haii, panggil aja aku ovii dan ini cerita ku
dulu hidupku sangat berwarna, penuh dengan tawa bahagia tanpa ada kata luka tapi itu dulu.
lambat laun lika liku pun mulai datang, dari bertengkar nya orangtuaku didepan mataku, bentakan dan main fisik mulai kuterima dan kurasakan.aku tak mengerti apa itu semua karena aku masih belum cukup umur untuk memahami itu semua.
lambat laun aku faham, bahwa keluarga tidak seharmonis dulu.
orang tuaku mulai bertengkar disetiap harinya hanya karena hal hal kecil dan itu ku saksikkan saat usiaku masih balita.anak kecil usia 3-5 tahun sudah menyaksikan pertengkaran dan main fisik dari orang tuanya.
dari kejadian itu semua cukup membuat mentalku down.tahun demi tahun kulalui, pertengkaran pun sudah terdengar biasa olehku.
saat itu, aku hanya bisa menangis dan melihat itu semua tanpa bisa menolong salah satu dari mereka.
mama, orang yang pertama memelukku saat tau aku menyaksikan itu semua.
mama, orang pertama yang menenangkan diriku saat ku menangis
mama, orang pertama yang mengajarkan ku apa arti sabar dan kuat
papa? cinta pertama ku sekaligus lelaki yang memberikan gores luka dihati kecil putrinya ini
papa? dia tau sangat tau kalau aku melihat serta menyaksikan semuanya tapi dia tidak memelukku dan menenangkan ku sama sekalihanya mama dan mama yang memberikan dorongan, memelukku serta menenangkan ku
aku kira, semua itu berhenti setelah aku beranjak dewasa.
ternyata aku salah, semakin dewasa semakin hebat pertengkaran mereka.
bukan perkataan dan main tangan lagii yang ku saksikan, tapi senjata tajam.
aku terkejut, tidak ada dalam pikiranku untuk menyaksikan ini semua.
saat itu, aku juga cuma bisa melihat dan menangis tanpa bisa membatu salah satu dari mereka.
aku takut, sangat takut.
tak tau ingin meminta bantuan dari siapa.
aku hanya bisa berdoa dan berdoa sampai mama sadar bahwa aku menyaksikan itu semua.
seperti biasa, mama datang kepadaku lalu mama memelukku dan menenangkan ku seperti tidak terjadi apa apa.
saat itu usiaku masih 10 tahun