Chapter 4: Egg Hunt...?

52 3 4
                                    

“Baiklah, berhubungan kita semua sudah 12 hari disini,” ucap suster Karen menggantung. Aku menelan ludah sementara yang lainnya nampak serius.

Sebuah seringai muncul di wajah suster Karen, “Ayo kita mulai berburu telur!!”

“Horeeee!!”

“TUNGGU DULU!” Dengan segera, aku menggebrak meja bundar itu, membuat seluruh perhatian teralihkan padaku. Bar tempat kami berkumpul saat itu seketika berhenti melakukan apapun kegiatan mereka. Aku segera membungkuk meminta maaf kemudian kembali berbicara pada kelompokku.

“Kalian sama sekali belum menjelaskan apapun padaku!”

“Ayolah Masao,” ucap Mayu-senpai sambil mengalungkan tangannya pada leherku, “sesuatu yang diburu-buru itu tidak baik.”

“Masalahnya aku ingin jawabanku SEKARANG.” Gumamku penuh penekanan pada kata ‘sekarang’.

“Ya tentu, tapi masa’ kau mau melewatkan hari Paskah demi hal yang tidak terlalu penting itu?”

“Apanya yang tidak penting!?” ujarku emosi, “Lagipula, apa maksud kalian dengan Paskah? Itu sudah lewat beberapab hari yang lalu! Belum lagi aku harus pulang, kak Yuuki pasti saat ini tengah khawatir karena aku belum kembali ke panti asuhan selama nyaris dua minggu!”

“Tsk, tsk, tsk,” Suster Karen menggoyangkan jarinya ke kiri dan ke kanan, “kalau kau pikir tempat ini memiliki jalan waktu yang sama dengan dunia nyata, kau salah besar Masao.”

Suster Karen menganggukkan kepalanya ke arah Haruka-senpai yang dengan segera mengeluarkan sebuah perkamen lebar berisi semacam grafik.

“Library Island – Kepulauan Perpustakaan, adalah tempat dimana semua para Myth dan yang lainnya yang ada dalam dongeng dan mitos tinggal, begitu juga manusia biasa yang ada dalam mitos dan dongeng lainnya. Selain dipenuhi Myth yang membuat tempat ini berbeda dari dunia nyata, waktu di tempat ini berjalan dengan waktu yang berbeda dengan dunia luar Library Island. Sementara di dunia nyata baru lewat satu hari, di sini sudah lewat 24 hari. Jadi, satu jam di dunia nyata sama dengan satu hari disini.”

Aku memicingkan mata membaca grafik yang diberikan Haruka-senpai, “Tapi kalau begitu, ini artinya…”

“Yup,” Enma menyeringai, “ini masih tanggal 5 April di dunia nyata.”

“Lalu bagaimana kalian menentukan waktu acara seperti itu disini? Maksudku, kalau teori yang kalian jelaskan itu benar, itu artinya tanggal 5 April ada sebanyak 24 hari disini.”

“Tentu saja,” Mayu-senpai mengambil grafik di tanganku dan mulai menulis sesuatu disana, “festival disini mengambil hari ke-12 tepat saat di dunia nyata sudah jam 12 tengah hari.”

Aku menyambut kembali grafik dari tangan Mayu-senpai. Meskipun aku sudah menerima kenyataan, tapi aku tetap saja tidak menyukai sesuatu yang tidak logis. Makin lama aku mendengar hal yang non-sense dari mereka, makin terpancing diriku untuk mencari cara membatalkan kontrak dengan Bestiary. Kehidupanku sekarang sudah ‘lengkap’, dari mahluk-mahluk mitos yang nyata, keberadaan dunia lain – ngomong-ngomong, aku baru diberitahu tentang Library Island tadi pagi – dan sekarang mereka mengatakan padaku bahwa ada perbedaan waktu disini dengan dunia nyata. Setidaknya, masih ada manusia normal yang tinggal disini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FairylessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang