Entah baik atau buruk pemulaannya
Tapi tetap harus dijalani
Karena semua permulaan ini
Menjadi penentu jalan selanjutnya
_________________________________Nama aku, Anastasia Lunetta, panggil aja Luna, Luna cantik juga boleh.
By the way, emangnya aneh ya kalo cewe gak pernah pacaran tapi udah masuk SMA?
Apa yang salah dari single selama lima belas tahun?
SMA itu udah gede apa masih bocah?
Kenapa aku masuk nih sekolahan? Karena aku sayang kamu.
Oke sip gajelas.
Lupakan tentang pertanyaan-pertanyaan itu karena sekarang masa depanku yang sedang menanti. Bukan! Bukan pangeran berkuda putih atau cowo ganteng yang tiba-tiba nabrak.
Ini hidup bukan cerita dongeng atau sinetron.
Masa depan yang sedang menanti.
Sendiri. Sendirian masuk sekolah, ya iya sih masa bareng mama...
Kenapa aku gak begitu excited masuk SMA? Padahal katanya masa SMA paling seru, terus cinta-cintaan pas masa masa SMA. Apa itu berlaku juga buat aku ya?
-
Udah hampir tiga bulan aku sekolah, dengan segudang PR dan tugas-tugas yang menghantui.
"Oi!"
"Apa oi?"
"Udah bikin PR Na?" Kata Agatha, salah satu temen cewek di kelas aku. Tipe-tipe cewe yang keliatannya kalem-kalem gimana gitu...
"PR-nya yang mana?"
Asal kalian tau PR di sekolah ini seminggu tuh ada tiga. Tiga puluh.
Bercanda. Ga lucu? Emang, kan yang lucu tuh aku.
"PR Biologi lah yang mana lagi, makanya kalo disuruh nulis agenda tuh nulis, batu sih."
"Iya, paham, mengerti, siap, baik."
"Capek ngomong ama lo Na. Lelah aku Na! Lelah!" katanya pake muka sok sok memelas.
Cabut kata-kata kalem buat dia...
Kalem kagak lebay iya.
"Eh apa kabar tuh Si David?"
"Gak gimana-gimana, emang harus gimana?"
"Katanya suka, dia baik lah, sopan lah, pinter lah, jago gambar, ramah-tamah, tidak sombong, rajin menabung, suka membantu, rajin bercocok tanam, menyebrang jalan, bersihin lapangan, apalah-apalah."
Dengar celotehan Agatha yang panjang lebar dan gajelas itu gue hanya bisa menjawab "Masih waras ga Tha?"
Gue tuh cuma kagum, gak sampe ngebuat kupu-kupu berterbangan atau apalah. Dia juga ga buat gue ngerasa percaya cinta-cintaan jaman SMA. Karna aku ga cinta.
"Gak mau coba deketin?"
"Yaela Tha gue tuh cuma kagum. Ya kagum, Ka-gum, okay?"
"Hm, ya."
"Hai! Kangen gak sama gue cewek paling manis seantero jagad raya?!"
"Ish, suara makin cempreng aja dah!"
"Au, kangen kagak bosen iya."
"Kamu jahat! Kita putus!" kata Cristin dengan muka sok-sok marah tapi gagalnya.
"Geli,"
"Sama Tha."
Yah rasa kehidupan cinta SMA-ku akan berjalan biasa saja, karena aku rasa, percintaan saat SMA tidak sebahagia dengan persahabatan saat SMA.
Jadwal pelajaran hari ini adalah definisi dari melelahkan. Matematika wajib, fisika, biologi, matematika peminatan.
"Jadi berapa percepatan mobil itu?" Kata Bu Ranny mengakhiri soalnya yang entah sudah keberapa.
Otak rasanya udah mau pecah saat pelajaran fisika berlangsung padahal belum sampai setengahnya.
Berkutat dengan soal dan rumus ini memang tidak ada habisnya, tapi akhirnya bunyi nyaring yang mampu membuat murid bahagia pun terdengar.
"Istirahat, sebelum tempur lagi," kata Agatha lemes.
"Oii Sat! Gambar mulu, ga aus?" Kata Azriel, atau lebih tepatnya Azriel lagi gangguin Satrya.
"Gak aus, gue laper."
"Eh buset Ya! bagus bener," kata Azriel dengan nada datar. Iya, nada datar. Suaranya ya gitu aja. Flat.
"Ah biasa aje."
"Ini si Killua Zaoldyock, pemain di anime Hunter X Hunter."
Ini termasuk nguping ya? Tapi suara mereka kan emang kedengaran. Ya pasti kedengeran sih, orang bangku mereka di samping belakang gue.
Gue penasaran sama gambarnya. Gue pernah liat tugas senirupanya, buset bagus bener gambar pemandangan, gradasinya bagus, polanya alus. Kayaknya ni anak emang punya darah seni.
Satrya. Satrya Wirajaya.
Seorang cowok yang biasa di panggil Satrya.
Hal pertama yang gue pikirin, apa dia diharapkan orang tuanya menjadi seorang kesatria di tengah hiruk pikuk dunia ini. Kedua, nyokapnya pas hamil suka nonton Kesatria Baja Hitam.
"Yaela otakku garis keras lo Sat!"
"Yoi lah, anime for life!" Kata Satrya pake muka bahagia. Bahas anime aja bisa bikin dia bahagia. Kebahagiaannya sederhana.
Tapi ngomong-ngomong ekskul dia apa ya?
"Eh Tin, jangan lupa ya nanti padus latian," kata Agatha sambil makan nasi chicken katsu buatan ibu-ibu pojok kantin.
"Aduh, males dah latian mulu."
"Ya kan paduan suara kita mau lomba, mau menang ga?"
"Sibuk amat sih padus latian mulu," kata Calista.
"Ahh tapi masih sibukan cheers ego,"
"Mending ga ekskul dah, cape-capein juga,"
Sebagai satu-satunya anak basket di sini gue cuma diem.
Ekskul sama pasangan tuh hampir sama, sama-sama butuh waktu sama-sama harus di pikir ulang biar ga nyesel nantinya, yang pasti juga harus nyaman dan guna. Gue udah dapetin ekskul basket, tapi masalah pasangan...
Kok berasa jomblo garis keras ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengejar Mimpi
Teen FictionAku menulis ini sebagai kenangan bahwa aku pernah bahagia dengan dirinya. Aku bahagia walau dengan orang yang salah. Setidaknya lebih baik aku pernah bahagia penuh canda tawa dengan orang yang salah dari pada aku tidak pernah bahagia - Frist writtin...