Jack's Pov
Tanganku yang kosong dari membawa alat kebersihan perlahan membuka pintu ruang siaran ini.
Pintu usang ini berdecit hingga terbuka lebar dan memperlihatkan seseorang yang sedang terduduk di pojok ruang ini.
Seseorang itu menoleh mendengar suara decitan yang ditimbulkan dari pintu yang kubuka. Aku terdiam melihat apa yang ada di depanku saat ini.
'Astaga! Itu kan Clair? Gadis yang kusukai. Ya Tuhan! Apa yang harus aku lakukan sekarang?!', batinku menjerit.
"Ha-hai Clair," sapaku sambil melangkah pelan ke dalam. Jantung ini kembali berdetak tak beraturan begitu melihat senyumnya.
"A-aku hanya ingin meletakkan barang-barang ini," ucapku setelah menaruh alat-alat kebersihan di rak.
"Aku sangat menyukai lagu ini," ucapnya lembut.
Deg!
INI PERTAMA KALINYA AKU MENDENGAR SUARANYA SECARA LANGSUNG!!!
Oke, maaf mungkin aku terlalu berlebihan.
"Apa?" tanyaku.
"Aku menyukai lagu ini, Jack." ulangnya.
Ya Tuhan. Suaranya lembut sekali.
Tunggu, tadi dia menyebut namaku? Ini bukan mimpi kan?
"Ba-bagaimana kau tahu namaku?" tanyaku dengan terbata-bata.
Bodoh! Tenangkan sikapmu!
"Pertanyaan yang lucu. Siapa yang tidak mengenalmu? Jack yang selalu menempati urutan pertama nilai tertinggi pada ujian semester." ia tertawa.
Astaga! Kedua kakiku sudah lemas, mendengar suaranya saja aku tidak tahan! Dan sekarang? Aku mendengarnya tertawa di depan mataku?!
"Dan kau? Bagaimana kau tau namaku?" tanyanya lagi.
"Te- tentu saja aku tahu, ma-maksudku, siapa yang tidak mengenalmu? Gadis cantik yang sangat terkenal di sekolah ini." jawabku cepat namun masih terbata.
Ugh! Hentikan Jack! Kau memalukan!
Ia tertawa pelan. "Kau berlebihan," sahutnya.
"Ti- tidak, maksudku, itu semua benar." oh ayolah. Bersikap tenang! Jangan gugup!
"Oke, oke. Terima kasih atas pujiannya." ia kembali tertawa.
"Kau mau duduk?" tawarnya dengan menepuk-nepuk kursi kosong di sebelahnya.
Oh tidak! Apa yang akan aku lakukan saat di sampingnya?! Ya, lebih baik aku menolak.
"Tidak, sebaiknya ak-" namun ia lebih dulu memotong ucapanku.
"Ayolah tak apa, aku tidak ingin mendengar penolakan." ucapnya santai.
Ia masih menepuk-nepuk kursi kosong di sebelahnya, mengisyaratkan agar aku segera duduk.
Dengan terpaksa aku pun mengangguk.
Semoga tidak terjadi apa-apa padaku.
Aku diam. Clair diam. Apa yang harus aku lakukan ya Tuhan?
Bertanya?
Ah, ya, lebih baik aku biasakan untuk lebih tenang bila di dekatnya.
Ku hembuskan napas pelan sebelum bertanya. "Jadi kau yang menyanyikan lagu ini? Um.. maksudku, kau menyanyikannya ulang dengan versimu?" tanyaku. Bodoh! Masih saja kau terlihat gugup!

KAMU SEDANG MEMBACA
Looking For You [Short Story]
Cerita PendekBased on video "Justin Bieber - Looking for you (Catie Lee cover)"