Day 24:Buat tulisan yang mengandung tiga kata ini: Mawar Biru, Penculikan, Guru
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tau nggak apa yang aku temuin pagi-pagi pas masuk kelas?
Kale. Duduk di kursi sebelahku.
Hadeeeh! Anak ini mau ngapain lagi sih?
"Pagi, Cantik." Kale nyapa sambil ngedipin sebelah mata.
Genit banget emang.
Aku taruh tas di kursi tapi nggak langsung duduk. Aku ngusap muka dulu sebelum tanya, "Kamu ngapain di sini?"
"Mau ketemu lo, dong. Apa lagi emangnya?"
"Kan udah aku bilang jangan muncul di depanku kalau kamu belum nemuin yang aku minta."
"Kata siapa gue belum nemuin?" Kale nanggepinnya santai banget. Cowok itu nyender di sandaran kursi sebelum lanjut ngomong. "Cek laci lo."
Dahiku ngernyit.
Nggak mungkin kan orang ini bisa nemuin itu?
Langsung aja aku raba-raba isi laci. Dan ... ada sesuatu.
ANJIR.
Sialan banget.
Aku cengo. "Kamu bisa dapat ini dari mana?"
Sebuket mawar biru. Persis syaratku kalau Kale muncul di depanku. Harus bawain mawar biru.
"Buat lo apa yang nggak bisa gue dapetin coba?" Kale terkekeh. Cowok itu nepuk-nepuk kursiku di sebelahnya. "Sini, dong. Duduk. Gue mau ngomong."
Aku taruh buket di tangan ke meja.
Nggak ada pilihan lain ini mah.
Sambil ngehela napas, aku duduk di sebelah Kale. "Puas?"
Kale malah nopangin dagu pake sebelah tangan. "Pulang sekolah ntar kita nge-date yuk?"
"Ogah."
"To the point banget ya?"
"Kamu juga. Nggak ngerasa?"
Kale ketawa. "Ya udah, gue gendong terus masukin paksa ke mobil. Deal ya?"
Aku mendelik. "Siap-siap aku laporin penculikan ke polisi."
Kael langsung terbahak.
"Lucu?" kataku sinis.
"Lo emang lucu, sih. Gue nggak akan nyangkal." Kale ngulum senyum. Cowok itu lantas berdiri dan pamit, "Gue balik ke kelas dulu. Guru mapel kedua di kelas gue udah masuk sepuluh menit yang lalu."
