Your Colorful Love || Kim Gimyung × Readers ✔

[YCL] : SEVEN IS PURPLE

【☆《　ＹＯＵＲ　ＣＯＬＯＲＦＵＬ　ＬＯＶＥ　》☆】

...
☆ Please support this story with your star ☆
...

"Kakak akan pergi lagi?" Tanya Jitae saat melihat Gimyung berdiri dan hendak melangkah. Gimyung menoleh sebentar ke arah Jitae.

"Ya, aku akan mengembalikan motor (Y/n)." Jawabnya. Jitae mengangguk-anggukkan kepalanya, Gimyung yang melihatnya hanya tersenyum.

"Ya sudah, aku pergi ya." Gimyung segera menaiki motor (Y/n) dan memakai helm yang selalu kekasihnya itu pakai. Semerbak harum rambut (Y/n) menyambut indra pencium Gimyung membuat lelaki itu tersenyum.

"Hati-hati kak." Gimyung mengangguk lalu mulai menjalankan motor (Y/n) itu. Ia jarang sekali mengendarai motor, dan seharusnya ia tak boleh mengendarai motor karena saat ini ia belum memiliki surat izin mengemudi. Tetapi ia tak ingin motor kekasihnya itu dibawa orang lain walaupun itu adalah anak buahnya sendiri, jadi sekarang Gimyung lah yang mengendarainya.

Angin menerpa tubuh tegap Gimyung namun tak membuat tubuhnya itu merinding kedinginan padahal musim gugur sudah tiba. Selama perjalanan ia hanya terus tersenyum karena harum (Y/n) yang melekat kuat pada helm dan pikirannya. Ia masih tak menyangka kini (Y/n) sudah menjadi kekasihnya.

Setelah lima belas menit perjalanan, akhirnya ia sampai diapartemen milik (Y/n). Gimyung parkirkan motor itu di garasi bawah yang terdapat di apartemen itu.

Setelah menguncinya, Gimyung melepas helmnya dan berjalan menuju lift agar segera tiba dilantai ruang apartemen (Y/n). Setelah sampai didepan pintu apartmen (Y/n), ia segera memencet bel yang tertera didekat pintu itu.

Tersenyum sambil menunggu, hingga tak lama kemudian pintu apartemen itu terbuka membuat sunggingan di bibir Gimyung kian melebar.

"Oh Gimyung? Kok gak ngasih kabar dulu sih?" Ujar (Y/n) membuat lelaki itu terkekeh.

"Kejutan." (Y/n) hanya terkekeh kecil saja, padahal baru kemarin malam mereka bertemu tetapi Gimyung sudah datang kemari pagi-pagi sekali.

"Ya sudah, masuk." (Y/n) membuka pintunya lebar-lebar agar Gimyung bisa masuk. Setelahnya, (Y/n) menutup pintu itu kembali.

"Kenapa kau datang pagi-pagi sekali?" Tanya (Y/n) sambil berjalan kearah dapur, sementara Gimyung menuturi dibelakangnya.

"Menemui kekasihku sendiri memangnya tak boleh?" Pipi (Y/n) memerah karena baru menyadari sekarang mereka adalah sepasang kekasih.

"Y-ya boleh saja, aku hanya kaget kau datang tiba-tiba dipagi hari seperti ini." Gimyung tersenyum lalu menyimpan kunci motor milik (Y/n) di meja dekat dapur.

"Aku kan mau mengembalikan motormu." (Y/n) menoleh cepat.

"Kau bisa mengendarai motor?!" Kaget (Y/n) membuat kekehan Gimyung terdengar.

"Yah sedikit, tak terlalu pandai." (Y/n) hanya tersenyum lalu mengambil beberapa bahan dari dalam kulkas. Gimyung yang melihatnya menatap bingung.

"Kamu mau ngapain?"

"Membuat sarapan, kamu belum sarapan kan?" Gimyung tersenyum lalu mengangguk pelan.

"Bolehkah aku melakukan adegan klise yang dilakukan oleh lelaki di dalam drama yang kemarin malam kita tonton?" (Y/n) berpikir sebentar. Memang kemarin malam Gimyung menemaninya menonton hingga ia tertidur, bahkan ia tak sadar bahwa Gimyung sudah memindahkannya kekamar. Ketika ia bangun, ia hanya menatap bingung kamarnya dan ketiadaan Gimyung disekitarnya.

"Adegan yang mana?" Bingung (Y/n), ia bahkan lupa akan alur drama yang mereka tonton kemarin.

Gimyung menghela napas, sementara (Y/n) menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir lalu mulai memotong beberapa sayuran.