"mau masak apa yun." yeosang baru turun dari lantai dua, menemukan yunho udah berperang sama peralatan dapur sepagi ini.
Gak heran sih, sejak hampir 9 bulan yeosang menetap dikosan ini cowok itu sering menemukan yunho pagi-pagi udah standby di dapur.
"nasi goreng, gue lagi pengen nasi goreng." kata yunho, masukin telur kedalam wajan penuh bumbu.
"lo atau cowok lo yang pengen." kata yeosang, membuka kulkas ambil air dingin untuk ia tegak.
"cowok siapa ngacoo dah lo masih pagi." ujar yunho balas perkataan yeosang sambil ketawa.
"si mingi lah siapa lagi."
"manaaa adeee cowok guee." kata yunho lagi sambil ketawa.
"lah habis kepergok wooyoung ciuman? masih belum pacar?" kata yeosang, sambil berjalan mendekat untuk coba rasa nasi goreng yunho.
"sang lo kayak gak tau aja sih, gue sama mingi kan udah sering gitu. Kita tuh cuma tem-" belum selesai yunho berbicara, yeosang udah memotong perkataannya terlebih dahulu.
"cuma temen iyeee dah paham, btw kurang garem dikit." kata yeosang sembari berjalan menuju wastafel untuk mencuci sendoknya.
Kadang yeosang tuh heran sama hubungan yunho dan mingi, enggak ada yang namanya teman ciuman sama temannya kalo bukan karena atas dasar sama sama suka. Setidaknya menurut yeosang begitu.
-----
"HARUM BANGET SIAPA MASAK NASI GORENG." teriak wooyoung yang udah siap mau berangkat buat kelas pagi.
Udah sekitar 2 minggu cowok itu pindah kesini, lama-lama makin keliatan sifat bawelnya yang selama seminggu yang lalu masih dipendam.
Keliatan juga kalo wooyoung suka skinship, makanya yunho agak kaget waktu wooyoung tiba-tiba gandeng lengan dia sambil nguselin kepala manja.
Dan detik selanjutnya wooyoung menyambar satu sendok besar nasi goreng untuk ia lahap. Bikin mingi yang emang daritadi duduk tepat disebelah yunho mendelik.
"coy bekal nasi goreng gua, jangan asal comot aje." katanya pura-pura marah meskipun emang mingi agak sebel dikit.
"berbagi itu indah mangi, sesendok doang gak bakal mengurangi kadar keenakan nasi gorengnya kali." kata wooyoung diakhiri dengan juluran lidah meledek mingi, dan berlari kabur sebelum mingi makin meledak.
Yunho cuma ketawa liat dua orang itu malah bertengkar lucu, dan kaget karena 'mangi' yunho gak salah dengerkan wooyoung manggil temannya ini dengan plesetan nama.
Seperti biasa wooyoung pesen ojek online untuk ke kampus, lama-lama kadar sayang ke motornya yang masih dibengkel berkurang. Malah makin sayang sama mamang ojol yang setia mengantar dia setiap berangkat dan pulang kuliah.
"tumben pagi woo?" tanya mamang ojol, udah akrab banget manggil dia dengan sebutan woo sangking seringnya dia dapat driver yang sama.
"iya dosennya tiba-tiba bilang jadwal kelas pagi yaudah." kata wooyoung, menerima sondoran helm yang mamang ojol berikan padanya atau kita sebut aja pak din karena drivernya namanya pak udin.
Begitu mau nutup gerbang ada motor hongjoong masuk, wooyoung tau karena motor ini pernah terparkir apik di depan kosan dua hari setelah dia pindah, sebelum entah gak pernah keliatan lagi karena hongjoong emang jarang pulang.
Tapi kalo biasanya wooyoung menemukan hongjoong sendirian, kali ini malah ada choi san di belakang motor hongjoong sambil nenteng-nenteng tas keresek. Iya, jadi kemarin malem emang hongjoong udah balik ke kosan.
Dan paginya ngajak san buat belanja keperluan laundry yang emang udah jadwalnya buat di isi ulang, biasanya hongjoong pergi sama seonghwa. Tapi entah kenapa malah ngajak san pagi tadi, waktu lihat cowok choi itu selesai dari kegiatan rutin lari paginya.
"eh mantan ada kelas pagi ya? Semangat." kata san sembari mengedipkan satu matanya sebelum berlalu pergi, karena hongjoong udah ngegas motornya masuk halaman kosan.
Jung wooyoung rasanya mau lempar helm ojol ditangannya ke muka choi san.
----
Ada alasan sebenernya kenapa hongjoong lebih milih buat ngajak san ketimbang seonghwa buat belanja keperluan laundry hari ini.
Pertama, karena dia lagi ada perlu sama san. Tadinya mau ngomong entaran aja karena emang gak penting-penting amat.
Yang kedua, karena hongjoong masih ngerasa bersalah ke seonghwa perihal kejadian beberapa minggu yang lalu.
Kita bahas besok aja kali ya? Ah atau sekarang aja dehhh.
Jadi gini, anak-anak kosan itu sering banget masang-masangin hongjoong sama seonghwa. Manggil-manggil mereka dengan sebutan papa sama papi, pikir hongjoong awalnya mungkin karena mereka yang umurnya paling tua diantara yang lain jadi wajar.
Tapi lama-lama kayak ada yang aneh gitu, tiap entah itu mingi atau san manggil dia dengan sebutan papa dan papi ketika dia lagi sama seonghwa, hongjoong masih biasa aja.
Puncaknya ketika jongho manggil mereka dengan sebutan demikian, hongjoong mendapati seonghwa yang salah tingkah.
Mikir aneh-aneh lah hongjoong, udah kalang kabut takut sikap salah tingkah seonghwa itu karena dia suka sama hongjoong.
Dan ternyata beneran, beberapa hari setelahnya seonghwa menyatakan rasa sukanya ke hongjoong.
Bukan, bukannya hongjoong gak suka sama seonghwa. Belum. Dan hongjoong juga masih terlalu takut, dan belum terbiasa akan hubungan sesama jenis.
Gak bisa disangkal kalo he's into girl and boy, tapi hongjoong tuh masih takut akan menjalin suatu hubungan dan denial soal perasaannya.
Makanya waktu seonghwa menyatakan rasa tertariknya, hongjoong cuma bisa jawab dengan kata maaf.
Aduh waktu liat wajah sedih seonghwa rasanya hongjoong mau goblok-goblokin diri sendiri, bisa-bisanya dia bikin seseorang seceria seonghwa memasang wajah sedih begitu.
Tau enggak jawaban seonghwa setelah itu apa? "okay makasih ya hongjoong karena udah mau dengerin pernyataan suka ku, maaf juga kalo kamu nantinya ngerasa gak nyaman setelah kejadian ini."
HONGJOONG BEGO-BEGOIN DIRINYA SENDIRI SEMALAMAN setelah dengar jawaban seonghwa ini.
Makanya dia ngajak san belanja juga sekalian mau curhat, eh malah menemukan satu fakta bahwa anak baru yang namanya wooyoung itu ternyata mantan san.
"mantan pas sma, cinta monyet biasa lah namanya anak muda." kata san waktu masukin sabun cuci baju ke rak yang ada di sebelah mesin cuci.
"tapi masih sayang gak lo sama dia? Maksud gue, kan tiba-tiba ketemu lagi setelah terakhir sma dulu."
"lah lo sendiri sebenernya sayang gak sama kak seonghwa, setelah sekarang nyesel nolak dia?" san balik bertanya sambil ketawa.
"EMANG TAI YA LO TUH."
San 1 : 0 Hongjoong.
ruang laundry selalu jadi saksi cerita-cerita curhat anak kosan lama ku, ada yang curhat sambil duduk di kursi, ada juga yang curhat sambil berdiri megangin mesin cuci yang geter-geter.
Okay woosan joonghwa udah ya, next aku bahas siapa lagiiii niiiii
KAMU SEDANG MEMBACA
PENSIONE, ATEEZ.
Fanfikce❝ kayaknya gue salah pindah kosan deh. ❞ ©wyoungs, 2022