49.»Hungry

47.8K 4.5K 484
                                        

⚠️17+ hati-hati ⚠️
️Yang sok suci gak usah baca⚠

Udah berapa lama saya gak up?🙏

BACA PART SEBELUMNYA, TAKUTNYA LUPA ALUR HAJA

--Happy Reading--

"Biar gue yang buka," ujar Galva.

Setelah itu Galva segera membuka pintu. Agraven kembali duduk dan mengurungkan niatnya untuk menghancurkan apartemen Galva.

"Bang Rav! Ada yang nyariin, lo! Cepat keluar atau lo nyesal seumur hidup! Nanti nangeeeeees!" teriak Galva.

--®®®--

Mobil Rafka berhenti di depan gerbang rumah Agraven. Sore ini Aza memutuskan untuk pulang. Dengan Rafka dan Vanna yang mengantarkannya.

"Keren gini tapi dipinggir hutan," ujar Vanna menatap rumah Agraven yang menjulang.

"Ayo ikut Aza masuk!" ujar Aza mengajak Rafka dan Vanna.

Rafka dan Vanna mengangguk. Mereka mengikuti langkah Aza dari belakang.

Pintu terbuka otomatis saat Aza menekan beberapa tombol di sana.

"Afka sama Vanna duduk dulu. Aza mau cari kak Agra dulu."

"Iya, Za."

Aza langsung pergi menuju kamarnya dan Agraven.

"Kak!" panggil Aza.

"Kak Agra! Aza pulang!" teriak Aza saat berada di depan kamar. Dengan senyuman yang terpatri di bibirnya, Aza segera membuka pintu.

Zonk

Kamarnya sepi tanpa penghuni di dalamnya. Senyum di bibirnya langsung luntur.

"Kak Agra di mana?" gumamnya.

Dengan lesu Aza mencari Agraven di setiap ruangan. Kecuali ruangan yang dilarang oleh Agraven. Aza hanya mengetuk pintu ruangan itu, tapi tidak ada suara Agraven yang menjawabnya

"Di rumah kakek?" beo Aza.

Kakinya kembali melangkah untuk menuju ke lantai dasar, di mana ada Rafka dan Vanna menunggu.

"Kak Agraven nggak ada," adu Aza sedih.

"Biasanya di ada di mana, Za?" tanya Rafka.

"Mungkin di rumah Kakek atau nggak di rumah Banggal," jawab Aza.

"Banggal siapa?" bisik Rafka pada Vanna.

"Mungkin si cowok aneh sahabat lakinya Aza yang namanya Galva," jawab Vanna juga berbisik.

"Ayo kita antar ke rumah mereka," ajak Rafka.

"Enggak apa-apa? Aza nggak ngerepotin kalian, 'kan?"

"Sama sekali enggak--"

"Ngerepotin banget, Yupiii! Makanya besok jangan kabur lagi ya cantik, dengar penjelasan laki lo dulu," ujar Vanna memotong ucapan Rafka.

"Aku minta maaf, ya, sama kalian. Makasih juga udah mau bantu aku."

"Sama-sama, Yupi! Yok, pasti kremi di perut lo udah kangen sama bapaknya!" seru Vanna seraya merangkul bahu Aza, lalu menuntunnya keluar dari rumah.

Sampainya di rumah Alferd, Aza langsung masuk ke dalam. Karena pintu rumah memang sudah terbuka lebar.

𝐀𝐆𝐑𝐀𝐕𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang