Tunggu Aku

19 3 0
                                    

Hari berganti hari, bulan juga sudah mulai berjalan hingga hampir menyentuh ujung tahun. Caiden tak pernah berhenti berusaha, lelaki itu terus teguh dengan semua harapan yang ada di dalam hatinya. Kerinduannya dan besarnya cinta yang dia simpan untuk Electra, membuat setiap langkahnya seperti dipenuhi energi.
Meski dia juga sadar sejak awal kalau usahanya tak akan pernah mudah, ditambah tak ada satu orang pun yang mau memberikan petunjuk tentang Electra kepadanya termasuk adiknya Ciara dan Ayara sepupu yang juga sahabat dari Electra. Tapi tak pernah sedikit pun Caiden menyalahkan ataupun membenci mereka, dia cukup sadar diri kenapa dia diperlakukan seperti itu.
Kesalahan memang hanya bisa diselesaikan dengan bertanggung jawab dan memperbaiki semua yang sudah rusak. Meski tak bisa kembali utuh seratus persen setidaknya masih bisa dilihat bagaimana seseorang sudah benar-benar berusaha sekuat tenaga untuk memperbaikinya.
Itulah yang saat ini sedang Caiden lakukan, dia akan membuktikan pada semua orang yang menyalahkannya apalagi mau membantunya. Lelaki itu akan membuktikan semua dengan kesungguhannya kalau dia bisa dan tak akan pernah menyerah untuk memperbaiki semuanya.
"Satu tahun hampir berlalu Electra, kamu di mana sebenarnya?" ucap Caiden yang saat ini sedang duduk di salah satu bangku di pinggir pantai yang ada di kota pinggir laut di Jawa Tengah.
Pantai cantik dan suasana yang masih asri membuat The Palm Beach Resort yang ada di kota Jepara itu menjadi tempat yang nyaman untuk melepaskan semua kepenatan dan kegundahan hati Caiden. "Aku di sini sayang, di kota yang ingin kamu kunjungi, besok aku akan ke Karimun jawa, apa kamu ingat kalau kamu ingin snorkeling di sana bukan? Aku merindukanmu Electra, tunggu aku datang sayang?" lanjut Caiden dalam hati.
Dalam hatinya, Caiden yakin jika Electra selalu menunggunya datang saat ini, mungkin bisa dibilang aneh tapi begitulah jika sudah bucin semua pendapat orang tak akan pernah dia dengarkan jika mengenai si belahan jiwa. Tak beda pula dengan Caiden yang tak akan pernah surut semangatnya saat semua teman-temannya menyuruhnya menyerah dan mengikhlaskan.
'Ikhlasin aja Cai, jika dia jodohmu kalian bakalan bertemu lagi.' Ucap temannya yang bernama Ganda, teman dekatnya sejak kecil. Ganda berkata seperti itu bukan tanpa maksud dia takut Caiden akan semakin terluka jika dia tak berpikir sedikit lebih nyata. Sebagai sahabat tentu saja Ganda tak ingin Caiden jatuh terlalu dalam jika nanti Electra sudah berpasangan lagi.
'Sudah hampir dua tahun Cai kalian gak ketemu, kamu sedikit realistis siapin mental kalau seandainya Electra sudah punya yang lain.' ucap Daris yang juga tak ingin sahabatnya itu nanti tak kuat mental jika terpaksa menerima kabar buruk tentang Electra.
'Mencari dia boleh saja, tapi kamu juga harus mempersiapkan dirimu Cai, kita tak tahu apa yang akan terjadi ke depan, dan manusia itu bisa berubah karena waktu juga keadaan, kamu harus mempersiapkan mentalmu dengan kemungkinan terburuk Electra sudah memiliki pasangan lain.' nasehat Ziyad sahabatnya yang memang paling tua dan dituakan karena paling bijak.
'Electra wanita yang setia Cai, tapi apa yang kamu lakukan? Semua yang terjadi diantara kalian juga cukup crowded, bisa saja hati Electra berubah dan sekarang sudah bersama orang lain Cai.' Nasehat Galan.
Semua ucapan sahabat-sahabatnya itu akan selalu lewat begitu saja masuk telinga kanan keluar telinga kiri bagi Caiden. Dia tak mau mendengar semua hal itu karena di dalam hatinya dia selalu merasa ada seseorang yang selalu menunggunya datang.
Lelaki itu bahkan selalu yakin jika Electra akan terus menunggunya untuk datang dan menjemputnya pulang. "Aku yakin kamu akan selalu disana, tunggu aku Electra, aku pasti datang dan membawamu kembali," ucapnya dalam hati.
Tempat di mana kini Caiden berada adalah tempat ke 35 yang dia kunjungi dari seluruh list yang ingin Electra kunjungi, wanita itu selalu bermimpi berkeliling di seluruh pantai yang ada di Indonesia. Caiden sudah mengelilingi seluruh pantai di Jawa Timur saat awal pencariannya.
Kini dia mulai berpindah ke Jawa Tengah dan disinilah dia, di salah satu kota pesisir di provinsi Jawa Tengah. Jepara sebenarnya tempat yang ingin Electra kunjungi bersama Caiden setelah Caiden pulang dari Australia untuk urusan bisnis kala itu, sayangnya semua gagal karena Caiden harus kembali lagi ke Australia hingga akhirnya lelaki itu menghilang.
Jantung Caiden seperti diiris sembilu, dia tak menyangka dia akan berkunjung ke kota itu sendirian tanpa Electra di sisinya. Air mata mulai menetes di pipi Caiden, penyesalan menyeruak ke seluruh ruang dalam hatinya. "Electra maafkan aku, aku merindukanmu," ucapnya dalam hati dengan menggenggam cincin nikah Electra yang kini sudah berganti fungsi menjadi liontin di leher Caiden.
Lamunan Caiden kini melayang ke pertemuan terakhir yang dia lakukan bersama teman-temannya, dia mengingat saat Galan bertanya tentang cincin yang kini berubah menjadi liontin. Galan terkejut saat mendengar penjelasan Caiden yang mengatakan jika cincin yang ada di lehernya itu cincin pernikahan Electra dan dirinya. Satu kata-kata Galan yang mengusik hatinya dan membuatnya sedikit meragu jika mengingat itu.
'Electra ninggalin cincin nikah itu? Apa dia benar-benar melepaskanmu Cai? Perempuan tak akan melakukan hal itu jika hatinya tak hancur lebur dan menurutku Electra sudah memilih untuk menyerah padamu Cai.'
Air mata semakin deras mengalir di pipinya, sungguh saat ini rasanya Caiden ingin menghilang melepaskan semua rasa sakit karena kebodohannya. "Electra aku tak akan pernah melepaskanmu, kamu istriku, milikku, hidupku, tunggulah aku Electra," ucapnya dalam hati.
Lelaki itu pun beranjak dari duduknya menuju ke kamarnya untuk berendam menghilangkan lengket di tubuhnya juga merilexkan otot-ototnya yang tegang dan lelah. Hangatnya air di bathup sudah menyentuh kulit diseluruh tubuhnya, lelaki itu bahkan menenggelamkan kepalanya sejenak ke dalam air untuk menenangkan kepalanya yang sudah sangat panas.
Rasanya begitu menderita dan hampa, tapi Caiden menyadari jika itu adalah harga yang pastas untuk dia terima atas semua yang Electra rasakan. Alunan lagu milik Dewa 19 – Cinta Kan Membawamu Kembali terputar indah dari ponselnya, Caiden sengaja menyalakan audio di play list ponselnya untuk sedikit menghibur hatinya yang gundah gulana.
Lirik lagu milik Dewa 19 itu seperti oksigen yang mulai memenuhi rongga dadanya, bait per bait lagu itu mulai menumbuhkan lagi semangat Caiden yang tadi sempat kendor. "Hmm, benar! Iya benar! Cintakan membawamu kembali Electra," ucapnya penuh semangat membuatnya beranjak dari bathup dan segera menyelesaikan semua ritual mandinya.
Badannya sudah terasa enak dan segar dia sudah menyelesaikan semua urusannya dengan Tuhan dan juga sudah mengisi perutnya yang tadi sempat kosong karena enggan makan, dia pun segera merebahkan badannya di tempat tidur president suit hotel itu.
Matanya menerawang ke langit-langit kamar dan terdengar deburan ombak dari luar sana membuat hatinya semakin tenang. Perlahan Caiden memejamkan matanya dan terlarut dalam mimpinya.
Langit masih terlihat gelap, suara ayam berkokok tanda fajar menjelang dan udara dingin pagi masih sangat menusuk ke dalam tulang tapi lelaki itu seperti tak perduli. Setelah tadi dia menyelesaikan sholatnya, lelaki yang tengah mencari istrinya itu memilih untuk duduk di balkon kamar hotelnya.
Menikmati segar udara pagi dan suara deburan ombak juga langit yang mulai menguning menggantikan gelap, dia pun bermain dengan ponsenya sejenak berselancar di sosmed, dia menelusuri semua akun sosmed yang ada untuk menemukan akun milik istrinya sayangnya kembali berujung juga pada kegagalan.
Selama menjadi suami Electra, Caiden memang tak pernah menggubris tentang semua akun sosmed sang istri. Pada dasarnya lelaki itu memang jarang bermain dengan semua akun-akun sosmed, membuat dia seperti tak perduli dengan semua hal yang sering menghebohkan dumay.
Sebagai seorang model atau publik figure tentu saja Caiden memiliki akun sosmed hanya saja itu bukan akun pribadi melainkan akun official, managernya dan team agensi yang sering bermain dan selalu mengupload semua kegiatannya dalam akun officialnya.
Sekarang Caiden mulai sedikit menyesal karena kebodohannya itu, dia menyesal karena tak pernah bertanya akun milik sang istri, mungkin dia bisa mengetahui kabar Electra dari semua akun sosmed milik istrinya itu.
Dalam lamunan dan penyesalannya tiba-tiba ponselnya bergetar dan sebuah panggilan masuk dengan nama sang mama yang tertera di sana. "Hallo sayang," sapa nyonya ambar dari seberang sana.
"Hallo ma," jawab Caiden lembut, beginilah ritual pagi antara Caiden dan nyonya ambar semenjak setahun terakhir di mana Caiden mulai petualangnya untuk mencari Electra. Setiap pagi nyonya Ambar akan memastikan keadaan sang buah hati apakah dia baik-baik saja, sedikit trauma membuat beliau semakin overprotectif pada Caiden.
"Lagi apa mas?"
"Lagi lihat laut di Karimun Jawa ma, mama baru selesai yoga ya?"
"Iya, kamu baik-baik aja kan mas?"
"Iya mamaaa, udah mas gak bakalan ulangin kesalahan mas lagi, tenang aja ma."
"Bagus, ingat mas! Tuhan membenci kita yang putus asa dan kasihan Electra kalau kamu berbuat begitu."
"Aku masih menginginkan dia kembali di sisiku ma."
"Bagus! Itu yang harus selalu kamu ingat ya mas!"
"Iya mamaku sayang."
"Hmm, Mas ini Ciara mau ngomong sesuatu sama kamu," ucap nyonya Ambar, setelahnya suara Ciara menggema dari seberang sana.
Ciara memang sudah mulai memaafkan sang kakak semenjak hari itu, hari di mana dia melihat betapa sang kakak sangat putus asa dan bertingkah bodoh. Semenjak itu pula Ciara tahu betapa besar cinta Caiden untuk Electra.
Saat ini Electra menjadi poros dari kehidupan sang kakak, ditambah setelah dia mengetahui semua terjadi pada Caiden selama di Australia. Ciara merasa prihatin pada Caiden, gadis cantik yang begitu mencintai kakaknya itu pun bersimpati pada nasib sang kakak yang kurang beruntung dalam percintaan itu.
"Kak-, kak Electra baik-baik saja," ucap Ciara
"Kamu tahu dari mana?" jawab Caiden dengan perasaan yang penuh guncangan antara bahagia, sedih, rindu dan lain sebagainya susah untuk dikatakan.
"Aku baru saja melihat unggahan di akun IG nya dia memposting foto selfie dirinya, dari tempat yang aku lihat sepertinya itu salah satu pantai yang ada di Malaysia kak! Tapi gak tahu juga sih, cuma mirip pantai yang waktu itu kita datangi saat tahun baru aku masih SMA itu lho kak," ucap Ciara membuat Caiden semakin membeku ditempatnya.
Pikirannya berlari kemana-mana tapi satu hal yang segera Caiden lakukan dia berlari ke dalam kamarnya mempacking semua baju-bajunya dan segera memesan penerbangan paling cepat ke Malaysia. Dia pun segera memulai acaranya berselancar di akun sosmednya setelah Ciara dengan lapang dada memberikan alamat akun Electra pada Caiden.
Selama ini Ciara memang tak memberikan alamat sosmed Electra karena memang dia lupa ditambah Electra yang sudah tak aktif lagi dengan semua akun sosmednya yang lama. Tapi tadi setelah sholat subuh saat Ciara berselancar di sosmed, dia melihat postingan terbaru Electra di akun IG miliknya yang sudah lama tak aktif.
Selama ini hubungan Ciara dan Electra tergolong sangat baik, gadis cantik itu selalu bisa menyesuaikan dirinya dengan Electra. Bahkan Cira tak ragu untuk menjadi copycat dari Electra, itulah kenapa Ciara suka menggunakan parfum yang sama dengan parfum milik Electra.
Tiada henti Caiden bersyukur dalam hati, dia pun mengucapkan banyak terima kasih pada sang adik karena sudah mau membantu nya dan itu artinya gadis itu sudah memaafkan dirinya itu yang Caiden pikirkan saat ini.
Tak butuh waktu lama Caiden segera chek out meninggalkan hotel menuju bandara terdekat, penerbangannya akan dilakukan jam sepuluh pagi tapi karena sudah tak sabar Caiden pun keluar dari hotel dini hari saat jam dipergelangan tangannya menunjukkan pukul 06.15 WIB.
"Sayang, tunggu aku di sana," doa Caiden dalam hati penuh harap dan khusyuk.

Terjebak BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang