03

579 68 10
                                    

    Sehabis magrib Mew , Gulf dan nenek Halimah sedang duduk-duduk santai di ruang tamu sambil menikmati singkong rebus dan menonton televisi. Mew yang sedang sibuk mengutak-atik handphonenya dikagetkan oleh nenek Halimah yang memanggil namanya.

   " Gek dhang di makan le singkong e. Maafkan emak cuma bisa ngasih camilan seperti ini.. " kata nya

   " Ini saja sudah cukup Mak... " Jawab Mew

   " Oh iya kamu jauh jauh datang ke sini hanya untuk ke pantai atau ada yang lainnya le.. " tanya nya

  " Sebenarnya saya seorang pengusaha nek, dan ada niatan buat membangun sebuah resort di dekat pantai. Hanya saja fasilitas di sini sepertinya belum cukup. Mungkin nanti mau saya koordinasikan dengan pemerintah dulu..."

   " Wuih hebat, masih muda wes sukses " kata nenek Halimah.

  Gulf yang sedari tadi diam akhirnya ikut berbicara karena merasa tertarik dengan pembicaraan mereka.

   " Uakeh yang perlu dibenahi dhak sini phi, kayak jalan kemarin itu juga perlu perbaikan..."

    " Itu juga yang sedang aku fikirkan nong. Seperti nya modal yang sudah phi siapkan memang harus ditambah. " Jawab Mew

   " Memangnya phi tidak takut rugi atau apa gitu. Kan tempat ini juga belum punya nama. Lagipula tempatnya terpencil.. "

    " Untung rugi itu sudah resiko Gulf, yang penting yakin..." Jawab Mew sambil tersenyum

   " Tiru mas mu itu Gulf. Segalanya butuh keyakinan..." Kata sang nenek. " Mak kedalam dulu, maklum tulang tua. " Lanjutnya meninggalkan Mew dan gulf  berdua.

    " Apa rencana mu kedepan Gulf..." Tanya Mew serius.

   Gulf yang sedari tadi memperhatikan televisi menoleh dan memandang Mew.

   " Ngak tau phi, setelah lulus sekolah aku kira mungkin ke kota ikut mas Tino jadi tukang ojek...." Jawab Gulf. " Disini cari kerjaan susah phi, adapun palingan disawah sama dilaut , sedangkan setiap kali aku izin emak untuk melaut beliau selalu melarang. Jadi petani pun susah phi, belum lagi pas pupuk mahal" jawab nya

   " Lalu apakah menjadi tukang ojek cukup untuk mu Gulf.. "

   " Mungkin kalau untuk sekarang cukup phi, tapi kata mas Tino tukang ojek pun banyak saingan nya...."

   Mew meletakkan handphone nya dan menghampiri Gulf. Entah apa Mew langsung meraih pinggang Gulf dari samping dan mengelus nya. " Kerja sama phi saja bagaimana..."

   Gulf diam sebentar karena merasa aneh dengan perlakuan Mew. Tapi karena Gulf entah karena apa Merasa nyaman diperlakukan seperti itu , Gulf membiarkan Mew melakukannya.

   " Gulf... " Panggil Mew. " Apakah kamu tidak mendengarkan phi.." lanjutnya. Tangan Mew masih di area pinggang Gulf.

   " Apa yang phi katakan tadi..." Kata Gulf memandang wajah Mew serius.

  Mew tergagap saat wajah mereka sangat dekat. Tapi Mew mencoba menutupi Expresi nya dengan tersenyum lembut. " Apakah kamu mau bekerja bersama phi"

   " Maksud phi aku kerja di perusahaan phi, .. atau bagaimana. Phi kan tahu pendidikan ku hanya sampai lulus SMA." Tanya gulf

    " Ya kalau di perusahaan mungkin tidak Gulf. Tapi phi janji akan mencarikan pekerjaan yang layak untuk mu...."

   " Kita baru kenal sehari saja belum phi...." Kata Gulf

   " Kamu tidak percaya pada phi..."

   " Aku percaya, Hanya saja terlalu cepat phi..."

   " Tidak ada yang terlalu cepat Gulf ..."

ROMANSA CINTA PEMUDA DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang