BEST 1| *☾ 𝕋𝕙𝕖 𝕄𝕠𝕠𝕟 𝔹𝕠𝕒𝕥 ☽* |3

705 108 81
                                    

"Terimakasih untuk hari ini, ya Kak! Makan siangnya juga sangat lezat!" ucap Gempa.

"Terimakasih kembali," balas Ice tersenyum. Tangannya mengusap rambut coklat lebat bocah cilik itu dengan gemas. Tiba-tiba Ice jadi terpikirkan sesuatu. Jika seandainya dia meminta adik pada Raja dan Ratu apakah mereka akan mengabulkannya?

"Gemgem, apa kau mau melihat pertunjukkan kami?" tanya Blaze bersemangat.

"Mau!" Gempa menjawab antusias.

"Yuhuu! Ayo kita panggil teman-teman untuk menyiapkan panggung!" Setelah itu mereka-Blaze, Taufan dan Thorn-melesat pergi entah kemana.

"Ayo kita juga menyusul mereka." Ice menekan jam tangannya, lalu beberapa menit kemudian lumboat datang menjemput.

"Hai lagi lumboat!" sapa Gempa yang dibalas lumboat dengan lambaian siripnya. Gempa lebih dulu berlari menaiki lumboat, Ice ingin membantu namun bocah itu bersikeras naik sendiri.

"Aku ingin berdikari!" Begitulah katanya.

"Bawa kami ke gedung umang-umang," perintah Ice. Lumboat berbunyi kemudian melesat berenang dengan kecepatan sedang. Sepanjang perjalanan mereka berpapasan dengan penduduk bawah laut yang menyapa pangeran mereka. Dan disepanjang perjalanan itu pula Gempa dapat merasakan tatapan penasaran mereka padanya. Beruntung mereka tidak bertanya apapun tentangnya. Mengingat Gempa bukan termasuk kelompok mereka.

Netra emas Gempa berbinar takjub. Lumboat berenang turun menuju gedung putih besar yang berbentuk seperti rumah umang-umang. Lampu-lampu mutiara bersinar menghiasi gedung itu.

Beberapa orang bergegas berenang menyambut mereka atau lebih tepatnya Ice. Kemudian berniat menuntun pergi ke tempat kursi khusus yang berada di atas. Namun Ice menolak.

"Biarkan kami duduk di kursi bersama yang lain."

Kemudian staff di sana menyiapkan kursi paling depan untuk Ice, Gempa dan lumboat tentunya. Mereka lalu duduk di kursi yang telah disiapkan, bersama para penduduk bawah laut dan teman-teman hewan mereka. Gempa menoleh ke sampingnya ketika merasakan sosok besar duduk di sebelahnya. Dan seketika dia menahan nafas. Ada hiu duduk di sebelahnya!

Hiu itu sadar akan lirikan Gempa padanya. Dia menoleh padanya lalu melambaikan sirip sambil tersenyum lebar menampilkan gusi tanpa giginya.

Oh! Gempa baru teringat jika itu hiu yang pernah menyapanya. Gempa menghela nafas lega lalu balas melambai padanya.

Tirai panggung perlahan terbuka bersama bunyi terompet serta tabuhan gendang. Saat tirai terbuka sepenuhnya, Gempa memekik senang ketika mengetahui barisan anjing lautlah yang memainkannya.

Halilintar bersama pasukan belut listrik lainnya memasuki panggung dengan tubuh yang dipenuhi listrik merah menyala. Mereka bergerak cepat ke posisi masing-masing sehingga terciptalah lambang kerajaan laut.

Setelahnya para belut listrik itu membubarkan diri. Dan lalu munculah beragam jenis hewan laut ke atas panggung. Masing-masing dari mereka pergi ke posisi masing-masing, namun ada juga yang berenang bebas ke berbagai arah. Gempa beserta para penonton lain sangat terhibur, mereka hampir tak berhenti bertepuk tangan.

Diantara hewan-hewan itu ada Taufan dan teman-teman ubur-uburnya yang mengambang naik-turun bersama menciptakan gelombang ubur-ubur.

Juga ada Thorn bersama teman-teman buntalnya membentuk formasi lingkaran, mereka berputar sambil mengembang dan mengempis bergantian.

Sedangkan Solar dan teman-teman guritanya melakukan tari modern dengan aksesoris berupa kacamata hitam dan topi. Tak lupa tubuh mereka juga memancarkan cahaya dengan beragam warna.

BEST (BoBoiBoy Elements Story Tell)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang