BAB VIII

4 0 0
                                    

Happy Reading!

Pukul 11.00 mereka memutuskan pulang walau di cafe masih ramai pengungunjung.

Setelah sampai kediam an masing-masing setelah dari cafe Nada tadi, Nita membuka sosial media nya hingga larut malam;

Dilain tempat markas Allstarios mereka setelah pulang dari cafe ngumpul lagi ke markas untuk membahas akan berperang besok dengan Geng Rizors yang merupakan anak sekolah yang berasal dari Bogor sebagai pertandingan pertemanan.

"Boss, besok kira-kira angota yang akan turun mau berpa persen" tanya Rizal

"Setengah aja, menurut gue geng Rizors gak bawak banyak anggota karena mereka pasti mikir masuk Jakarta bawak banyak angota sedengkan anak Jakarta jarang mau damai sama anak Bogor, jadi mereka gak akan ambil resiko besar."

"Tapi gue kira kita harus jaga-jaga ancang an untuk kali aja mereka diam-diam bayar preman Jakarta untuk turun kan."

"Nah iya, jadi gue mau lo Zal ambil alih pasukan setengah lagi tuk mantau dan jaga-jaga, mereka kenal nya gue sama Ali jadi lu harus pande-pande nanti sembunyi."

"Siap Boss."

"Gue balik luan ya lu semua jaga stamina biar fit."

"Siap boss, hati-hati."

Dika berjalan keluar dengan menaiki motor nya.

**** 

Ke esokan hari nya

Tiba saat nya akan mempersiapkan untuk berperang mereka semua sudah berkumpul dengan menggunakan jaket kebanggaan geng Allstarios dengan lambang bintang 5.

"Semuanya udah siap kan, dengar seandainya hari ini terjadi sesuatu kek kita bentrok sama geng Raka jangan lupa sama kawan sendiri lu semua ya, Zal lu liat anak-anak pantau polisi ada gak nya."

"Siap bos, gue dah pasang CCTV di tempat kita bentrok di segala sisi gue juga narok di jalan luar sebelum tempat kita bentrok tuk mantau polisi ada apa engga nya."

"Bagus, awas kalau lu lalai kita semua bisa kenak  imbasnya."

"Oke semua nya kalian jaga diri kalian semua, kita pulang harus bawa kemenangan walau ini hanya pertandingan persahabatan sekali pun, Paham!"

"Siap Paham."

Seluruh anggota Allstarios bergerak meninggal kan marakas dan bergegas ke tempat tkp.

Hari ini merka tidak sekolah karna pertandingan di laksana kan jam 10 jadi mereka memutuskan tidak masuk sedari pagi sambil mempersiapkan stategi.

Brumm brumm brumm...

Suara motor menggema di seluruh penjuru jalan, lalu semua kompak mematikan mesin motor saat geng lawan turun dari motor.

"Salam horamat Allstarios makin ganteng aja lu semua ya, udah lama kita gak jumpa apa kabar pak bos yang sekrang" sambil menepuk-nepuk punggung Dika.

"Dulu kita perang gue sama lu masih sama-sama anggota sekarang kita udah sama-sama jadi pemimpin, makin gens aja lu ya."

Dika tersenyum miring, "dulu dan sekarang udah beda, gitu juga geng lu dan gue dulu bentrok tiap minggu gak ada berhenti."

"Yeaaa dan gue rindu." bales ketua Rizors

"Chaaaaaa rindu tuk kalah ya."bales Dika

"Cahahaha" kompak semua geng Allstarios

"Cih sombong lu tetap sama ternyata, tapi zaman udah berubah yang dulu musuh bisa kali jadi berteman sekarang, jadi gue kira kita bisa berteman dari dua daerah yang selalu konflik."

Dika dengan senyum miring dan mata tajam nya melihat seluruh angota Rizors.

Sambil mengganguk-angguk kan kepala dika menghadap ke geng Rizors. "Lu semua udah pada makan ?" tanya nya;

"Cakkk apa ni mau sok perhatian bapak ketua, kita udah kenyang, kenyang liat muka pak ketua yang ganteng abis" sontak semua geng Rizors ketawa dengan guyonan ketua mereka.

"Weyahjelas dong ah bos Dika memang yang paling ganteng sejagat jadi kalau muka cuma sejajar pantat panci gak heran iri gitu" bales Rizal.

Sontak mengandung gelak tawa menggema dari Allstarios termasuk Dika.

"Kurang ajar ya lo, tunggu apa lagi SERANG" para anggota Rizors yang sudah panas langsung maju dengan aba-aba dari ketua mereka.

Para anggota Allstarios yang sudah siap dari awal pun segera maju untuk manyambut.

BUGH.. BUGH.. BUGH

Suara pukualan kedua kubu saling menyerang

BUGH! 

satu pukulan mengenai tulang hidung Dika namun dia tersenyum dengan smark di bibir nya

BUGH!.. BUGH!..BUGH!..BUGH!  Dika membales pukulan itu dengan bertubi-tubi mulai dari wajah hingga tulang kering hingga sang lawan ambruk.

Semua para anggota Rizors sudah banyak yang tumbang dan ada yang kabur.

STOP!.STOP!.. STOP!.. Semua masih saling menyerang tidak memperdulikan ucapan ketua Rizors saat memberi aba-aba.

Dika melihat itu tanpak diam dengan tangan di dalam saku celana nya dia sudah menyerahkan ke para anggota nya untuk menghabiskan sedikit lagi lawan.

BERHENTI!.. dengan suara tegas dan lantang Dika memberi aba-aba pada semua anggota.

Seketika keadaan pun menjadi sunyi dan senyap hanya suara jangrik dan kodok yang terdengar.

"Gimana masih mau lanjut pak  ketua Rizors" tanya Dika dengan nada mengejek.

"Gue akui gue kalah, maka nya gue mau kita bersahabat, lu silahkan mimpin peraturan dan stategi tuk kedua pihak gue ngikut" ucap ketua Rizors.

"Dari tadi kek, dah tau pasti kalah masih mau sok-sokan ngajak war segala dah" bales Rizal dengan muka menye-menye.

"Gue rasa hari ini cukup, kasihan noh anggota lu banyak yang tumbang lu bawak anggota lu pulang atau ke rumah sakit gue juga bisa dekat sini, untuk selnjutnya ntar kita kumpul lagu waktu dan tempat nya akan gue kabarin ntar." Ucap Dika

"Oke gue tunggu kabar baik nya, Guys cabut." Ucap ketua Rizors mengajak semua anggota nya pergi meninggalkan tempat kejadian.

Anggota Rizors ada yang pincang ada yang pingsan mereka nampak saling bergotong-gotong untuk meninggal kan tempat tkp.

"Yuk balik." Dika terkekeh melihat para anggota Rizors yang kalah sampai mereka tak terlihat di pandangan lagi.

"Asiap Boss heheheh" semua terkekeh menyaksikan semua pamandangan di depan.

JANGAN LUPA VOTE, KOMENTAR DAN FOLLOW 

Kamu Yang Tak TergapaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang