- 𝔼ℙ𝕀𝕃𝕆𝔾𝕌𝔼 - CHOCOLATE FOR VALENTINE! -

1.2K 200 5
                                    

【☆《 YOUR COLORFUL LOVE 》☆】

...
Please support this story with your star
...

(Y/n) tersenyum melihat bahan-bahan yang ada dihadapannya. Hari ini (Y/n) tengah berada diapartemnnya sendiri. Ia berniat ingin membuat kue coklat yang Boreum sarankan untuk ia berikan pada Gimyung saat hari valentine tiba.

Karena saran itu, (Y/n) memutuskan untuk bergelut didapur seharian ini. Walaupun ia jarang membuat sesuatu dengan tangannya sendiri didapur karena dirumah ia selalu disajikan, tetapi bukan berarti ia tak bisa melakukannya. (Y/n) cukup pandai dalam urusan dapur.

Ting

Suara oven mengintrupsi membuat (Y/n) segera mengeluarkan kue yang sudah jadi itu dari oven. Setelahnya, ia menyimpan kue itu diatas meja dapur untuk ia hias.

Kurang lebih (Y/n) bergelut didapur selama delapan jam lamanya, karena yang ia buat tidak hanya kue saja, ada beberapa hidangan lain untuk ia makan nanti bersama kekasihnya itu.

Hari sudah memasuki sore dan (Y/n) memilih untuk mandi dahulu. Setelah semuanya beres, ia menata meja makan dengan berbagai sajian dengan serapih mungkin.

(Y/)n) tersenyum puas melihat hasil yang sudah ia lakukan. (Y/n) berjalan kearah meja ruang tengah untuk mengambil ponselnya, dipilihnya kontak Gimyung untuk ia telepon, tak berselang lama panggilannya itu diangkat.

"Hallo (Y/n), ada apa?"

"Eum Gimyung, apa kau bisa datang keapartemenku?" Hening sejenak diantara mereka.

"Maafkan aku (Y/n), tetapi malam ini aku ada urusan." Senyum (Y/n) yang tadi cerah kini hilang sudah. Ia tersenyum kecil berusaha terdengar baik-baik saja pada Gimyung.

"Oh baiklah kalau begitu."

"Memang ada apa? Kalau sangat penting aku akan keapartemenmu nanti. Akan kuusahakan agar urusanku cepat selesai." (Y/n) menggeleng kecil yang tentu saja tidak mungkin Gimyung bisa melihatnya.

"Tak usah, kamu uruslah urusanmu ya, jangan terburu-buru."

"Baiklah, nanti kuhubungi lagi ya? " (Y/n) tersenyum kecil.

"Eung." Setelahnya, sambungan itu terputus. (Y/n) menghela napas lalu menatap segala persiapan yang ia buat dengan sedih. Mau bagaimana lagi, (Y/n) pikir ini salahnya juga karena meminta Gimyung datang tiba-tiba. Tadinya (Y/n) hanya ingin membuat kejutan saja.

Sementara dilain sisi, Gimyung menatap ponselnya bingung sekaligus gelisah. Ia bisa mendengar nada sedih terselip dalam penuturan (Y/n), ia bingung karena (Y/n) sama sekali tidak memberi tahu alasan mengapa gadis itu meminta dirinya untuk datang keapartemennya.

Menghela napas sejenak, Gimyung masuk kembali kedalam memperlihatkan beberapa anak buah dan rekannya.

"Ayo selesaikan ini dengan cepat." Wajah tegas Gimyung ia perlihatkan membuat semuanya mengangguk siap.

...

(Y/n) terdiam duduk dimeja makan sambil terus menatap makanan yang tadinya hangat kini sudah mendingin. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan tiga puluh malam, (Y/n) menghela napas sebentar lalu mengangkat kue coklat yang ia buat tadi untuk ia simpan didalam kulkas, mungkin ia bisa memberikannya pada Gimyung esok hari.

