01. TSABINA SYELA AZZAHRA

73 16 39
                                    

Absen dong kalian dapet cerita ini dari jalur mana aja?

Askot mana aja nih?

Pintu kedatangan Bandara Soekarno Hatta terlihat sangat padat. Sepasang suami-istri sedang menunggu kedatangan putri mereka satu satunya  di balik pagar pembatas. Pandangan mereka tak berpaling dari pintu, menelisik tiap celah untuk menemukan putri mereka.

"Syela!."

Seorang muslimah cantik yang mengenakan gamis hijau tosca dan hijab syar'i dengan warna senada menoleh ke arah sumber suara yang memanggil namanya itu.

Ia melihat seorang pria dan wanita paruh baya tersenyum lebar kepadanya.

"Abi, Ummi."

Setelah berlari ia menyeret kopernya, tas ransel di punggung nya pun bergoyang ke kanan dan ke kiri mengikuti langkahnya.

"Assalamu'alaikum."

Ia segera mencium kedua tangan orang tuanya dan memeluknya erat, melepaskan rasa rindu yang sejak lama ia simpan sejak lama.

"Waalaikumsalam."

"Abi dan Ummi sehat?." tanya Syela setelah ia melepas pelukannya.

"Kami sehat aja nak." jawab Hannah, Ummi Syela.

"Sudahh ayo kita segera ke mobil, kita ngobrol nya di mobil aja." ajak Rafael, Abi Syela.

"Zan, minta tolong bawakan koper Syela ya!." pinta Rafael pada seorang santri yang menemani menjemput putri semata wayangnya.

"Baikk pak."

Mereka beranjak meninggalkan bandara dan menuju ke halaman parkir yang letaknya lumayan agak jauh.

Sesampainya di mobil, Rafael duduk di kursi depan bersama Fauzan yang mengendarai mobilnya. Sedangkan Hannah duduk bersama putrinya di kursi belakang.

AC dari mobil tua itu masih bisa memberikan kesejukan di dalam mobil dari suasana kota Surabaya yang sangat panas.

"Panas banget ya, Nak?." Hannah mengelap kening putrinya yang berkeringat dengan tissue.

"Musim panas di Jepang lebih panas kok, Ummi." Syela mengambil tissue dari tangan Hannah dan mengelap keningnya sendiri.

Fauzan mulai menjalankan mobilnya, beranjak meninggalkan halaman parkiran bandara.

"Maaf ya nak, kami tidak bisa hadir di acara wisuda kamu." ucap Rafael.

"Iya Abi, Syela mengerti kok." jawab Syela.

Kenangannya kembali ke empat tahun lalu, masa di mana Syela baru lulus Madrasah Aliyah dan Rafael memintanya melanjutkan kuliah di Malang saja sambil mengajar di pesantren.

Namun Syela menolak keinginan Rafael dan lebih memilih untuk menempuh pendidikan di tempat kelahiran Ummi nya Hannah di Jepang.

Rafael kurang setuju jika Syela harus menempuh pendidikan di luar negeri, walaupun memang di sana Syela tinggal di kediaman keluarga Hannah yang notabene keluarga islam terpandang.

GADIS PEMILIK KEHORMATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang