17. empress ki

4 2 0
                                        

Day 17: Buat cerita dengan setting Dinasti Yuan

Day 17: Buat cerita dengan setting Dinasti Yuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penting untuk bisa bertahan hidup di sini.

Bahkan Istana Belakang pun bisa menjadi tempat yang mengerikan. Banyak orang yang menemui ajalnya di sini. Tidak peduli siapa pun kau. Selir, kasim, dayang, apalagi kalau cuma sekadar budak.

Untuk kasim sepertiku, diam dan tidak banyak bertingkah adalah sebuah pilihan yang bagus untuk tidak mati secara konyol. Tidak perlu membuat diri terlibat dalam hal-hal yang membahayakan jiwa. Maka dari itu, aku sama sekali tidak berminat untuk mendambakan hidup lebih dari sekadar ini.

Awalnya aku berpikir begitu ... sebelum akhirnya Permaisuri Ki menapakkan kakinya di istana Yuan ini.

Menurut kabar, Permaisuri Ki sudah menjadi favorit Kaisar Toghon Temur sejak kedatangannya pertama kali di sini. Namanya sering kali dibicarakan di kalangan dayang dan budak. Seorang wanita cantik yang berasal dari Goryeo.

Tanah kelahiranku.

Bahkan, katanya Kaisar lebih sering menghabiskan waktu bersama Permaisuri Ki dibandingkan Permaisuri Tanashiri pada waktu itu. Hal itu terjadi ketika Permaisuri Ki masih menjadi selir.

Aku juga beberapa kali mendengar namanya. Kukira, Permaisuri Ki pada waktu itu hanya akan menjadi selir biasa. Sama seperti para selir Kaisar pada umumnya.

Namun, nyatanya salah.

Dari awal menjadi selir, Permaisuri Ki sudah banyak melakukan pergerakan politik. Dia memanfaatkan semua pelayannya, termasuk kami, para kasim dan budak dari Goryeo untuk melakukan berbagai tugas "berat".

Yah, dia merekrut orang Goryeo untuk melayaninya.

Termasuk aku.

Hingga sekarang, di saat dia sudah berhasil menyingkirkan Permaisuri Tanashiri dan Bayan Khutugh, dan menjadi permaisuri, Permaisuri Ki kerap tetap melakukan gerakan yang bisa dibilang "membahayakan".

Aku juga kerap mendapat segilintir tugas yang tidak kalah membuat ngeri. Harus sangat berhati-hati jika tidak ingin nyawa melayang.

Kadang ... aku berpikir.

Bagaimana jadinya ya kalau saja aku terlahir di waktu dan era yang berbeda? Bukannya di era ini.

Yah ... aku hanya bisa berandai-andai.









Sweet EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang