Seharian Shani dan Gracia berkeliling kota sudah banyak sekali makanan yang mereka beli semua itu keinginan Shani, dia hanya ingin membeli saja yang makan ya tentu saja Shania Gracia.
"cici kok belinya banyak bgt sih emang cici bisa abisin semuanya?"
"aku cuma mau makan kue putu yang lain buat kamu ge"
"hah?! astaga ci sejak pacaran sm kamu berat badan ku naik terus tau! Emang cici mau punya pacar yg gendut?!"
"hahaha lucu tau kalau kamu gembul makin enak"
"NGOMONG MAKIN ENAK APA?!"
"eh makin enak dipeluk geee, sabar dulu kekk tadi keselek ludah hehe"
"banyak alasan! Aku gamau makan semuanya, pokoknya harus kamu makan awas aja kamu buang makanan ini mudabor tau"
"mubadzir ge bukan mudabor"
"ya itu deh apalah terserah"'aku kira bakal seneng dibeliin banyak makanan kok malah ngamuk gini sih'
Shani pun mulai berpikir bagaimana cara agar tidak membuang-buang semua makanan ini. Saat berhenti dilampu merah ia melihat beberapa anak kecil yang sedang mengamen Shani pun langsung memanggil salah satu anak kecil itu dan membisikkan sesuatu. Gracia bingung melihat kelakuan Shani tapi dia tetap diam pasti ada saja kelakuan pacarnya itu. Lampu jalan pun berubah semua kendaraan mulai berjalan tetapi Shani malah menepikan motornya ketempat anak-anak berkumpul segera ia menyuruh Gracia turun dan mulai mengambil jajan yang tadi ia beli.
"nih kakak ada makanan, kakak itu gamau makan ini padahal kan enak ya"
"wah beneran nih bang? Makasih bang!! Kakak cantik kok buang-buang makanan sih eman tauu"Gracia kaget dengan perkataan anak kecil itu, bukan karena dirinya yang dibilang membuang makanan tetapi panggilan anak kecil itu ke Shani ia pun segera melihat Shani.
'lah iya pacarku kalau pake helm yang cuma keliatan mata doang ganteng banget'
"hahaha iya, jangan lupa dibagi ke temen-temen kamu ya"
"siap, makasih ya bang"Shani dan Gracia mulai menaiki motornya dan berpamitan ke anak-anak kecil itu. Selama diperjalanan mereka hanya saling diam entah apa yang dipikiran mereka hanya mereka yang tau.
"ci kamu kenapa bisa cantik bisa ganteng gitu deh"
Perkataan Gracia memecah keheningan yang hanya dibalas kekehan oleh Shani.
Tak lama kemudian mereka sampai di rumah Gracia, Shani pun mulai melepas helmnya dan melepas helm Gracia.
"cici belum bales pertanyaan aku"
"hahaha aku juga gatau Ge, aku tadi kaget kok sampe di panggil abang kayaknya emang pesona ku gak main-main" ucap Shani dengan muka pedenya.
"dih iya dah, makasih ya ci buat hari ini aku seneng banget"
"iya ge harusnya aku yang makasih seru banget aku ga pernah sebahagia ini padahal cuma muter-muter gak jelas"Cup
"udah mau malem pulang sana, hati-hati ya ayang"
"oke aku mau pulang dan harus hati-hati karna udah diingetin ayang"
"hahaha udah sana"
"dadah ayangnya Shani"
"apasih ci alay"Shani mulai memakai helm dan menyalakan motornya.
"dadah sayang"
"iya dah"Gracia masih berada didepan rumah hingga motor Shani sudah tak tampak, ia lalu masuk kerumahnya dan langsung menuju kamarnya.
9 tahun yang lalu
"mama aku mau boneka itu" rengek seorang anak kecil.
"nanti papa beliin ya? Susah kalau main capit boneka begitu" ucap sang papa berusaha membujuk anaknya.
"gamau gege maunya itu titik"
Gadis kecil yang sedang merengek itu merupakan Gracia, sekarang ia sedang disebuah mall atau lebih tepatnya tempat bermain. Keluarga Gracia memang selalu memanfaatkan hari libur mereka untuk menghabiskan waktu bersama. Disaat Gracia tengah merengek ada seorang anak laki-laki yang tengah memperhatikan, ia merasa kasian dan ingin membantu gadis tersebut.
