[YCL] : TWO IS ORANGE

1.6K 318 8
                                    

【☆《 YOUR COLORFUL LOVE 》☆】

...
Please support this story with your star
...


(Y/n) menghela napasnya lelah, baru saja ia pulang dari taman tapi sudah diomeli oleh ibunya. Tau begitu, (Y/n) tadi tak usah pulang saja, karena pulangpun ia hanya berdiam diri dikamar seperti sekarang.

Tok tok

Terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya, (Y/n) lebih memilih menghiraukannya dan terus berfokus pada film yang tengah berputar dikomputer yang berada dihadapannya itu.

"(Y/n), aku masuk ya." Ucap seseorang dari balik pintu. Tak lama kemudian suara pintu kamar yang terbuka menyapa indra pendengaran (Y/n).

"(Y/n)." Yang dipanggil tak menyahut juga membuat si empu yang memanggil menghela napas.

"Makan malamnya kutaruh di meja depan televisi ya? Mm, tadi kau-"

"Kalau sudah menyimpannya keluar Prince." Potong (Y/n) membuat lelaki itu terdiam lalu menunduk.

"Jangan panggil aku Prince!" Sentaknya sedikit keras, ia sugguh tak suka kembarannya sendiri memanggilnya seperti itu.

"Kalau begitu keluarlah."

"Tapi-"

"Keluar YeonSeok." Ujar (Y/n) penuh penekanan membuat YeonSeok menatap adik kembarnya itu sedih sebelum akhirnya menuruti permintaan si adik.

Mendengar suara pintu kamarnya yang kembali tertutup, (Y/n) menghela napasnya kembali. Ia pause film yang berputar dihadapannya lalu berjalan kearah sofa yang berhadapan langsung dengan televisi. (Y/n) menatap makanan yang tadi dibawa oleh YeonSeok datar. (Y/n) tahu Yeonseok pasti membawa makanan itu diam-diam, karena jika ketahuan oleh ibu mereka, pasti (Y/n) lah yang kena marah, dan karena itu juga lah (Y/n) malas bila Yeonseok sudah membawa makanan seperti itu padanya.

(Y/n) mulai memakan makanan yang dihadapannya itu, karena bagaimanapun juga perutnya kini mulai sedikit lapar. Setelah selesai, ia berjalan kembali kearah meja belajarnya dan memutar film yang terjeda itu, sambil menonton ia mengambil tasnya berniat melanjutkan sketsa yang belum selesai saat tadi ia menggambar ditaman.

"Loh? Perasaan tadi aku menyimpannya didalam tas." (Y/n) mengeluarkan semua barang yang ada didalam tasnya itu namun ia sama sekali tak menemukan keberadaan sketch booknya.

"Jangan-jangan ketinggalan ditaman lagi. Akh! Ck." (Y/n) mengusap wajahnya kesal.

(Y/n) segera mengambil kunci motornya dan bergegas keluar kamar. Ia melewati ruang tengah yang kini terdapat Yeonseok dan ayahnya, tak memperdulikannya (Y/n) kini terus berjalan hendak pergi ke teras rumah.

"Kemana?" Intrupsi itu membuat (Y/n) terdiam.

"Mengambil buku sket-"

"Masuk." (Y/n) mengeratkan genggamannya berusaha menyalurkan kekesalannya itu.

"Tapi aku harus mengambilnya, tugasku ad-"

"Appa bilang masuk!" Gigi (Y/n) kini bergemeletuk karena kekesalannya yang tertahan.

"Appa, mungkin (Y/n) ada perlu sesuatu. Biar aku saja yang antar. Ayo (Y/n)." Ujar YeonSeok berusaha menengahi ketegangan diantara Ayahnya dan (Y/n).

"Duh tak usah Yeonseok, temani eomma saja disini ya. (Y/n) masuk kamar sana." Si ibu memegang tangan putranya itu menahan agar tak pergi dari rumah.

"Eomma, aku hanya mengantar (Y/n) saja, lagian tak lama, pasti kami-"

"Tak perlu." Potong (Y/n) lalu melangkah pergi dari hadapan orang tua dan kembarannya itu, ia sungguh muak melihat perlakuan yang penuh drama. Lebih baik ia kehilangan sketch booknya dari pada mendengar amukan kedua orang tuanya itu.

Your Colorful Love || Kim Gimyung × Readers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang