don't disturb me

321 74 3
                                    

Jam istirahat tiba, Yedam mengemasi buku-buku pelajarannya dan memasukkannya kedalam tas. Ia kemudian mengeluarkan buku sketsanya dan membawa sebuah pensil dan penghapus. Ia siap pergi ketaman belakang untuk melakukan rutinitasnya.

Tiba disana, ia mengernyit mendapati anak yang mengganggunya kemarin duduk manis ditempat biasa ia duduk.

"Kau selalu pergi kesini?" tanya Doyoung seraya menghampiri Yedam.

Sekali lagi, ia terlihat tidak terganggu dengan tatapan tajam dan sikap Yedam yang agak kasar.

"Biarkan aku bertanya, apa urusannya dengan dirimu?" tanya Yedam ketus, ia duduk ditempatnya menghiraukan keberadaan Doyoung.

"Eum—tidak ada, aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat." jawab Doyoung sembari mengambil tempat duduk disamping Yedam.

"Jangan ganggu aku, pergi." ujar Yedam terdengar mengusir, tetapi Doyoung tidak peduli, ia tetap duduk disamping Yedam.

"Aku hanya ingin melihatmu menggambar. Aku akan diam, janji."

Yedam menghela napas kasar, Doyoung ini menganggu harinya saja.

"Jangan bersuara." peringat Yedam sambil menatap tajam Doyoung. Doyoung sendiri mengangguk, ia membuat gestur mengunci bibirnya. Yedam hanya mendelik kecil melihatnya.

Yedam membuka buku sketsanya, ia mulai menggoreskan pensilnya dengan halus untuk membuat sketsa.

Doyoung memperhatikan dalam diam, dalam
hati bersorak riang karena akhirnya orang yang ia suka mulai menerima kehadirannya.

because | dodam ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang