8. i'm here for you

12 2 0
                                    

Day 8: Buat cerita yang mengandung tiga kata ini: Gantungan Kunci, Mimpi Buruk, Pulau.

Day 8: Buat cerita yang mengandung tiga kata ini: Gantungan Kunci, Mimpi Buruk, Pulau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning:

BxB content. Don't like, don't read.

***

"AAAAH!!"

Aksa refleks langsung duduk pas udah bangun. Napasnya tidak beraturan. Terlihat dadanya naik-turun. Beberapa bulir peluh membasahi dahinya.

Cowok itu menggeleng beberapa kali, kayak lagi berusaha mengumpulkan kesadaran.

"Moonlightbae?"

Aksa menoleh. Raga yang tidur di sebelahnya terbangun.

"Maaf aku bangunin kamu," kata Aksa pelan. Wajahnya kelihatan pucat.

Raga menggeleng. Cowok itu ikut bangun dan duduk di sebelah Aksa. Sebelah tangannya merangkul pundak Aksa. Diusapnya bahu Aksa dengan lembut. "Mimpi buruk lagi?"

Aksa mengangguk.

"Kamu tenang, ya." Raga dengan perlahan membawa Aksa ke dalam dekapannya. Dikecupnya pucuk kepala Aksa. "Coba ceritain. Tadi kamu mimpi apa?"

Kali ini, Aksa menggeleng. "Mimpinya random banget."

"Nggak apa-apa. Aku tetap dengerin."

Diam bentar.

Lalu,

"Tadi aku mimpi kita liburan naik kapal—" Aksa mulai cerita.

"Oke. Terus?"

"Terus kapalnya karam. Tiba-tiba kita berdua kedampar di pulau asing. Nggak ada siapa pun di sana."

Raga mengangguk. Dipeluknya Aksa kian erat. "Terus, terus?"

Aksa menenggak ludah. "Kita jalan nyusuri pulau itu. Di tengah jalan, kita ketemu penyihir aneh. Dia jelek banget. Terus katanya kita udah ngelanggar hal tabu di pulau itu."

"Pasti dia jelek banget, ya?"

"Iya," sahut Aksa, mengangguk. "Terus tiba-tiba dia nyihir kita berdua. Di aku ternyata nggak mempan. Pas aku liat lagi ke depan, dia udah nggak ada. Habis itu—"

"Ya?"

Aksa melirik Raga. "Kamu berubah jadi gantungan kunci."

Suasana langsung senyap.

Sedetik kemudian, Raga tertawa pelan.

"IH, RAGA!" Aksa manyun. Dicubitnya lengan sasa Raga. "Aku bilangin mimpinya random banget, tapi tetep aja serem."

"Maaf, maaf. Habisnya beneran random ternyata." Raga tersenyum. Dengan lembut, dia mendaratkan satu ciuman ke kening Aksa. "Nah, itu cuma mimpi buruk. Aku di sini, Bae. Nggak ke mana-mana, apalagi jadi gantungan kunci."

Aksa masih manyun.

Raga mengulum senyum. Aksa-nya gemas sekali kalau sudah memajukan bibir begitu.

Raga menunduk. Dikecupnya bibir Aksa satu kali dengan penuh sayang. "Kita tidur lagi, ya? Besok ada kelas."

Aksa mengangguk. "Mau peluk semalaman. Boleh?"

"Gemasnya." Raga menowel ujung hidung Aksa. "Iya, boleh. Sekarang kita tidur lagi. Oke? Sleep tight, Moonlightbae. I love you." []








Sweet EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang