03. Permintaan izin kepada Rafael

14 7 2
                                    

HAI HAI HAII

APA KABAR KALIAN?


Follow akun wattpad ini!

Vote dan komen sebanyak-banyaknya yukk!!

****

Cahaya mentari pagi telah hadir menggantikan rembulan, kerlap-kerlip bintang kian terkikis tersapu mentari. Suara santri-santri yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran menggema indah dari pengeras suara masjid hingga ke dalam rumah Syela.

Syela sudah memulai aktivitas paginya, menyapu lantai rumahnya. Sedangkan Hannah sibuk di dapur dan Rafael berada di masjid pesantren putranya.

Santri putri yang sudah berseragam mulai terlihat berjalan di depan rumahnya menuju ke gedung sekolah. Syela dengan ramah memberi senyuman ketika beberapa dari mereka menyapa.

Syela menyandarkan bahunya di pilar kayu yang berdiri kokoh di teras rumah. Hembusan angin pagi membawa pikirannya kembali pada pesan terakhir dari Angkasa semalam.

//Bersabarlah sedikit lagi, agar kita bisa melepas rindu dengan cara yang halal. Sibukkan waktu mu agar tak terlalu lama kau menunggu ku Selamat tidur gadis cantik, Mimpi indah Tsabina Syela Azzahra.
Assalamualaikum.

Ia menghela napasnya panjang. Pandangannya menatap ke dinding tinggi yang berada di kanan rumahnya, dimana Rafael sedang berada di balik dinding itu.

Semangatnya yang sedang berapi-api semalam tiba-tiba saja menghilang hanya dengan memikirkan wajah Abinya Rafael. Sesungguhnya ia sudah bisa menebak jawaban apa yang akan keluar dari mulut Rafael, namun kebulatan tekadnya yang membumbung tinggi mampu mempertahankan kobaran api semangatnya.

"Ummi?." Syela meletakkan sapu di samping pintu keluar dapur, ia melihat Ummi nya baru meletakkan makanan di meja makan.

"Ya, Nak ada apa?."tanya Ummi Hannah.

Syela duduk di kursi meja makan, "Semalam Syela dapat pesan dari Angkasa, Ummi."

"Oh iya, apa katanya?." tanya Hannah antusias, ia menghentikan aktivitas nya dan duduk didepan putrinya.

"Dia meminta maaf karena harus membuat Syela menunggu lebih lama dan juga.." ia ragu melanjutkan kalimatnya.

"Dan juga apa?." tanya Hannah.

"Angkasa menyuruh ku menyibukkan diri biar Syela tak terlalu lama menunggu dia kembali, Ummi."

"Lalu, apa yang membuat mu ragu sayang? Bukankah setelah ini kamu akan sibuk?." tanya Hannah.

Syela diam. Ia sangat ragu ketika ingin mengatakan sesuatu.

"Bicaralah Syela." Hannah mendesak.

"Syela ingin bekerja sebagai animator di perusahaan suaminya Nara, Ummi."

"Di Jakarta?." Hannah sontak terkejut.

Syela mengangguk pelan.

"Ummi ragu kalau Abi kamu menyetujui permintaan mu."

Kalimat Hannah membuat Syela tak menjadi percaya diri lagi untuk mengatakan keinginan kepada Abi nya.

"Syela hanya ingin mencari pengalaman Ummi. Karena nanti ketika Syela sudah menjadi seorang istri, Syela hanya ingin fokus mengurus rumah tangga dan anak-anak kami nanti. Apa Ummi mau membantu Syela meyakinkan Abi?."

GADIS PEMILIK KEHORMATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang