Chapter 3: I Miss The Old Days
Semalaman Arthur tidak bisa tidur. Ia hanya berbaring di ranjangnya namun matanya tak mau terpejam. Semua yang dilakukannya pada malam itu membuat pikirannya terjaga. Terkadang muncul perasaan buruk, bahwa atas perbuatannya itu Amara mungkin akan semakin membencinya dan memilih meninggalkannya. Tapi langsung ditepisnya jauh-jauh pikiran itu, karena Arthur akan berusaha kuat-kuat mempertahankan rumah tangganya.
Meskipun Arthur juga tidak tahu harus bersikap bagaimana sekarang.
"Hey, tak bisakah kamu tunjukkan senyum-mu sedikit?"
Arthur sedikit tersentak saat seseorang menyenggol lengannya. Sontak saja pria itu langsung menolehkan kepalanya dan mendapati Nolan sudah duduk disampingnya.
"Disini sudah banyak wartawan yang akan meliput kita, jangan sampai wajahmu itu terlihat kusut"
Menyadari hal itu, Arthur pun langsung menegakkan tubuhnya. Akibat terlalu larut memikirkan kejadian malam tadi, Arthur sampai lupa kalau kini dihadapannya sudah banyak wartawan yang sedang menyorot mereka.
"Kenapa wartawan disini cantik-cantik sekali? Bahkan mereka lebih seksi dari wanita-wanitaku" celetuk Nolan pelan.
Arthur yang mendengarnya pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Pria itu sudah tidak heran kenapa Nolan bisa dengan mudahnya berkata demikian. Pasalnya, jangankan wartawan, pedagang kaki lima saja pernah ia bandingkan dengan wanita bayarannya.
"Kamu lihat wartawan yang disana? Aku yakin, gadis itu kencingnya saja pasti wangi!"
Arthur membelalakan matanya. Pria itu terkejut dengan perkataan Nolan barusan. Bisa-bisanya ia bersikap se-frontal ini sementara seluruh orang sedang memandang ke arah mereka sekarang.
"Bisakah kamu kontrol ucapanmu? Ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan hal menjijikan seperti itu!"
"Ayolah, biasanya kamu paling semangat melihat wanita cantik" ucap Nolan.
Tidak munafik. Arthur memang senang melihat wanita cantik. Tapi tidak di kondisi seperti ini juga.
"Ibuku bisa menguburku hidup-hidup kalau sampai dia melihat aku genit ke wanita lain" balas Arthur.
"Cih, padahal dulu kamu tidak pernah takut dengan gertakan ibumu" cibir Nolan.
"Sekarang kondisinya sudah beda, aku sudah menikah brengsek!" balas Arthur tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHUR & AMARA [ON-GOING]
Storie d'amore[☡WARNING: story contains sex scenes, violence, and harsh words☡] AMARA GRIZELDA CARIDDI---Tak pernah terbesit sedikitpun di benak Amara untuk menikah di usianya yang masih 21 tahun. Jangankan menikah, berpacaran saja dia enggan. Gadis itu memilik...