Happy reading.
*
*
*
Tidak ada yang sendiri, kita dilahirkan untuk saling menemani.***
Hari sudah mulai gelap. Siang telah menjadi malam. Shila berjalan sendirian di jalan yang sepi. Ia tidak tahu harus pergi ke mana. Tidak punya arah dan tujuan. Kini Shila benar-benar sendiri dalam sepi.
"Gue udah pasrah," ucapnya putus asa.
"Gue capek, gue mau mati."
Suara gemuruh membuat Shila kaget. Tiba-tiba saja hujan turun dengan deras. Shila tersenyum di bawah derasnya hujan. Air matanya ikut turun dan bersatu dengan air hujan. Semua perjuangan Shila tidak boleh menjadi sia-sia. Air mata Shila harus terbayarkan dengan kebahagian orang yang Shila sayang. Semua orang harus bahagia tanpa Shila.
Malam semakin larut dan hujan masih belum berhenti. Shila masih berdiri di tempatnya dari tadi. Di bawah air hujan yang turun dengan deras. Badannya mulai dingin dan menggigil. Wajahnya mulai pucat.
Tak lama kemudian terdengar suara kendaraan. Shila membalikkan badannya dan melihat mobil yang sedang melaju. Shila lalu melanjutkan melangkah tanpa tujuan.
"ARRGHH!"
Tubuh Shila langsung terpental beberapa meter setelah sebuah mobil menghantam dirinya. Shila jelas tidak tahu bahwa ia akan di tabrak dari belakang. Shila terbaring lemah di jalan. Darah keluar dari kepalanya yang terluka.
"Aww," Shila meringis ketika tangan yang akan ia gerakan terasa sakit.
Shila merasa tak kuat lagi. Seluruh tubuhnya terasa benar-benar sakit. Perlahan Shila kehilangan kesadarannya.
***
"Alana udah sadar!"
"Serius?" Zanna nampak kaget dengan yang di katakan Nara. Tapi sangat senang.
"Iya, ayo makanya kita ke ruangan Alana. Lo dari tadi diem mulu di kantin, padahal makanan di rumah sakit gada yang enak."
"Bukan gitu. Gue sedih aja kalo liat Alana."
Nara memegang pundak Zanna. "Yang penting sekarang Alana udah sadar."
Zanna mengangguk lalu pergi bersama Nara ke ruangan Alana.
Pintu ruangan Alana terbuka. Alana yang sedang bersandar di atas ranjang langsung menangis melihat kedatangan kedua sahabatnya.
"Al, lo kenapa malah nangis," tanya Nara sambil memeluk Alana.
Alana semakin terisak. "Gue, gue sedih aja. Hati gue sakit banget."
"Gue ngerti, Al. Mulai sekarang kita tau siapa yang jahat. Lo tenang aja, Al, karma itu ada semua yang di lakuin pasti dapet balesannya," ujar Zanna.
"Lo berdua gak akan ninggalin gue lagi, kan?"
Nara langsung menggeleng. "Kita akan selalu di samping lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Shila [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK KETINGGALAN INFO TENTANG CERITA INI] ____ "Sebuah rahasia yang berakhir duka." ____ Ini kisah tentang Shila Nashyta Winata, gadis yang selalu ceria. Namun dibalik keceriaan Shila terdapat rahasia yang Shila sembuny...