"halo om, tante mau aku bantuin ambil bonekanya gak? Aku jago lohh"
"kamu beneran bisa?"
"bisa buktinya ini aku dapet 1 hehe"
"baru dapet 1 aja udah begitu hahaha, yaudah nih pakai kartu om cobain"Anak lelaki tersebut pun mencobanya, namun sudah 2x ia tak mendapatkan boneka itu.
"hayo bisa gakk?"
"hehe gabisa om, padahal tadi bisa kok sekarang gabisa ya"
"yaudah, makasih ya udah mau nolongin"
"hm, ini deh om aku kasih boneka aku kasihan anak om nangis terus"
"eh ini beneran gapapa?"
"iya gapapa om, lagian karena om aku bisa main capit lagi jadi anggep aja ini bayarannya"
"om ikhlas kok buat itu kan kamunya juga tadi udah niat buat nolongin om, gausah repot-repot ya"Anak lelaki itu mulai berjalan mendekati Gracia yang dari tadi memeluk mamanya dan sesekali mememperhatikan anak lelaki saat sedang bermain. Ia pun mulai menepuk bahu Gracia dan memberikan boneka yang ia dapatkan tadi.
"nih buat kamu, ini warnanya ungu aku gak suka warna ungu jadi buat kamu aja"
"beneran?"
"iya ambil aja"
"makasih ya"Gracia mengambil boneka dan langsung memeluk anak lelaki tersebut, ia merasa sangat senang bisa mendapatkan boneka yang ia mau.
"oh iya nama aku.."
DUK DUK DUK
"GRACIA BANGUUN UDAH SIANG KAMU GAK SEKOLAH?"
Gracia yang mendengar itu langsung kaget dan segera melihat kearah jam, waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi. Ah, siapa yang tadi berteriak sampai-sampai langsung membangunkan Gracia seperti ini. Gracia pun langsung menuju pintu kamar dan membukanya untuk mengetahui siapa yang sudah menganggu tidurnya.
Ceklek
"siapa sih teriak pa- ABANG?!"
"iya, udah nanti kangen-kangennya sekarang cepet mandi terus siap-siap sekolah, aku tunggu dibawah"
"oke bangg"Dengan secepat kilat Gracia bersiap-siap untuk sekolah dan ia langsung turun untuk menemui abangnya.
"ABANGG GRE KANGEN"
Gre langsung berlari ingin memeluk sang tante, namun karena kecerobohannya ia terpleset dan terjatuh. Semua orang kaget dan langsung menghampiri Gracia.
"Gre kamu gapapa kan?"
"gre kamu pingsan?"
"Gre u okay?"
"YA SAKIT LAH PAKE DITANYA HUAAA"
"udah gausa nangis gitu, lagian kamu juga ngapain lari-lari gitu untungnya jatuh dilantai ga jatuh ditangga kan bisa bahaya"
"ya kan gre kangen sama abang"
"cerobohmu ga ilang ya gre"Mereka semua mulai meninggalkan Gracia untuk melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti. Gracia dibantu abangnya untuk berdiri dan langsung memeluk Gracia.
"ayo abang anter ke sekolah, nanti siang abang jemput kita sekalian makan siang"
"iya bang, ayoo."Saat berada di luar Gracia melihat Shani yang baru datang dan memanggil nama Shani. Abang Gracia terkejut melihat saat melihat Shani, sedangkan Shani belum menyadari keberadaannya.
"S-Shani?" panggil abang Gracia.
Deg
Shani tau betul siapa pemilik suara ini, ia mulai mengalihkan pandangannya menuju orang yang berada disebelah Gracia.
"loh abang kenal sama ci Shani?"
-----
Aku pengen ngegantung cerita tp ga bisa":(
Maaf bgt lama ya updatenya hehe males banget nulis, lagi dirumah aja gaada ide
Tetep nunggu ya hehe
Klo mau baca oneshoot ada di twitter aku ges jgn lupa di cek @.putrisaljuu_
KAMU SEDANG MEMBACA
Oddity (hiatus)
Randombanyak hal bisa terjadi diluar pikiran kita dan jangan pandang orang sebelah mata.