Setelah menyimpan kue itu, kini (Y/n) menatap bingung sajian yang tersisa. Ia bingung harus dikemanakan makanan itu, tak mungkin ia buang. Jadi (Y/n) memilih untuk duduk kembali dan memakan sajian yang sedikit banyak bila ia makan sendirian.

Saat hendak menyuapkan spageti dingin kedalam mulutnya, tiba-tiba bel apartemennya berbunyi membuat (Y/n) mengurungkan niat memakan spagetinya itu.

Begitu membuka pintu, betapa terkejutnya (Y/n) melihat Gimyung yang tersenyum sambil memegang sebuket bunga berwarna merah.

"Gimyung?" Yang namanya diucap terkekeh melihat reaksi kaget kekasihnya itu.

"Maaf aku terlambat." Ujarnya sambil memberikan buket bunga itu pada (Y/n) yang diterimanya saja dengan sedikit bingung, karena yang (Y/n) lihat sepertinya Gimyung bukan tipe lelaki yang memberikan hal klasik seperti ini.

"T-tapi urusanmu-"

"Sudah selesai, jadi aku boleh masuk tidak?" (Y/n) membola sebelum akhirnya membuka pintu apartemennya lebar-lebar.

Gimyung tersenyum lalu melepas sepatunya, setelahnya ia berjalan masuk dan menatap kaget meja yang terdapat berbagai macam sajian makanan, entah itu makanan western atau makanan korea.

"(Y/n)? Apa maksudnya ini?" Ditanya seperti itu, (Y/n) menggaruk pipinya yang tak gatal berusaha mengalihkan kecanggungannya.

"Eumm, tadi aku niatnya ingin memberi kejutan padamu karena hari ini kan hari Valentine." Ucap (Y/n) pelan membuat Gimyung tersenyum sendu. Ia jadi merasa bersalah, ia kemudian berjalan mendekat lalu mendekap tubuh (Y/n).

"Maafkan aku ya." (Y/n) menggeleng kecil. Gimyung melepaskan pelukannya lalu tersenyum.

"Ya sudah, ayo kita makan malam. Perutku juga sudah mulai lapar." Ujar Gimyung sambil menarik tangan (Y/n) untuk duduk dan menikmati hidangan.

"Tapi makanannya sudah dingin, biarkan aku menghangatkannya dulu." Panik (Y/n).

"Tak usah, mau dingin atau pun tidak, masakanmu tetap enak." (Y/n) tersenyum lalu mengangguk. Keduanya mulai menyantap makanan itu diselipi beberapa percakapan ringan diantara keduanya.

"Oh tunggu sebentar." Gimyung menatap (Y/n) yang belari kecil kearah kulkas, sedikit terkejut kekasihnya itu kembali lagi dengan kue coklat ditangannya.

"Kau membuatnya sendiri?" Tanya Gimyung terpana akan dekorasi kue itu.

"Tentu saja, aku membuatnya khusus untukmu." Gimyung tersenyum, hatinya berdebar kencang dan terasa hangat. Ia tak henti-hentinya berterima kasih pada semesta yang memunculkan (Y/n) hanya untuk dirinya.

"Happy Valentine, Gimyung."

Dan hanya untuk menjadi miliknya.

"Terima kasih, Chagiya."

Gimyung juga berharap, bahwa (Y/n) akan terus bersamanya dan menjadi kebahagiaan utama dirinya, untuk selamanya.

- THE END -

Sudah end~

Maaf booknya end terlalu cepat karena aku mau book ini selesai tepat di hari valentine

Terima kasih untuk para readers yang selalu support cerita ini dengan voment kalian. Mohon maaf bila banyak typo yang tertera dalam cerita ini.

Kalau begitu, Gimyung series pamit undur diri.
Have a nice day semua! ^-^

•☆•

didihey

•☆•

Your Colorful Love || Kim Gimyung × Readers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang