Fractious [Cengeng, mudah tersinggung, susah dikontrol]
Happy reading
_________________Bruk
"Adooh pantat seksi gue," ringis Vanna terjerembab di lantai. Ia baru saja menabrak sesuatu yang keras tapi empuk.
Apa, tuh?
Vanna mendongak. Matanya melotot. Sepertinya ia baru saja menabrak dada bidang seseorang.
"Mati aja, lo. Karma, nih, pasti!" batin Vanna merutuki dirinya.
"Masih betah duduk di situ?" celetuk orang yang Vanna tabrak.
Mendengar itu Vanna langsung berdiri.
"Lo ngapain berdiri di tengah jalan? jadi nabrak, kan, gue!" ketus Vanna membela diri. Biar tidak terlalu terlihat malunya, pikir Vanna.
"Lo yang kenapa lari-lari mengahadap ke belakang?"
"Simulasi jadi kepiting!" jawab Vanna asal.
"Kepiting jalannya kesamping, bukan ke belakang!" koreksi orang itu.
"Ih, ngeselin--"
"VANNA!"
Vanna dan orang itu refleks menoleh ke arah suara.
"AZA!"
"DEGEM!"
Orang itu Aza. Perempuan itu langsung berlari menuju Vanna dan menghambur ke dalam pelukan sahabat yang sudah beberapa minggu tidak bertemu.
"Vanna, Aza kangen hiks ... hiks."
"YA AMPON MAMEL, YUPI, SAHABAT GUE YANG POLOS, YANG PALING CANTIK! LO DARI MANA AJA, HAH? LO NGGAK TAU GUE PUSING TUJUH PULUH TUJUH KELILING NYARIIN, LO?" teriak Vanna. Tak urung dia juga membalas pelukan Aza tak kalah erat.
"Aza minta maaf udah bikin Vanna khawatir, Aza ...."
"D-dia?" Vanna menatap bingung orang bermasker di belakang Aza.
Aza melepas pelukannya dari Vanna dan menghapus air matanya.
"Nanti Aza cerita. Dia Kak Agraven."
Vanna lebih mendekat ke arah Aza, lalu membisikkan sesuatu kepada Aza. "Dia bukannya si misterius ASKALA, ya, Za?"
Aza mengangguk.
"Rav! Lo nggak mau peluk gue juga?" celetuk orang yang Vanna tabrak.
Pria bermasker bernama Agraven itu langsung memutar bola matanya malas. Tangannya dilipat di depan dada. Matanya hanya fokus kepada Aza.
"Banggal? Kok bisa sama Vanna?" tanya Aza heran.
"Hola, Degem! Tadi sahabat lo nabrak gue," jawab orang yang itu. Tentu saja Galva Alfane.
"Tunggu-tunggu! Yupi cepat jelasin, kok, lo bisa kenal sama orang-orang ini?" Vanna meminta penjelasan.
"Ceritanya panjang, Na. Nanti aja Aza ceritain. Di sini nggak ada air minum, jadi di kantin aja. Takutnya tenggorokan Aza kering," jawab Aza polos. Masih bisa kepikiran air minum.
Agraven terkekeh mendengarnya dan hal itu tidak luput dari pandangan jail si Galva.
"Omo! Rav! Dia masih pacar orang, loh! Matanya ngeliatin mulu ke Degem," kelakar Galva tangannya hendak mengusap-usap wajah Agraven. Namun, Agraven lebih dulu memiting tangannya.
"Aww woy! Sakit, anjir! lepasin, Rav!" ringis Galva.
"Status pacar itu nggak guna. Gue calon suaminya," tekan Agraven.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGRAVEN
Mystery / ThrillerReady stock📌 Baca keseluruhan terlebih dahulu baru menilai^^ 🔞𝐈𝐬𝐭𝐢𝐠𝐡𝐟𝐚𝐫 𝐝𝐮𝐥𝐮. Psychopath bucin itu cuma ada di wattpad! Contohnya di ceritaAGRAVEN. .... Azalea Kananta, gadis yang pernah didiagnosa mengidap Agoraphobia pada umur 7 t...