🏀Thursday🏀

386 71 3
                                    

.

"Se-selamat membaca ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Se-selamat membaca ya..."

.

Hari Kamis. Gak beda jauh sama hari Rabu. Di kedua hari ini sama-sama sibuk karena mata pelajarannya ditambah. Di hari Kamis ada pelajaran Olahraga. Kamu gak terlalu jago di pelajaran olahraga, tapi masih bisa lah ya.

Sekarang sedang kamu dan murid-murid yang lain sedang melakukan pemanasan. Setelah itu, kamu dan teman-temanmu diminta untuk lari keliling lapangan sebanyak lima kali. Setelah berlari, kalian diminta untuk berjalan keliling lapangan sekali untuk mengontrol detak jantung.

Olahraga yang dipelajari hari ini adalah permainan bola besar. Murid perempuan permainan bola voli dan Murid laki-laki permainan bola basket. Tentu saja di lapangan yang berbeda.

Kamu berada di tim yang sama dengan Nguyen, Xiao-Mei, Jean, Elizabeth, Michelle dan Katyusha.

Selesai bermain, kamu langsung duduk dengan nafas yang tak beraturan. Kamu kelelahan.

"(Name), kamu gak apa-apa?" tanya Katyusha dengan muka-muka khawatir.

"Iya, aku gak apa-apa." jawabmu.

Nguyen datang dan memberikan air mineral untukmu.

"Terimakasih, Nguyen." kamu menerima botol air mineral itu.

Kamu meminumnya hingga tersisa setengah. Kamu beristirahat sejenak lalu tiba-tiba guru olahraga datang. Dia meminta tolong padamu untuk mengawasi permainan bola basket murid laki-laki karena Pak Guru ada urusan sebentar.

"Baik, Pak."

Ya, kebetulan kamu tahu peraturan olahraga basket ini.

Kamu mengambil papan jalan itu dan duduk di kursi dekat lapangan sambil mengawasi permainan. Kasem sempat menatapmu bingung. Matanya seolah-olah mengatakan, "Kenapa kau ada di sini?"

Kamu hanya memberikan respon melalui tangannya, menyuruh mereka melanjutkan permainan.

"(Name)!! Awas!!"

DUAKK!!!

Bola basket itu mendarat dengan mulus di jidatmu. Semua orang yang melihat itu terkejut, terutama Dirga. Mereka langsung mendekatimu dan menanyakan keadaanmu.

"(Name)! Kau baik-baik saja?!"

"Huwaa! (Name) jidatmu merah sekali!!"

Tanpa basa-basi, Dirga langsung membawamu ke ruang kesehatan sekolah. Kamu duduk di ranjang sementara Dirga mengobati jidatmu yang merah akibat benturan bola basket.

"Sudah tidak apa-apa?" Tanya Dirga menatapmu khawatir.

"I-iya, cuma sakit sedikit kok. Sudah tidak apa-apa." jawabmu.

Dirga mengambil perban lalu meneteskan obat pada perban itu dan merekatkannya pada jidatmu yang terluka.

"Jangan dilepas dulu ya, cuma sampai besok saja." kamu mengangguk.

Hening.

Tidak ada satu pun dari kalian yang membuka obrolan. Kamu yang sibuk dengan pikiranmu dan Dirga yang menatapmu dengan intens. Tentu, kamu merasa kalau kamu diperhatikan. Jadi kamu menoleh ke arah Dirga.

"Umh..ada apa?" kamu bertanya.

Dirga menggeleng, "Tidak ada."

"Kau tidak kembali ke lapangan? Kalau Pak Guru kembali--"

"Tenang saja. Aku sudah bilang pada Kasem untuk mengatakan pada Pak Guru kalau aku menemanimu." Dirga memotong ucapanmu.

"Kau mau makan sesuatu?"

"Eh? Tidak usah. Aku tidak ingin merepot--"

"Tidak merepotkan sama sekali. Tunggu sebentar. Aku mau ke kantin untuk membeli makanan."

Kamu tersenyum.

"Terima kasih."

.

.

.

.

Bersambung

One week || Hws Indonesia x Reader [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang