05. Allergy

3.8K 732 102
                                    

✿✿✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿✿✿

Kantin saat ini sedang ribut disebabkan oleh Jin Hobin yang lagi-lagi membully Deokhwa. Namun untungnya, hal itu langsung dihentikan oleh Yoona yang baru saja masuk ke kantin.

"Hey! Kan sudah kubilang sesama teman tidak boleh saling membully dong!" Ucap Yoona sambil merangkul pundak Hobin.

Para murid yang melihat Yoona merangkul Hobin langsung bingung sekaligus bertanya-tanya apa hubungan mereka?

"Eh? Yoona kenal dengan Hobin?"

"Kelihatannya akrab?"

"Ah sial, aku iri"

Hobin yang dirangkul berdecih kesal, "ck, siapa juga yang mau berteman dengan babi jelek sepertinya?" Ucap Hobin menunjuk Deokhwa.

Melepaskan rangkulannya, Yoona tersenyum lebar pada Hobin. "Aku mau berteman dengannya, dia orang yang keren, percayalah padaku!" Ucap Yoona sambil berjalan ke meja Hyungseok.

Deokhwa yang mendengarnya sontak memandang Yoona dengan tatapan seperti kagum(?)

'padahal biasanya orang-orang hanya melihatku dengan tatapan jijik.' batin Deokhwa tersentuh.

Sementara itu Vasco yang melihat Yoona berkata seperti itu merasa heran. 'bukannya ia orang jahat?' Vasco bertanya dalam hati.

Sedangkan Zin hanya melihat dengan Mijin tanpa berniat ikut campur, 'gadis itu hebat juga.' Zin berbicara dalam hati.

Jin Hobin jadi kesal sendiri. 'Mengapa gadis itu selalu membela babi itu sih?' Batin Jin Hobin jengkel melihat Yoona yang sekarang makan dengan tenang.

Jin Hobin berdecak kesal, "arghh, sialan!" Baru saja hendak beranjak pergi dari kantin, tapi tiba-tiba kantin mendadak ribut kembali, dan penyebabnya kali ini adalah Yoona.

Di meja Hyungseok terlihat Yoona yang wajahnya memucat dan mulutnya yang mengeluarkan darah kental. Ya, Yoona muntah darah.

Melihat ke nampan makanannya, Yoona akhirnya mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Sial, seharusnya ia tidak gegabah.

Tak lama kemudian pandangannya memburam, kesadarannya juga menipis, sepertinya ia akan pingsan.

Entah mengapa tapi Yoona seperti merasa Dejavu.

••••

Seorang gadis berambut pirang tengah berbaring di atas kasur rumah sakit. Matanya yang berwarna biru jernih itu tengah tertutup rapat.

Tak lama kemudian ada pergerakan dari jari-jari mungilnya dan secara perlahan kelopak matanya terbuka.

Mengerjapkan matanya, Yoona melihat sekeliling dengan bingung. Bau obat-obatan tercium jelas di hidungnya. Ah, Yoona seketika langsung ingat kejadian tadi, memalukan. Pasti ia sekarang sedang berada di rumah sakit.

Fight With Them! [Lookism×Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang