***

Sesampainya disekolah Okta seperti biasa akan ke roftop untuk menemui kawan dia

Okta yang sedang minum dan berjalan menuju althar terkejut karna seseorang disamping kiko

Uhuk uhuk uhuk

"Lo..?"

"Haha iya okta ini gw aca"okta tidak percaya seseorang yang dia rindukan kembali pulang untuk dirinya

"ACA HIKS LO JAHAT"okta menangis menumpahkan segala kekesalan yang sudah dia pendam selama ini.

Okta nyaman saat di dekat aca, okta suka cerita sama aca, Okta sayang sama aca, aca rumah buat okta, aca kesayangan okta, aca sandaran Okta ga boleh ada yang menyakiti aca!!

"Maaf okta gw dulu harus ninggalin Lo"aca merasa bersalah karna dulu dia pergi meninggalkan sahabat nya dulu.

"Aca..Lo jahat aca"Okta berlari pergi dari roftop dan lari entah kemana.

***

"Ish kenapa gw harus nangis sih kan harusnya gw seneng"rutuk okta pada dirinya.

"Bego banget sih gw"

"Okta lu gblok banget"

"Harusnya Lo seneng aca balik"

"AKHHH...gw pusing"

Okta benar benar seperti orang gila, dia bingung mengapa dia malah menangis dan berlari ke toilet.

"Mendingan gw pulang bodo amat gw bolos"ujarnya sambil merapihkan bajunya dan mencuci muka agar tidak kelihatan kalau dia sehabis menangis.

***
Sesampainya dirumah okta langsung masuk kedalam kamar untuk menenangkan pikirannya.

"Huh cape gw tidur aja kali nya?"

Okta tidur karna kelelahan menangis sejak dalam perjalanan pulang.

Okta tidak tau kalau ortu nya sudah kembali dari kampung halaman.

Ani pov (ibu tiri Okta)

'huh saya heran mengapa gerbang rumah tidak di tutup'
Saya baru pulang dari kampung halaman dan mengapa gerbang rumah tidak tertutup?apakah ada maling?!

Sepertinya tidak mungkin.

'Apakah anak itu tidak sekolah?'

"Heem benar anak itu tidak sekolah"saya kesal mengapa anak itu tidak sekolah?

Bayar sekolah itu mahal bukan?buang buang duit saja.

Saya akan ke kamarnya, tunggu saja anak tidak tau diri, kamu akan saya hukum nanti.

Sesampainya saya diatas, saya langsung membuka pintu okta dan benar saja tebakan saya benar anak tidak tau diri itu ternyata sedang tidur

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OKTAVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang