7. Aku Bisa Memberikan Penghormatan Terakhirku.

4.2K 733 63
                                    

Po sisa 4 hari lagi ya, Gaes. Buruan wa ke 085788190001 kalau mau ikutan po. Jangan ampe ketinggalan.


***


Suara dering bel membuat Scarlett yang saat ini sedang menandatangani beberapa berkas menghentikan kegiatannya.

Ia meninggalkan sofa dan melangkah menuju ke pintu. Ia pikir mungkin yang menekan bel adalah Hannah, asisten pribadinya.

Namun, ia salah. Yang berdiri di depannya saat ini adalah ayah dan ibu tirinya. Apa yang dua orang ini lakukan di sini?

"Apa yang Anda lakukan di sini?" Scarlett menatap Pierre acuh tak acuh. Sejak Pierre lebih mempercayai Ellen dan Kyle, Scarlett telah kehilangan rasa hormatnya pada sang ayah.

"Scarlett, kenapa kau tidak pulang? Bukankah Ayah mengatakan kau harus pulang!" Pierre menatap Scarlett marah. Pria ini sudah geram pada Scarlett karena menjebak Michael, dan sekarang Scarlett masih bertingkah seolah dia tidak melakukan kesalahan apapun. Lihat saja tatapan acuh tak acuhnya itu. Pierre merasa sangat tidak dihormati sebagai seorang ayah.

"Anda memiliki ingatan yang buruk. Saya tidak memiliki rumah untuk tempat pulang."

"Scarlett, jangan terus membuat Ayahmu marah. Sudah delapan tahun berlalu, tapi sikapmu menjadi semakin buruk." Ellen sangat senang melihat sikap keras Scarlett, dengan tempramental buruk wanita ini, dia dan ayahnya tidak akan pernah bisa berbaikan.

Scarlett mengalihkan pandangannya, ia benar-benar jijik pada wanita di depannya. Wanita yang dahulu ia anggap tulus menyayanginya, tapi ternyata bermuka dua.

Ellen, wanita ini adalah sahabat ayahnya yang pada akhirnya menjadi ibu tirinya. Scarlett yakin, wanita ular ini pasti telah mengincar posisi ibunya sejak lama.

Namun, Scarlett tidak menjawab kata-kata Ellen. Ia hanya meliriknya sekilas lalu mengalihkan pandangannya seolah ia baru saja melihat kotoran.

Ellen merasa sangat jengkel dihina seperti itu oleh Scarlett, tapi ia masih mempertahankan wajah lembutnya. Ia tidak akan pernah menunjukan kebenciannya pada Scarlett di depan Pierre.

"Anda telah mengganggu waktu istirahat saya. Silahkan pergi dari sini." Scarlett hendak menutup pintu, tapi Pierre segera menahannya.

"Begini caramu bersikap pada ayahmu sendiri!" bengis Pierre, tatapannya sangat tajam. Namun, sejak dulu tatapan tajam itu tidak banyak berarti bagi Scarlett.

"Ayah?" Scarlett tertawa getir mendengar kata itu. "Aku sudah kehilangan ayahku delapan tahun lalu."

Wajah Pierre menggelap, ia melayangkan tangannya ke wajah Scarlett, tapi Scarlett dengan cepat meraih tangan Pierre. Delapan tahun ini, dia tidak hanya belajar tentang membuat perhiasan dan bisnis, tapi juga belajar beladiri. Ia bahkan bisa mematahkan tangan Pierre jika ia mau saat ini.

"Anda tidak memiliki hak untuk memukul saya! Jaga baik-baik tangan Anda atau saya akan mematahkannya!" Scarlett berkata dengan kejam, lalu setelah itu ia menghempaskan kasar tangan Pierre.

"Dasar anak tidak tahu diri!" Pierre sudah habis kesabaran, sekarang ditambah perilaku kurang ajar Scarlett, ia menjadi semakin emosi. Apa saja yang dilakukan oleh Scarlett delapan tahun ini, kenapa putrinya berubah menjadi wanita yang lebih kasar dan keras kepala dari sebelumnya.

"Scarlett, hentikan sikap burukmu ini. Cepat minta maaf pada ayahmu!" seru Ellen. Ia memarahi Scarlett karena bersikap tidak sopan pada Pierre.

Scarlett kembali menatap Ellen. "Apa Anda tidak lelah memakai topeng selama lebih dari delapan tahun?"

Bukan Pernikahan ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang