Bab Dua Puluh Delapan

206 40 13
                                    

Semoga hari kalian menyenangkan! Selalu semangat yaa dan selamat membaca❤️

Dalam rangka merayakan kembalinya nafsu makan Galiena, Gabriella sampai menata meja seindah mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam rangka merayakan kembalinya nafsu makan Galiena, Gabriella sampai menata meja seindah mungkin. Meja bulat yang biasa kosong, kini dipenuhi oleh beberapa lilin mewah, tiga vas bunga, serta beberapa kotak pizza.

"Udah sampai?" tanya Galiena.

Gabriella menoleh. "Udah, Sayang. Pas banget mama baru mau panggil kamu."

Galiena mengernyit menatap meja. "Hari ini hari apa? Ulang tahun mama, Galie, ataupun papa kayaknya masih jauh."

"Iya, memang enggak ada yang lagi ulang tahun."

"Kalau gitu, ini?"

Gabriella membelai rambut panjang nan halus milik sang anak sebelum berucap, "Ungkapan terima kasih mama karena kamu mau makan lagi. Yuk, sekarang duduk. Nanti pizzanya keburu dingin."

Seketika perasaan bersalah lantas menyusup ke dalam dada Galiena. "Mama."

Seakan mengetahui apa yang hendak diucapkan Galiena, Gabriella buru-buru menggeleng. Dia menarik kursi kemudian membantu Galiena duduk. Sembari tersenyum lebar, dia mendudukkan diri tepat di seberang Galiena. Dia mengambil satu slice pizza yang paling besar lalu meletakkannya di piring Galiena. "Yeay, selamat makan!"

"Selamat makan, Ma!" balas Galiena sebelum mulai menggigit pizza tersebut.

Gabriella tidak makan, melainkan hanya menatap Galiena. Melihat keadaan Galiena saat ini sungguh membuatnya bahagia dan bersyukur. Bahkan jika bisa, dia ingin sekali menghentikan waktu.

"Mama enggak makan?" tanya Galiena.

"Makan, kok. Ini mau ambil," balas Gabriella sembari mengambil bagian untuk dirinya.

"Mama," panggil Galiena.

"Iya."

"Maafin Galie, ya. Gara-gara Galie, mama harus lalui waktu yang sulit."

"Enggak, kok. Sulit apanya? Sedetik pun, mama enggak pernah ngerasa gitu."

"Tapi—"

Gabriella mengangkat gelas yang telah diisi coca cola sebelum menyela, "Ayo, cheers!"

"Cheers." Galiena menempelkan gelasnya dengan milik Gabriella. Usai meminum setengah gelas, Galiena baru menyadari jika mereka sudah lama sekali tidak bersulang seperti ini. Mungkin terakhir kali mereka bersulang saat keluarga mereka masih lengkap, yakni bersama Edward.

"Jadi keingat papa enggak, sih? Haha."

Meski Gabriella mengakhiri ucapannya dengan tawa, Galiena tahu persis bahwa Gabriella sangat merindukan Edward. Terlebih, selama seminggu ini Gabriella harus melewati waktu yang sulit.

"Iya."

"Oh iya, kita udah lama enggak piknik, Gal. Sebelum kamu balik ke kantor dan sibuk, kita piknik dulu, yuk?" tawar Gabriella.

Scent of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang