World Wide Love w/Seokjin

71 17 0
                                    

[ World Wide Love ]

Dita berdiri di depan sebuah restaurant yang tengah penuh oleh kedatangan seorang pria yang di juluki world wide handsome itu, Ia tengah melakukan fan meeting dalam rangka debut solo nya yang berhasil memuncaki semua tangga lagu termasuk Billboard , pria tersebut adalah Kim Seokjin atau Jin BTS, seorang idola yang digemari banyak orang terlebih wanita, dan Dita, berdiri di sana sebagai seorang wanita biasa yang justru beruntung bisa memiliki Jin sebagai kekasihnya di antara banyaknya wanita yang mengagumi pria tampan itu.

Dita menyilangkan kedua tangannya untuk memeluk tubuhnya sendiri, di korea saat itu masih turun salju meski sudah tidak terlalu banyak, namun tetap saja hawanya masih terlalu dingin, terlebih bagi Dita yang merupakan orang asia tenggara yang tak terbiasa dengan cuaca dingin dari salju yang turun di sana.

Dita memandang dari kejauhan, kalau di pikir-pikir dia memang beruntung bisa memiliki Jin, tapi mengetahui fakta bahwa hubungan mereka tak mudah membuat Dita kadang bukannya merasa beruntung malah sebaliknya, Ia malah merasa bahwa berpacaran dengan Jin adalah pilihan yang buruk untuknya, jangankan bisa berkencan dengan nyaman di depan umum, bertemu secara private saja rasanya sangat sulit mereka lakukan, belum lagi tekanan-tekanan yang Ia hadapi setiap ingin bertemu dengan Jin, Ia akan dihantui rasa takut akan terbongkarnya hubungan mereka dan resiko rusaknya karir Jin karena hubungan mereka.

Dita berniat mengakhiri semuanya hari ini, Ia telah menghubungi Jin dan mengatakan segala keinginannya untuk berpisah dari pria itu, akan tetapi Jin selalu menolaknya, Ia bersikukuh bahwa Ia sangat mencintai Dita, Ia masih terus menghubungi Dita dan tak merubah sedikitpun sikap baiknya pada Dita, membuat Dita tak nyaman dan tak punya pilihan lain selain mendatangi pria itu, Ia akan mengikuti kemana Jin pergi sampai akhirnya Ia bisa berbicara empat mata dengan pria tersebut.

Berjam-jam Dita berdiri di depan restaurant tersebut, namun Jin tak kunjung keluar, Dita yang saat itu hanya mengenakan sebuah hoodie yang tak terlalu tebal itu mulai merasakan dingin menusuk tubuhnya, isi kepalanya rasanya membeku meski telah di tutupi oleh tudung Hoodie yang telah Ia kenakan, bibirnya sedikit biru, sementara wajahnya telah memerah sangking dinginnya, membuat Dita akhirnya tak bisa menahan lagi untuk terus sadar, Dita akhirnya terjatuh di hamparan es yang dingin.

2 tahun yang lalu

Jin sedang mengendarai mobilnya sendirian, hari itu mereka mendapat cuti dan bisa menikmati liburan masing-masing, Jin hendak mengunjungi rumah orang tuanya, saat tengah menyetir dengan kecepatan yang cukup tinggi, Jin mendadak mengerem mobilnya begitu melihat seorang anak dengan seragam SD berlari ke arah depan mobilnya.

Jin beruntung karena bisa mengerem dengan tepat waktu, kalau meleset sedikit saja, anak tersebut bisa saja tertabrak olehnya, Jin segera keluar dari dalam mobil untuk menghampiri anak tersebut, namun Ia malah didahului oleh seorang wanita yang memakai dress selutut warna putih yang dengan sigap memeluk anak lelaki tersebut.

"Gwencana yo?" Tanya sang wanita itu setelah beberapa saat memeluk sang anak lelaki tersebut.

Jin terpaku tak tau harus melakukan apa, Ia menatap pita warna putih yang terpasang rapi di rambut hitam bersinar milik wanita tersebut.
Tak lama, wanita itu segera membantu anak itu berdiri dan membiarkannya memeluk pinggangnya, Ia pun memutar tubuhnya dan di sana lah Ia akhirnya melihat wajah Jin, seorang Idol yang bisa dibilang sangat-sangat populer di korea, siapa yang tidak mengenalnya?
Terlebih di korea.

Dita membatu, tak mungkin yang ada di hadapannya adalah Jin, Ia pasti salah lihat, Dita mengusap matanya mencoba untuk membuat pandangannya menjadi jernih kembali.

