Epilog

602 35 32
                                    

Happy reading❤️

Awalnya, Galiena cemas karena anak-anak NALA yang ia undang tak kunjung menampakkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya, Galiena cemas karena anak-anak NALA yang ia undang tak kunjung menampakkan diri. Sekelebat pemikiran negatif perlahan mengusik dirinya. Bagaimana jika selama ini hanya ia yang menganggap mereka teman baik, sedangkan mereka tidak? Mereka memperlakukannya secara baik karena takut mereka bisa dipecat sewaktu-waktu.

Padahal, hari ini Galiena berulang tahun. Galiena ingin merayakan hari spesialnya bersama anak-anak NALA yang dianggap akrab dengannya—Diego, Luna, Luisa, Kiara, Bellanca, Salmo, Blake, Lula, serta Alankar. Mungkin Alankar pengecualian. Alankar bukanlah bagian dari NALA, tapi ia merasa sebuah keharusan mengundang pria itu.

Sebab ia berutang budi. Alankar berperan besar dalam kehidupannya. Alankar membuatkan video berisikan permintaan maaf keempat orang yang pernah membulinya sewaktu SMA. Berkat itu juga, ia semakin yakin dapat melepaskan diri dari bayang-bayang kelam di masa lalu. 

Galiena terus melihat jam dan pintu utama secara bergantian, berharap mereka segera muncul. Tetapi sayangnya, kekhawatirannya terbukti. Tidak ada siapa pun, termasuk Diego dan Alankar—yang ia yakini pasti datang seratus persen. Ia menghela napas. Sepertinya ia harus pulang sekarang sebelum perasaan kecewanya kian bertambah.

Tepat kala Galiena hendak beranjak dari tempat duduk dan melangkah pergi, yang ia tunggu sedari tadi tiba-tiba muncul. Masing-masing di tangan mereka memegang beberapa balon; sebagian berwarna hitam, sisanya kuning keemasan, kecuali Diego. Diego maju di paling depan dengan seloyang kue.

Galiena tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa geli melihat gambar kue tersebut. Ada dirinya yang tersenyum lebar di sana. Pelupuknya mulai dipenuhi air mata terharu.

"Selamat ulang tahun, Bu Galie! Kami semua sayang Bu Galie!" ucap Diego lalu dibalas sorakan anak-anak lainnya.

"Bu Galie, saranghaeyo!"

"Bu Galie, I love you!"

"Bu Galie, te quiero!"

Mereka bersembilan bergiliran mengucapkan kata "Aku mencintaimu" dari berbagai macam bahasa. Demi Tuhan, Galiena tidak menyangka ia akan mendapatkan kejutan seperti ini. Mereka mau datang untuk makan bersama saja, rasanya Galiena sudah bersyukur.

"Bu Galie, ayo tiup lilinnya! Nanti keburu kena kue," ujar Salmo memperingati.

Galiena mengangguk kemudian memejamkan mata membuat harapan. Ia berharap kebahagiaan, kesehatan, juga keberuntungan senantiasa menyertai mereka semua. Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada Tuhan karena sudah menghadirkan orang-orang baik alias mereka di sisinya. Ia sungguh bahagia dan bersyukur.

"Yeay! Selamat Bu Galie!" pekik Luna heboh.

"Terima kasih, ya!"

"Nah, kan sudah kasih kuenya. Ayo, kita makan," ucap Bellanca yang langsung mendapat hadiah berupa toyoran di kepalanya dari Kiara.

Galiena terkekeh. "Iya, ayo. Kalian boleh pesan apa pun yang kalian mau."

Semua lantas berseru bahagia. Kapan lagi mereka memiliki kesempatan makan di restoran mewah dan tidak perlu pusing memikirkan harga? Sementara yang lainnya sibuk menentukan hidangan, Alankar hanya diam memandangi Galiena.

Mungkin sampai waktu ini, Alankar masih merasa tidak pantas jika harus bersanding bersama Galiena. Tetapi, dia yakin perlahan dia pasti mampu mengatasi perasaan tersebut. Dia akan berjuang untuk mendapatkan hati Galiena selangkah demi selangkah.

Galiena yang merasa ditatap, sontak menoleh. Seulas senyuman pun terukir di bibirnya begitu mengetahui sosok tersebut adalah Alankar. Tanpa mengeluarkan suara, Galiena berucap, "Makasih."

Aku enggak tahu endingnya sesuai ekspektasi kalian atau enggak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku enggak tahu endingnya sesuai ekspektasi kalian atau enggak. Tapi aku rasa ini yang terbaik hehe😉 Semoga kalian bisa terima yaa

Sampai bertemu di karya aku yang lainnya! Dan sebagai pengganti Scent of Love yang tamat, besok aku ada rencana publish cerita baru judulnya Ratu Bucin. Dia lebih ke chat story gitu sih. Banyakan bubble chat daripada narasi.

Tapi untuk jadwal updatenya enggak menentu karena aku lagi cukup sibuk di real life haha, mau persiapan buka coffee shop. Bantu doa ya biar semuanya lancar hehe.

Akhir kata, aku mau berterima kasih banget karena kalian udah baca dari awal sampai akhir, terlebih yang selalu aktif komentar🥺 Bikin aku makin selalu semangat buat lanjutinnya. Walau awalnya aku cukup kesusahan dalam nulis cerita ini karena cerita ini di luar genre aku—ini pertama kalinya aku nulis cerita perusahaan😭—tapi berkat dukungan kalian, aku berhasil tamatin haha.

Makasih banyak ya? Semoga ada hal baik dan bermanfaat yang bisa kalian petik dari cerita ini❤️

Scent of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang