Tok! Tok! Tok!
Naruto dan rekannya, Hidan serta Deidara, melihat ke arah pintu setelah bunyi ketukan terdengar. Mereka sedang mendiskusikan kasus dari sebuah pembunuhan yang terjadi di Shibuya.
"Ya, masuk."
Seorang wanita cantik pun masuk dengan dokumen di tangannya. Ia adalah Temari yang bekerja di bagian analisis dan informasi kejaksaan. "Ini dokumen yang anda inginkan, jaksa Uzumaki."
Naruto mengernyitkan dahinya bingung. Ia mengambil dokumen itu dan mencibir, "Ada apa ini? Kenapa kau tiba-tiba memanggilku seperti itu?"
Temari pun tertawa dibuatnya. Mereka sudah saling kenal karena Temari itu kekasih dari teman Naruto. "Aku takut ada gosip miring tentang kita."
"Gosip miring apanya?"
Hidan pun berjalan mendekat. "Oi, jaksa. Kau pasti tidak tau sudah menjadi bahan gosip di sini?"
"Bahan gosip apanya?"
"Kau dan Sara. Kalian seperti couple of the year."
Hm... Naruto baru mendengar ini. Memang banyak yang tahu jika ia dan Sara berpacaran, meskipun ia tidak pernah bilang sama sekali.
"Ditambah lagi, ada wartawan cantik yang membuat gosipmu menjadi lebih hot," timpal Deidara.
Naruto memutarkan bola matanya. Jika wartawan, siapa lagi kalau bukan Hyuuga Hinata. "Ck, wanita itu?"
"Tentu saja. Kalian itu bagaikan cinta segitiga, tau?" ungkap Temari.
"Tidak tau."
"Padahal jika aku jadi kau, aku akan memilih Hyuuga Hinata. Dia sangat cantik," ujar Hidan.
Deidara mengangguk setuju. Hinata itu terkenal cantik di kalangan pekerja kejaksaan. Banyak orang yang mendekatinya. Tapi, gadis itu selalu menolak dengan halus.
"Mungkin aku buta. Aku tidak melihat kecantikannya."
Temari terkekeh kecil. Lalu, mereka kembali pada urusan pekerjaan. Temari menjelaskan informasi yang sudah ia dapat tentang terdakwa.
"Begitulah latar belakang hidupnya. Dia diadopsi, dibuang, lalu diadopsi kembali. Tapi, tersiksa. Tidak heran jika ia menjadi pembunuh sekarang."
Naruto mengangguk setuju. Kebanyakan pembunuh yang ia tangani memiliki kisah hidup yang sedih.
"Baiklah. Terima kasih, Temari."
.
.
.Terduduk di dalam mobil, Naruto sedang menunggu kekasihnya, Sara. Mereka memang terbiasa untuk pulang bersama.
Suara pintu mobil pun terbuka. Ia alihkan pandangannya kepada sang kekasih yang sedang cemberut.
"Kenapa kau cemberut, hm?" Tanya Naruto sambil mencubit pipi Sara.
"Ish! Lepaskan tanganmu!"
Sara menyentakkan tangan Naruto kasar. Pria itu dibuat bingung dengan perubahan sikapnya.
Tapi, jika dipikir-pikir, mereka memang belum berbicara hari ini. Mungkin Sara sudah kesal dari pagi?
"Kenapa, sayang?"
Sara mendelik tajam. "Kau berkencan dengan Hyuuga Hinata kemarin?"
Naruto membuang nafasnya lelah. Sepertinya, pertengkaran mereka akan terjadi lagi.
"Dengarkan aku. Aku ti-"
"Kau itu apa-apaan sih?! Kau ingin selingkuh, ya?"
"Sara dengarkan a-"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Fiancée [NARUHINA]
FanficSetelah keluar dari toxic relationship, Naruto dikejutkan oleh Kushina yang menjodohkan dirinya dengan seorang wanita yang tidak kalah gila. "Aku mencintaimu, jaksa Uzumaki!" "Apa kau melihat-lihat tunanganku? Ingin aku colok matamu?!" Cukup! Perut...