Serupa dengan Dita, Jin pun terpaku, bukan karena bertemu dengan seorang idol, akan tetapi Ia merasa seperti bertemu dengan malaikat, wajah Dita sangat teduh dan manis tak seperti kebanyakan wanita, tiba-tiba saja hatinya bergetar entah apa yang ada di dalam pikirannya saat itu.

Sejak pertemuan itu, Jin dan Dita menjadi dekat, lebih tepatnya Jin yang selalu berusaha untuk dekat dengan Dita, setiap kali ada kesempatan, Ia selalu menghampiri Dita, Ia mendatangi tempat Dita mengajar atau bahkan mengajak Dita jalan-jalan ke tempat-tempat yang pastinya sudah aman.

Sudah 2 tahun berlalu, hubungan Dita dan Jin makin dekat, bahkan Jin dan Dita sudah memiliki hubungan lebih dari sekedar teman, Jin bahkan sudah melamar Dita berkali-kali, namun tak peduli sebanyak apa Dita menjawab 'Iya', Jin tetap tak bisa mengajak Dita untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius, itu semua karena keterbatasannya sebagai seorang Idol.

Jin kini terbaring di paha Dita, Ia memandang Dita yang masih saja sangat teduh wajahnya, matanya yang indah juga selalu berhasil menghipnotis Jin, Jin tersenyum saat tangan lembut Dita mengelus rambutnya sangat hati-hati, mereka tengah berada di apartemen Jin, tempat teraman mereka untuk bertemu.

"Oppa"

"Hm?"

"Ayo kita akhiri saja hubungan kita"

Jin menghela nafasnya, kemudian Ia mengalihkan tatapannya, kini Ia memiringkan tubuhnya masih dengan kepalanya berada di paha Dita.

"Bisa bahas yang lain?" Jin kini memejamkan matanya, Ia sudah bosan mendengar ucapan Dita tersebut.

"Aku cuma gak mau Oppa kenapa-napa" Dita kini memegang tangan Jin.

"Aku baik-baik saja asal kamu selalu ada di samping aku" ucap Jin masih dengan mata terpejam

"Apa semuanya akan berhasil?"

Jin tak menjawab, Ia sudah tertidur sekarang, Dita adalah tempat ternyamannya, tak heran Ia bisa saja tertidur bahkan saat Ia sedang dalam pembicaraan serius dengan Dita.

💞💞💞

Jin memperhatikan kerumuan di luar restaurant tempat Ia mempromosikan karyanya, orang-orang berkumpul seperti melihat sesuatu, sambil menunggu ambulance datang, Jin menyipitkan matanya, Ia ingin sekali melihat dengan jelas apa yang sedang terjadi, jika ada yang terluka di sana, Jin ingin sekali mengetahui siapa yang terluka saat itu.

Manager Jin : fokus saja pada acaramu!

Seperti mengetahui kecemesan Jin, manager dari Jin itu lantas mengirim pesan, namun dari pesan itu Jin malah merasa tak enak, rasanya hatinya berkecamuk sekarang, Ia merasa peristiwa yang terjadi di luar sana ada hubungannya dengannya.

Jin : ada apa di sana? Siapa yang terluka? Apa ada yang terluka?

Jin yang untungnya sedang dalam sesi break itu bisa mengirim pesan kepada managernya yang sedang menunggu di mobil itu.

Manager Jin : semua baik-baik saja, biar aku yang mengurus semuanya

Membaca pesan tersebut, Jin justru makin tak tenang, kenapa harus managernya yang turun tangan? Sebenarnya siapa yang tengah terluka?

Jin dengan firasatnya yang kuat segera bangkit, tak peduli fansnya langsung berlarian mengikuti Jin yang kini mendekati kerumunan yang ada di luar.

Jin terdiam, Ia terpaku, menatap wanitanya kini yang terbaring di lapisan salju tersebut, orang-orang bahkan tak berani menyentuhnya, mereka menunggu ambulance datang, sementara wanita itu terbaring tak berdaya.

Manager Jin : jangan gila! Segera kembali

Jin tak menggubris pesan tersebut, Ia masih mematung menatap Dita yang kini terbaring di sana, air matanya pun akhirnya jatuh, dengan segenap keberanian dan keputusannya yang sudah bulat, Jin akhirnya mendekati Dita, memangku wanita itu di pahanya seperti yang sering Dita lakukan padanya, Tak lama Ia memeluk Dita, berusaha menyalurkan kehangatan agar Dita bisa sadar.

"Chagia bangun" air mata Jin menetes

About "D"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang